◦•●◉✿ 𝗣𝗿𝗼𝗹𝗼𝗴 ✿◉●•◦

Mulai dari awal
                                    

'Aku tak boleh menangis... Jika aku menangis rasa ini akan semakin sakit'-batin Akira dengan wajah tegarnya.

✧༺♥༻✧

Fajar telah tiba di alam surgawi para dewa/dewi, saat ini matahari telah memperlihatkan dirinya dan para mahluk hidup di alam surgawi mulai terbangun untuk melakukan aktivasi mereka. Di tempat yang sedikit hening dan sunyi itu terdapat sebuah kastil dengan patung dewa kembar yang seperti terbang sambil membawa tongkat dan pedang di masing-masing tangan mereka.

Kastel tersebut yang memiliki 2 gerbang masuk yang terlihat megah dan besar itu ternyata adalah tempat tinggal dewa tertinggi di alam surgawi yang hanya beberapa dewa/dewi terpilih saja yang bisa masuk dan menemui dewa kembar itu.

Pintu kastel yang terlihat besar dan kokoh itu mulai terbuka dan memperlihatkan seorang dewa remaja dengan rambut putih tergerai kebawah dengan panjang sebahu, memakai penutup mata, jubah putih dengan jilatan api emas di bawahnya dan armor perang besi dengan baju tanpa lengen bewarna putih bersih serta sarung tangan tanpa lengan yang memiliki pedang kecil di atasnya bewarna senada dengan armor'nya.

Dewa itu keluar dari kastil yang megah nan indah itu sambil memegangi gagang pedang yang ada di sampingnya. Yap dia adalah Akira, sang dewa pedang yang dihormati oleh dewa/dewi yang ada di alam surgawi... Akira berjalan keluar dari kastel tempat tinggal ia dan adiknya, melewati 2 gerbang besar yang sangat indah dan elegan.

"Sebaiknya aku harus bergegas!"-gumam Akira yang langsung berlari meninggalkan kastil.

✧༺♥༻✧

Dewa satu lagi yang berada di dalam kastil sedang tertidur lelap di atas ranjang empuk dengan jendela terbuka memperlihatkan sinar sang surya yang masuk kedalam kamar dewa itu, Akari sedikit mengerang lantaran sinar matahari yang memasuki kamarnya sedikit mengganggu tidurnya yang lelap itu... Akari sedikit membuka matanya dan membutuhkan beberapa detik untuk menyusaikan cahaya yang masuk ke kamarnya.

Akari telat duduk di tepi ranjang dengan wajah masih mengantuk, ia sedikit teler karena nyawanya belum terkumpul, sebelum nyawanya benar-benar akan terkumpul tiba-tiba saja, secara mendadak muncul sebuah lubang hitam yang didalamnya terdapat ruang galaxi yang memiliki tekanan tarikan yang sangat kuat. Akari yang merasa dirinya ketarik langsung bangun seketika dan melihat kebelakang... Tapi ia terlambat, ia terhisap oleh lubang misterius itu dan berakhir masuk kedalam lubang hitam itu tanpa ada suara apapun.

『••POV Akari ON••』

Aku baru saja bangun tidur karena sinar sang ilahi yang masuk kedalam kamar ku, aku sedikit terganggu tapi tetap membuka matanya ku... Aku bangun dan duduk di tepi ranjang untuk mengambil kesadaran ku yang saat ini setengahnya masih ada didunia imajinasi.

Sebelum diriku sempat untuk mengumpulkan semua kesadaran ku, tiba-tiba muncul lubang hitam misterius yang menarik ku masuk! Karena aku terlambat untuk menyadarinya akhirnya aku pun tertarik masuk kedalam lubang misterius itu.

"AH?! AAAHHH!!!"-teriak ku yang jatuh kedalam kehampaan galaxi yang di penuhi oleh cahaya kecil yang mungkin disebut bintang.

"A-aniue... Ap-apa ini ulah mu??? Ayolah! Jangan bercanda seperti ini.. Aku tahu aku memiliki dosa yang banyak y-yang mungkin tak akan engkau ampuni... T-tetapi tak seperti ini!!!"-teriak diriku di kehampaan galaxi, aku mulai merasa takut dan khawatir... Aku ingin membuka mata ku tapi susah seperti ada yang menghalanginya... Dan mata ketiga ku juga tak bisa berfungsi.

'Aku benar-benar terjebak'-batin ku saat ini panik karena tak bisa melihat, semua yang kuliat hanya gelap dan gelap yang tak memiliki cahaya. Ini seperti bukan berada didunia surgawi, yap itu yang telah aku pikirkan... Aku berpikir bahwa aku tak berada di dunia surgawi.

Mengapa aku bisa mengetahuinya? Karena energi di kehampaan ini lebih tajam dari pada di alam surgawi, aku ketakutan dan merasa khawatir. Keringet dingin membasahi wajah ku karena aku sekarang benar-benar panik.

'Aku berada dimana?!!! Aniue!!! Teman-teman???! Kalian dimana!'-batin ku berteriak.

Aku berteriak sekuat yang ku bisa untuk memanggil kakak'ku atau teman-teman ku, tapi hasilnya nihil.. Yang kudengar hanyalah gema'an teriakan ku yang seperti berputar disatu titik. Aku mereka putus asa karena suara ku yang mulai serak dan tak ada panggilan sama sekali hingga aku mendengar suara sesuatu di dalam benak ku.

[𝗢𝗛 𝗞𝗔𝗠𝗜-𝗦𝗔𝗠𝗔! 𝗧𝗢𝗟𝗢𝗡𝗚 𝗕𝗔𝗡𝗧𝗨 𝗗𝗨𝗡𝗜𝗔 𝗞𝗨!]






⋅•⋅⊰∙∘☽𝑻.𝑩.𝑪☾∘∙⊱⋅•⋅

Naruto: Sang Dewa Para Dewa  [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang