Happy reading...
***
Di perjalanan pulang, Giren melewati warung tempat tongkrongan preman yang memang sering kumpul di jam malam seperti ini.
Dengan langkah ragu ragu, Giren berjalan melewati preman itu dengan berpura pura tidak melihat.
"Jalan terus Ren jangan balik jangan balik" Gumamnya pada dirinya sendiri.
Giren mempercepat langkahnya, takut preman itu sadar jika ia sedang berjalan melewati mereka.
Namun sialnya salah satu preman itu melihatnya.
"Kiw kiw cewe" Teriak preman itu mulai berjalan mendekati Giren.
"Aduhh mampus. Gimana nih" Gumam Giren memejamkan matanya.
Giren semakin mempercepat langkahnya menghindari preman itu namun kalah gesit karna preman itu sudah lebih dulu menghalanginya.
"Buru buru amat neng" Ucap preman itu menaik turunkan alisnya.
"P-pulang lah bang" Jawab Giren apa adanya.
"Ohh mau pulang. Gimana kalau bang Jono anterin" Ucap preman satunya lagi yang bernama Jono.
"Gak usah bang rumah saya juga udah deket" Giren kembali ingin melangkah, menghindari preman itu yang masih berdiri menghalangi jalannya.
"Eitss tar dulu" Preman itu bergeser kedepan Giren membuatnya mundur.
"Boleh dong main sama bang Karyo dulu sebelum pulang" Preman yang bernama Karyo itu mencoba memegang pundak Giren namun di tepis oleh Giren.
"Kasar banget sih neng" Ucap Karyo mengelus tangannya.
Giren kembali menghindar ingin berlari namun tangannya kembali di tahan. Preman itu menarik Giren mendekat padanya. Karna sudah merasa sangat kesal, risih, takut, dan tidak nyaman Giren memberanikan diri untuk menonjok preman itu.
Giren memejamkan matanya saat meloloskan tangannya meninju wajah Karyo.
"Adoihh" Jerit Karyo kesakitan.
Mendengar itu Giren perlahan lahan membuka matanya melihat apa yang terjadi pada preman itu. Alhasil yang ia lihat adalah Karyo yang sedang terduduk di aspal dengan sudut bibir sebelah kiri berdarah sedikit keungu unguan di bantu oleh Jono.
Giren terkejut dengan hasil mahakarya itu. Giren melihat
Kepalan tangannya yang tadi ia gunakan untuk menonjok Karyo. Ia tak merasakan rasa sakit sedikit pun. Ia sedikit heran, padahal pukulan itu cukup keras karna sampai bisa membuat Karyo terluka."Lemah banget sih lo Yo" Ujar Jono membantu Karyo berdiri.
"Gue gak lemah ya, tapi pukulannya aja yang luar biasa"
"Masa sama cewe selemah in-" Jono menganga sempurna saat Giren sudah tak ada.
Gadis itu tak terlihat lagi di sekita sana. Karyo dan Jono sudah mencari namun tak kunjung ketemu.
"Kemana tuh cewe, gara gara elu nih mangsa kita jadi kabur" Karyo memukul kepala Jono.
***
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...