"aku kembali bekerja dulu, banyak pelanggan menungguku" ia mengangguk mempersilahkan diriku pergi dan kembali bekerja.
Tak terasa hari mulai sore, pelanggan mulai berdatangan 2x lipat lebih banyak. Ku lihat si motor klasik itu masih duduk sambil membaca bukunya. untuk hari ini shift ku hanya sampai sore. Aku menghampirinya dan berniat untuk memberikan salam perpisahan kepadanya.
Ku pegang pundaknya dan ia menutup bukunya, lalu memandangku
"hei, maaf mengganggumu hanya saja aku ingin bilang aku pulang duluan ya" dirinya tersenyum membuatku membalas senyumannya."akhirnya kau selesai juga, mari pulang bersamaku" ajaknya.
"maksud mu?" aku bingung, apakah ia menunggu ku selesai bekerja dari tadi?
"aku menunggu mu, sebagai tanda pertemanan kita, jadi aku ingin mengantarkan mu pulang" ia berdiri dan menarik tangan ku menuju motor klasiknya.
"kau tak perlu repot-repot begini Lisa, aku tak enak dengan mu" ia hanya mengacuhkanku dan mulai memasangkan helmnya padaku.
"kau tidak memakai helm Lisa? itu berbahaya, kita bisa saja di tilang oleh polisi nanti" ucap ku khawatir.
"tidak apa-apa, aku membawa 2 helm" jawabnya dan ia mulai memakai helmnya sendiri.
"tapi itu seperti helm sepeda Lisa"
"yang penting melindungi kepala ku kan? naiklah" dia ini keras kepala sekali. Aku menaiki motor klasiknya berupa vespa yang berwarna biru malam, dibantu dengannya.
Aku menikmati perjalanan pulang ku bersamanya. Angin menerpa-nerpa tubuh serta wajah kami. Ku genggam ujung bajunya karna takut aku akan jatuh. Lisa tidak menuju ke jalan apartemen ku melainkan menuju arah kota.
"Lisa, kau salah jalan bukan disini apartemen ku" kataku sedikit berteriak.
"aku ingin mengajak mu keliling-keliling sebentar tak apa kan? kau pasti sedang terpuruk karna pekerjaan mu dari pagi hingga sore" jawabnya.
"jika kau tak sibuk aku tak keberatan" sahut ku.
Kami saling mengobrol dan bertukar cerita untuk saling mengenal lebih jauh. Lisa orang nya sangat lucu dan juga ceria, dirinya sangat lihai mencairkan suasana. Aku sangat senang bertemu teman sepertinya, baru kali ini aku memiliki teman sedekat ini dan senyaman ini.
"oh iya Lisa, kau bekerja?" tanya ku dan ia mengangguk.
"tentu, aku seorang montir" jawabnya, aku terkejut karna ia seorang wanita dan bekerja di bidang itu, aku sangat takjub dengan wanita tangguh ini.
"wah, kau hebat sekali pasti itu sangat melelahkan Lisa" Ia pun tertawa dengan ucapanku.
"tidak juga Jennie, aku sangat menyukai pekerjaan ku jadi setiap aku bekerja waktu tak terasa berlalu dengan cepat" Aku pun mengangguk paham, ia sangat mencintai pekerjaannya yang sedikit ekstrim untuk seorang wanita, Lisa adalah orang pekerja keras dan tak malu dengan pekerjaan yang ia miliki.
"hari libur seperti ini kau tak bekerja?" tanya ku.
"untuk hari ini dan besok aku diberi libur oleh boss ku" jawabnya.
"kenapa?" aku sangat penasaran dengan setiap pernyataannya.
"aku sudah melakukan banyak pekerjaan dengan baik, para pelanggan sangat puas dengan service an ku dan boss ku sangat senang mendengar kabar itu, jadi aku di beri kan 2 hari libur sebagai hadiah" jelasnya, aku terpukau dengan dirinya yang sangat mudah membuat para pelanggan betah dengannya.
Hari pun mulai menggelap, Lisa memutuskan untuk mengantarku pulang ke apartemen. Kami sampai di depan apartemen ku yang tak terlalu mewah dan ia kembali melepaskan helm yang ku kenakan.
"terima kasih banyak Lisa atas tumpangan dan jalan-jalan gratisnya" aku tersenyum manis padanya.
"sama-sama Jen, besok kau bekerja jam berapa?" tanyanya.
"aku libur besok" ucap ku.
"jika kau tak keberatan, mau kah kau ikut jalan-jalan dengan ku?" tanya nya malu-malu, aku terkekek melihat tingkah nya seperti anak kecil yang minta permen dengan orang asing.
"tentu Lisa tapi kita akan kemana?" tanya ku dan ia mulai berpikir.
"aku ingin mengajak mu ke suatu tempat favorit ku" jawabnya dengan wajah sok misterius.
"terserah mu saja Lisa" ucapku tertawa melihat tingkah konyolnya.
"baiklah selamat tinggal Jennie sampai bertemu besok pagi" ucapnya kegirangan dan ia pun pergi dengan cepat bersama vespa klasiknya.
"astaga, anak itu bahagia sekali" ucap ku dan tiba-tiba saja aku teringat sesuatu, kami belum bertukar nomor, bagaimana nanti ia menghubungi ku? Lisa terlalu cepat hingga aku tak sempat meneriaki nya.
Lisa pov
Aku terlalu bahagia hari ini bertemu dengan Jennie, ku simpan memori ini baik-baik di benakku. Jennie adalah wanita terlucu yang pernah aku lihat. Aku merasa ingin selalu berada di dekatnya, rasanya sangat bahagia jika di dekat dengannya. Ini akan menjadi sebuah pertemanan yang baik.
Sebelumnya perkenalkan aku Lisa, seorang anak yatim dan piatu karna aku tidak tau mereka ada dimana. Aku dari kecil hidup di panti hingga umurku menginjak 14 tahun, aku memutuskan untuk keluar dari panti dan bekerja sendiri. Ibu panti ku lah yang mencarikan tempat tinggal dan pekerjaan untukku. Awalnya aku adalah seorang karyawan toko, namun aku tak betah bekerja disana karna itu bukan keahlianku. Ketika aku sudah mempunyai sedikit uang aku pun memutuskan untuk berhenti menjadi karyawan disana, lalu aku ditawarkan oleh seseorang untuk bekerja menjadi montir saja, dia adalah pelanggan setiaku. Hingga sekarang aku masih betah bekerja menjadi seorang montir. Aku tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu mewah, namun masih layak untuk ditinggali. Aku bersyukur bisa membeli rumah ini dengan tabungan uangku sendiri, aku mendapatkannya dari hasil jerih payahku dan bonus-bonus dari boss yang puas dengan semua hasil pekerjaan ku, lalu aku menabungnya selama bertahun-tahun.
drett drett drett
waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dan tiba-tiba saja ponsel ku bergetar. Dengan cepat aku langsung saja memeriksanya, lalu mengangkat panggilan itu.
"halo nona"
"halo lisa, bisakah kau menemuiku disini? aku membutuhkan mu"
"ah, iya nona aku akan segera kesana" aku langsung saja mematikan telpon kami dan langsung bersiap-siap. Aku sedikit menggigil jika keluar malam-malam seperti ini jadi aku memutuskan untuk menggunakan pakaian yang tebal. Semoga saja nona baik-baik saja disana.
___________________________________
Jangan lupa vote ya dan terima kasih telah membaca cerita ini. Mohon maaf jika ada kesalahan kata dan cerita sulit dipahami