17

45K 2.1K 13
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya

Happy reading

Satu hari Via bekerja di CIF cukup menyenangkan, ia mengurus pekerjaannya di ruangan yang sama dengan Juan, ruangan ini cukup besar, jarak meja mereka sedikit berjauhan dan di batasi oleh dinding kaca yang di beri gorden.

Via menatap Juan dan Rey dari dinding kaca yang gordennya di biarkan terbuka.

Rey merupakan orang yang selama ini membantu Fano mengurus CIF. Fano tidak sanggup jika ia sendiri yang mengurus perusahaan sebesar ini apalagi ia punya perusahaan nya sendiri. Fano sudah mempercayakan semuanya kepada Rey.

Dan sekarang saatnya Rey yang membantu Juan untuk mengurus perusahaan ini, Rey sekarang sedang menjelaskan apa saja yang harus Juan lakukan, intinya Rey mengajarkan Juan bagaiman jadi seorang CEO itu.

Untung saja Juan cepat tanggap dengan penjelasan Rey. Rey berasumsi CIF akan semakin maju jika ada Juan.

"Hayo mikirin apa?" Sebuah suara menyadarkan Via dari lamunannya.

Via kaget karena wajah Juan tiba-tiba sedekat ini denganya. Ia tak menyadari itu karena asik melamun.

"Ah engga" jawab Via.

"Udah jam istirahat, gamau makan siang?" Tanya Juan.

"Eh udah jam istirahat aja?" Herannya, perasaan baru saja ia duduk di kursi yang ia duduki sekarang ini untuk menyusun jadwal Juan satu minggu kedepan.

"Makanya jangan ngelamun terus, ayo keluar" ajak Juan dan menarik tangan Via pelan.

Via mengikuti langkah Juan, pipinya bersemu merah karena perlakuan Juan.

Mereka memasuki lift, ternyata di dalam lift ada tiga orang perempuan salah satunya ada mbak resepsionis tadi pagi, yaitu Nining.

"Selamat siang pak!" Sapa mereka bersamaan saat melihat keberadaan Juan. Juan mengangguk dan tersenyum singkat.

Nining menyapa Via dengan senyuman, walaupun sebenarnya ia agak penasaran dengan hubungan Via dan Juan. Begitupun dengan dua orang temannya, mereka salfok melihat tangan Juan yang menggenggam tangan Via.

Via yang menyadari itu, melepaskan tangannya dari tangan Juan.

"Kenapa?" Tanya Juan heran karena Via melepaskan tautan tangan mereka.

"Gapapa" seketika Via juga menjadi bingung, Juan sebenarnya menganggap dirinya apa? Teman kah? Atau bawahan sama atasan? Atau yang lain?

Lift sudah sampai di lantai satu, mereka semua keluar dari sana.

"Duluan pak!" Pamit mereka berbarengan lagi. Melihat itu Via segera bersuara.

"Saya boleh ikut kalian?" Tanya Via. Ia mencoba untuk bergaul dengan karyawan lain. Tidak mungkin kan ia selalu bersama Juan?

"Lah kok gitu sih? Padahal gu- saya sudah ajak kamu duluan makan bareng" Juan bersuara.

"Maaf pak, saya ingin bersama mereka" jawab Via, seketika mereka menjadi sorotan orang-orang yang berada di lantai satu.

"Pak Juan, kita ada meeting dadakan" tiba-tiba saja Rey datang memberi kabar demikian.

Juan mengangguk, dan menatap kembali ke arah Via. "Yaudah kamu sama mereka saja" ujarnya,

Setelah itu ia pergi bersama Rey ke ruangan meeting. Ternyata disana sudah ada Fano. Meeting kali ini hanya mereka bertiga.

Melihat Juan sudah pergi, Via beralih menatap kepada tiga gadis di hadapannya.

Ponakan Crush (END+ TERBIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora