Mengincar dalam artian apa?

Apa Axe benar-benar tengah menyimpan dendam kepadanya?

Tapi, kenapa?

Apa alasannya?

Apa masalahnya?

Apa usaha Queen untuk menghindarinya selama ini masih kurang?

"You make me want you more, Michella."

"Jadi, jangan pernah lagi berpikir untuk bisa lari menjauh dari gue."

Double shit! Queen hampir melupakan itu beserta fakta bahwa Axe yang tadi sempat memeluknya!

Kenapa lelaki itu melakukan itu?

Dan kenapa dia mengatakan hal seperti itu?

Queen tidak lagi bisa mengontrol degup jantungnya yang kini menggila. Ada satu pemikiran yang terlintas di dalam benaknya. Atas maksud dari perkataan Skyla sekaligus alasan dibalik kalimat juga pelukan Axe sebelumnya.

Mungkin... Axe menyukainya.

Tapi, itu benar-benar gila!

Tidak mungkin 'kan? Pasti itu tidak mungkin!

"Queen?"

Usapan lembut pada rambutnya, membuat Queen berhasil lolos dari pemikiran gila di dalam otaknya.

Gadis itu mendongak ke arah Gama dengan ekspresi bermasalah yang begitu kentara. Membuat lelaki berpahat tegas nan tinggi itu menurunkan tubuh untuk berada tepat disebelahnya.

"Kenapa?" Tanyanya pelan.

"Tadi, waktu aku mau jatuh, ada yang nolongin, kamu liat siapa orangnya?" Queen bertanya guna memastikan.

Garis wajah Gama terlihat kaku. Namun, lelaki itu lantas menjawabnya dengan nada datar, "Axe."

Queen menghela napas kasar dan langsung memalingkan wajah. Pada akhirnya, ia kembali memandang ke arah sang ketua Glastor dengan sorot heran, bingung, dan tertekan yang bercampur menjadi satu.

"Bawa dia ke RS. Gue cuma bisa ngasih pertolongan pertama," kata Cassie kepada anggota Glastor.

Mendengar itu, Queen beralih pandang melihat kondisi Skyla yang tangan kanannya diberi penyangga kayu yang kemudian dililit oleh tensocrepe agar tidak mengalami banyak pergerakan.

Kondisi gadis itu tidak terlihat baik. Keringat bercucuran dari dahinya beserta ringisan sakit yang tidak bisa dia tahan. Dia memang perlu dibawa ke Rumah Sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Namun, sebelum itu, masih ada yang harus mereka selesaikan. Tepat ketika Ratu selesai mengoleskan alkohol pada luka yang terlihat ditubuhnya, Queen langsung bangkit berdiri dan berjalan ke tempat dimana Skyla berada.

Belum sampai ia dihadapan gadis itu, Cassie sudah lebih dulu berdiri di depannya—menahan Queen.

"That's too enough, Michella." Kata Cassie penuh peringatan. Jika Queen kembali berbuat sesuatu yang lebih buruk, ia takut gadis itu akan terkena dampak yang membuatnya kesulitan.

Terlebih, saksi mata atas kejadian hari ini bukanlah orang-orang biasa.

"Gak akan aku apa-apain," balas Queen dengan tenang.

Cassie mendelik tidak percaya.

Queen tertawa, "seriusan. Gak akan kayak tadi lagi. Janji."

Baru setelah mendengar janji yang diucapkan Queen, Cassie memberi jalan agar gadis itu bisa pergi, namun tidak berniat mengalihkan perhatiannya sama sekali.

Yes, Queen-!Where stories live. Discover now