4. Menghapal Rute Jalan

Mulai dari awal
                                    

"Kerumah Jazel ga boleh berarti..?"

"Big No." Javen menganggukkan kepala, tak masalah pikirnya.

Javen tidak membawa apa-apa ia hanya membawa helm di tangannya, Hugo bilang mereka tidak akan menginap. Hanya mampir saja, padahal sayang sekali.

"Ayo.. Hugo!"

"Yaudah jalan duluan." Javen tersenyum dengan senang ia menyalakan motor dan keluar dari halaman rumah lebih dulu di ikuti Hugo di belakang.

Keduanya mengendarai motor bersebelahan, sesekali Hugo menunjukkan rute nya. Sebenarnya jarak dari rumahnya ke rumah milik Bundanya hanya 30 menit, karena ini sore hari di hari sabtu jadi tidak begitu macet. Javen menikmati pemandangan sore jalanan, ia akan mengingat rute jalan ke rumah Tante Deena agar ia bisa sering-sering mampir.

Hugo menaikkan kecepatan nya menjadi ia yang memimpin saat sudah masuk suatu perumahan. Javen mengikuti sembari menghapal tikungan yang ia lewati, Hugo membelokkan motornya ke kiri lalu ia mematikan mesin motor saat berhenti di depan rumah Bunda nya.

Hugo membuka gerbang dan mendorong motornya masuk, saat melihat Javen sudah masuk ia menutup gerbang. Lalu melepas helm dan menaiki anak tangga untuk mengetuk pintu.

Tok

Tok

"Bunda, ini Hugo."

"Sebentar Bang!!" Terdengar dari dalam sang Bunda menyahut.

Cklek

"Ya ampun!! Javen!!!"

Hugo mematung saat uluran tangannya di abaikan sang Bunda dan malah memilih memeluk Javen yang berada di belakangnya, ia mendelik menatap kedua orang itu.

"Ehehe Tante.. maaf ya Javen baru main.."

"Gak apa-apa sayang, kamu katanya jadi guru les ya? pinter nya Javen.." Tante Deena mengelus rambut hitam miliknya.

"Ehem!"

"Eh.. Abang maaf lupa Bunda"

Sang Bunda langsung memeluknya dan mengelus punggung tegapnya, Hugo melihat Javen yang tersenyum.

"Ayuk ah masuk! Bunda lagi bikin brownies, Javen kamu suka kan brownies?"

"Sukaaaa Tante~"

Javen tertawa lalu merangkul Tante Deena yang mengajaknya ke dalam.

"Gua lho anak kandung nya?"

———

"Eummm~ Enak banget..."

"Masa sih..?"

"Beneran kok, coba Hugo kamu cobain" Javen menyodorkan sepotong brownies yang berada di tangannya ke arah mulut pria itu.

"Hm, enak."

"Tuh kan..."

Hugo yang melihat pemandangan di depannya ada sedikit perasaan senang, Bunda nya tidak pernah terlihat sesenang ini sebelumnya saat Hugo membawa mantan-mantannya ke rumah.

"Kalian nginep aja kenapa sih.. libur kan besok?" Javen sontak menatap ke arahnya.

"Libur sih.." Hugo menjawab dengan menggaruk dahi nya.

"Tuh yaudah nginep aja bang!"

"Yaudah iya Bundaaa" Javen sontak tersenyum dan lanjut memakan brownies yang berada di depan nya.

"Javen pake baju Hugo dulu, nanti kapan-kapan kita belanja baju"

"Iya tante gak apa-apa"

"Panggil Bunda aja ya mulai sekarang.." Javen terdiam dan mengangguk.

WATERMARK  |  HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang