BAB 2

5 2 4
                                    

Tok.. Tok..

" Masuk"

Afifah berjalan menuju meja kepala sekolah. Dan duduk di kursi yang ada di depan kepala sekolah.

" Afifah selamat atas prestasi kamu, kamu memang seorang anak yang pintar, bapak bangga punya murid seperti kamu" Puji kepala sekolah bernama pak Bimo.

" Terima kasih pak" Ucap afifah sambil tersenyum.
" Afifah, apakah benar kamu telat membayar  bulanan sekolah?" Tanya pak Bimo, membuat afifah gugup.

" I-iya pak, maaf saya telat membayar nya" Jawab afifah. " Kamu beruntung, karna kepintaran kamu, kamu berhak mendapatkan beasiswa  di SMA di jakarta, dan juga uang bulanan sekolah yang kamu telat bayar, kamu gak perlu bayar anggap saja sebuah hadiah buat kamu dari saya" Ucap panjang lebar pak Bimo sambil tersenyum.

Afifah yang mendengar itu langsung berbinar " Serius pak, saya mendapatkan beasiswa?" Tanya afifah antuasis ( gitu gak sih nulis nya?)

" Iya kak, kamu berhak mendapatkan nya" Jawab pak Bimo.

" Terima kasih pak"

"Iya sama sama afifah"

"Ya udah, pak saya izin keluar dulu" Ujar afifah.

***

Skip pulang sekolah.

" Bunda... Ayah... Bundaaaa"  Teriak afifah memanggil bunda dan ayah nya.

" Ya ampun kak kenapa teriak teriak" Jawab Ella nya dari dalam rumah disusul romi, ayah afifah.

" Bunda, afifah dapat beasiswa ke Jakarta bunda" Jawab afifah gembira.

" Ya ampun kamu serius" Jawab Ella tak kalah bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFIFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang