Flashback 22

Mulai dari awal
                                    

Nafas Hermione tercekat di tenggorokannya sementara Severus melanjutkan dengan nada bicara yang mengganggu. "Aku jarang melihat orang yang menggunakan Ilmu Hitam tanpa ampun seperti yang dilakukannya akhir-akhir ini. Pangeran Kegelapan sangat senang dengan alat luar biasa yang dia buat sendiri. Mereka yang membuat kesalahan dengan menghalangi jalan Draco memiliki kebiasaan mati karena penggunaan mantra 'Perlawanan' yang mencurigakan. Beberapa minggu yang lalu, salah satu Pelahap Maut yang ditandai, Gibbon, ditemukan dengan anggota tubuhnya dikuliti dan dipotong-potong. Aku membantu menganalisa mayatnya; ada jaringan Ilmu Hitam yang luar biasa yang digunakan untuk memaksa Gibbon tetap hidup selama hampir satu hari sebelum akhirnya dia mati."

Hermione membeku dan menggelengkan kepalanya dengan tajam. "Itu bukan-Draco tidak akan melakukannya-kau sendiri yang bilang dia tidak sadis."

Severus menatap Hermione dari sudut matanya. "Apa kau pikir tidak sadis berarti dia tidak pernah menyiksa orang sampai mati?" Ekspresinya menghina. "Aku yakin kau sudah membaca rune-nya. Menurutmu hal apa yang dia lakukan dengan kejam dan tanpa ampun?"

Hermione menegang hingga tubuhnya bergetar dan rahangnya bergerak-gerak. "Kau juga membunuh orang dan aku tidak pernah mempertanyakan kesetiaanmu karena itu, Severus."

Severus mendengus pelan dan bibirnya melengkung. "Aku hanya punya satu kesetiaan; pada tujuan Orde. Kengerian yang harus kulakukan, kulakukan karena terpaksa. Apakah kau pikir aku menikmati perasaan jiwaku perlahan-lahan terkoyak dan meracuniku? Sementara diejek dan diragukan oleh mereka yang tidak akan pernah mau melakukan pengorbanan yang sama?" Severus menggelengkan kepalanya sedikit. "Namun, itu tidak relevan. Gibbon bukanlah suatu keharusan. Dia tidak penting. Dia tidak kuat. Tidak ada hal strategis atau kepentingan Ordo untuk membunuhnya. Tentu saja tidak ada yang mengharuskan untuk memotong-motongnya dan membiarkannya tetap hidup dalam prosesnya."

Hermione terus menggelengkan kepalanya. "Mungkin saja itu orang lain. Kau tidak tahu kalau itu adalah Draco."

Severus membeku dan berbalik perlahan menghadap Hermione. "Itu adalah Draco. Aku tahu itu Draco. Alasan aku tahu itu karena saat membedah mantranya aku menemukan tanda tangan dari mantra yang menarik. Salah satu yang aku ciptakan sendiri. Sebuah mantra penahan yang hanya pernah kuajarkan pada satu orang. Kau. Kau menggunakannya untuk mengobati rune-nya, bukan?"

Seluruh ruangan bergetar dalam penglihatan Hermione, dan Hermione memegang ujung meja agar tidak jatuh.

Severus menatapnya, ekspresinya mengancam. "Aku telah menjadi mata-mata hampir selama kau masih hidup, Miss Granger. Sekarang berhentilah membelanya dan dengarkan." Hermione terdiam.

Severus mengerucutkan bibirnya saat dia mempelajari Hermione. "Dia telah menjadi nakal. Jika dia pernah setia, dia pasti tidak setia sekarang. Apapun yang sedang dia lakukan, itu bukan semata-mata atas nama Orde. Dia adalah salah satu Jenderal yang paling kuat di tentara sekarang. Dia hanya melapor kepada Pangeran Kegelapan. Dia memiliki jaringan informan sendiri di seluruh pasukan, dan dia telah menggunakan informasi itu untuk membuat Orde sangat bergantung padanya; mungkin untuk mencegah kita mengkhianatinya."

Hermione merasa seolah-olah dirinya tidak bisa bernapas. Ujung jarinya terasa kesemutan samar-samar. Lalu mengangguk dengan gemetar.

"Aku yakin aku tahu kenapa dia membunuh Gibbon," Severus menambahkan setelah beberapa saat. "Dia menyembunyikannya dan membuat prosesnya terlihat seperti penyiksaan, tapi begitu aku melihat mantra itu, ada beberapa petunjuk yang membuat apa yang telah dia usahakan menjadi jelas. Draco berusaha menemukan cara untuk menghilangkan Tanda Kegelapannya tanpa harus mati karenanya."

"Mati?"

"Jika tanda itu bisa dihilangkan dengan cara disembelih atau dipotong lengannya, Igor Karkaroff pasti masih hidup sampai sekarang. Ada beberapa orang yang mencoba lari atau menjadi pengkhianat selama kedua perang dan menemukan apa yang terjadi. Tanda itu adalah hubungan antara Pangeran Kegelapan dan para pelayannya; memutuskannya akan mengakibatkan luka terkutuk. Orang tersebut akan mengalami pendarahan hingga mati, tanpa bisa dihentikan. Tidak ada mantra atau ramuan untuk mencegahnya. Namun sepertinya Draco bertekad untuk menemukan cara, jika dia bisa."

Manacled ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang