🌸PART 30

Mulai dari awal
                                    

Deg'

"I.... Itu namaku?" Dengan wajah tak percayanya ketika melihat nama yang tertera dibatu itu.

"Kookie.. Maafkan aku yang tidak bisa melindungimu. Aku terlambat, maafkan aku Kook. Aku menyesal membiarkanmu sendiri.. Kook... Aku merindukanmu"

Buket bunga itu diletakkan dengan indah diatas tanah yang terlihat masih basah dengan baru bertuliskan nama orang yang dicintainya. Cinta pertamanya.

"Kook.. Padahal aku ingin mengajakmu pergi ke disney world sesuai keinginanmu" Ia mengeluarkan dua buah kertas dibalik saku jas hitamnya.

"Tiketnya sudah kupesan jauh-jauh hari. Tapi kenapa kau pergi lebih dulu?"

"Kiming... Aku disini, aku tidak pergi"

Niat hati ingin memeluk tubuh Kiming yang mulai jatuh diatas makamnya, tapi lagi-lagi ia tak bisa menggapai tubuh itu.

"Kiming... Aku disini, kenapa kau tidak mendengarku?"

"Ayo kita pergi ke disney. Aku mau ke sana" Ajaknya berusaha menarik lengan Kiming tapi tak bisa.

Kali ini air matanya sudah tak bisa ditahan lagi, satu persatu butiran bening itu menetes membanjiri pipinya.

"Kook.. Mari bertemu dikehidupan selanjutnya dengan takdir yang lebih baik"

"Andwaeeeee... Kiming... Kookie masih hidup.. Hiksss.. Hiksss.. Hiksss"

Sekali lagi ia berpindah pada tempat lain, kali ini tak asing. Sebuah kamar kecil dengan single bed yang masih rapi seperti saat terakhirnya ia pergi dari tempat ini. Semuanya masih sama.

Dia berjalan melihat beberapa foto dirinya bersama Kiming, beberapa benda pemberian dari namja itu yang masih berada diatas meja belajarnya dan sebuah buku yang tak asing.

Dia membuka lembar demi lembaran buku bergambar seorang jendral yang tengah memanah diatas kuda yang ditungganginya.

"Jendral Kim"

Hatinya berdenyut mengingat nama itu. Segala bayangan terlintas dikepalanya. Seorang wanita yang mirip sekali dengan wajahnya tapi versi diversi lain. Disampingnya ada seorang pria gagah dengan pedang yang dibawanya. Mereka saling bergandengan tangan satu sama lain.

Kemudian bayangannya beralih pada sebuah perayaan mirip sekali seperti acara pernikahan di zaman kuno. Kali ini tubuhnya terasa gemetar, wajah itu sama persis dengan yang pertama muncul. Wajah wanita yang mirip dengannya dengan pria tampan disampingnya.

"Panggil aku suami. Karena aku sudah menjadi suamimu"

"Kim Jeongguk"

"Namaku Jeon Jeongguk"

"Aku kasihan karena dia imponten"

"Apa kau ingin membuktikannya?"

"Kau mengandung anakku"

"Kau begitu menyebalkan jendral"

"Jendral Kim"

Kini kedua matanya terasa lebih berat lagi untuk diangkat.

"Aku ? Apakah aku dan wanita itu sama? Wajah kami mirip, hanya saja ... "

"Istriku... Kau dimana?? Kembalilah, aku merindukanmu"

"Istriku... Putraku, kapan kalian kembali? Aku disini menunggu kalian"

"Aaarrghhhhhhh" Telinganya terasa sakit mendengar suara yang entah datang dari mana.

Lembaran buku cerita itu terbuka satu persatu menampilkan sebuah gambar yang membuatnya semakin menenteskan air mata. Hatinya tambah berdenyut sakit ketika gambar menunjukkan seorang pria yang tengah berbaring dengan lemas sambil terus menyebutkan kalimat yang sama seperti yang ia dengr barusan. Rasanya seperti ia turut merasakan apa yang dirasakan orang dalam buku cerita.

"Kim Jeongguk.. Kembalilah sayangku"

Halaman buku itu bersih dibagian belakang seolah ceritanya terpotong separuh.

"Kim Jeongguk? Siapa itu?? Kenapa aku sangat sedih mengingatnya"

Ia menyentuh area dadanya dengan nafas yang terengah engah.dia malah tambah merasa sakit mengingat tokoh sang jendral yang tampak kritis diatas kasur.

"Hoeeeee... Hoeeeeeee... Hoeeeee"

Bunyi tangisan bayi justru membuatnya semakin tak karuan, semakin ditutup telingannya. Maka suara itu semakin terdengar dengan jelas dan nyaring.

"Aaaau.. Bayi siapa itu. Tolong hentikan"

"Jendral Kim"

🌸🌸🌸

Bunyi gemericik air membuatnya ingin sekali membuka mata. Dan saat mataya dibuka, seorang pria baru saja menempelkan sebuah kain yang terasa dingin di dahinya.

"Akhirnya kau bangun"

"Maaf.. Anda siapa?"

"Kenalkan, saya Eunwo. Lebih tepatnya Cha Eunwo yang menolongmu saat kau pingsan di tengah hutan"

Kepalanya mengangguk sejenak sebelum mengeluh pusing karena pergerakannya barusan.

"Kau tidak boleh banyak bergerak. Keadaanmu belum stabil"

"Neee.. Terima kasih"

"Dan kandunganmu juga lemah, jadi.. Berhati-hatilah"

Gadis itu meraba pada perutnya yang sudah buncit. Pantas saja dia kewalahan untuk duduk barusan.

"Kamu siapa sebenarnya?"

"Seperti yang tadi ku bilang, saya Eunwo. Dan ini tempat tinggal saya. Maaf jika lancang membawa anda kesini"

"Tidak tuan.. Justru akulah yang meminta maaf"

Ia teringat pada pria lain dan itu membuatnya beranjak bangun daei atas kasur.

"Noona.. Duduklah dulu"

"Aku mau pulang. Suamiku pasti sudah menunggu"

"Tapi noona.. anda harus beristirahat dulu sampai pulih"

"Tidak.. Dia sedang menungguku. Aaaauuuuu" Perutnya terasa sangat sakit hingga ia harus dibantu mendudukkan diri diatas kasur.

"Sudah saya katakan. Anda harus menurut agar lekas sembuh noona"

Maaf banget jarang Up 🥹

Makasih yang udh stay disini

Met malem🫶

Selasa, 23/01/2024

TOUCH YOUR HEART TAEKOOK/VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang