"mas. kamu masih belum selesai juga kerjanya ya?" tanya salma yang berada di tempat tidur

"sebentar lagi selesai ca. kok kamu belum tidur, ini kan udah malem?" tanya rony yang masih didepan laptopnya

"aku gak bisa tidur mas' ucap salma sambil memanyunkan bibirnya

"lho kenapa ca?" tanya rony panik dan menghampiri salma ke tempat tidur

"kenapa ca? ada yang sakit?" tanya rony yang kini sudah duduk di samping salma.

"aku gak bisa tidur mas"

"kamu pengen apa ca, coba bilang sama mas ya"

"aku mau tidur sambil di elus-elusin perutnya sama kamu mas"

seketika rony mematung mendengar ucapan salma jika dia ingin rony mengelus perutnya.

"kamu gak mau ya mas? ya sudah deh aku tidur aja" salma merebahkan badannya dan membelakangi rony

"eh, eh. gak gitu ca. hadap sini dong, katanya mau aku elus-elusin perutnya"

Salma langsung membalikkan badannya.

"kamu mau mas?" ucap salma dengan penuh semangat

"emang aku bilang gak mau? hm? sini aku elus-elus perut kamu biar istri dan anak aku bisa tidur nyenyak ya"

rony mulai mengelus perut salna dengan lembut.

"makasih ya mas" ucap salma sambil mengelus pipi rony

"sama-sama ca. tidur ya, sudah malam. good night"

"good night juga mas"

Cuupp

salma mencium pipi rony dan seketika wajah rony memerah.

"Dih udah mulai nakal istri aku"

"Hahaha kan kamu yang ajarin"

"Dih kapan, gak pernah aku ngajarin kamu nakal gitu"

"Ih kamu yah yang suka mulai duluan, aku mah bales doang" mengedarkan matanya

"Bilang aja mau cium ca, gak usah acara bales-bales alesannya haha"

"Dih pede banget. Ah yaudah lah gak mau lagi aku, males"

"Eh eh gak gitu dong ca. Becanda aku. Jangan ngambek ya"

"Tau ah, udah elus-elus aja perutnya. Aku mau tidur ngantuk!"

"Yah ca, masa ngambek si"

"Berisik mas, aku mau tidur"

"Hm, yaudah deh. Good night istriku"

Salma pun tertidur pulas sejak Rony mengelus perutnya.

*****

Pagi ini Salma sudah berkutik di dapur. Dia tengah sibuk membuat sarapan untuk suaminya.

Rony keluar dari kamar dengan kemeja rapih yang menandakan dia siap berangkat ke kantor.

"Pagi ca" Rony mencium kepala istrinya yang sedang merapihkan makanan di meja makan

"Ca, kok kamu gak jawab si? Kamu masih ngambek ya?"

Salma hanya diam saja, dia ingin meninggalkan meja makan karena ingin mengambil minum untuk Rony. Namun sebelum beralih ke dapur Rony menahan tangan Salma.

"Ca, tunggu dong" Salma masih mendiamkan Rony

"Ca, ayolah aku cuma bercanda kok. Jangan ngambek lagi ya"

"Duduk dan makan mas, nanti kamu terlambat" ucap Salma dingin lalu menuju dapur meninggalkan Rony sendirian

Saat Salma sedang membuat kopi untuk Rony, tiba-tiba ada tangan yang melingkar di perut Salma dan menumpukan dagunya di bahu Salma

"Maaf" ucap Rony sendu

"Maaf, kalau aku becanda berlebihan"

Salma tidak tega melihat Rony seperti ini. Tidak seharusnya Salma ngambek tidak jelas seperti ini, namun hal ini wajar karena dia sedang hamil sehingga moodnya tidak stabil.

Salma membalikkan badannya menghadap Rony, tanpa melepaskan tangan Rony yang berada di pinggangnya.

"Kamu gak seharusnya minta maaf mas, aku aja yang berlebihan. Maaf ya karena hal sepele aja aku ngambek sama kamu. Aku gak paham kenapa jadi gini mas" Salma menundukkan kepalanya, tidak enak rasanya pada Rony

"Aku yang salah, harusnya aku paham mood kamu sedang tidak stabil mungkin efek dari kehamilan ini. Tapi, udah ya jangan ngambek lagi. Gak enak tau masih pagi gini di cuekin sama istri" Rony menoleh hidung Salma dengan jari telunjuknya

Salma tersenyum, rasanya semakin hari perlakuan Rony sangat amat romantis. Walaupun Salma tau Rony belum mencintainya tapi Rony selalu berusaha menjadi suami dan ayah yang baik untuk dia dan anaknya.

"Gak usah senyum-senyum, aku tau kok kamu salting kan. Kayaknya udah ada yang mulai sayang nih sama aku" ucap Rony berbisik di telinga Salma

Rony selalu tahu bagaimana cara membuat Salma salah tingkah.

"Pede banget" Salma menepuk dada Rony

"Udah sana ke meja makan, aku lagi buat kopi buat kamu" Salma membalikkan badannya melanjutkan membuat kopi

"Hahaha lucu banget sih istri aku" Rony mencium pundak Salma dan pergi meninggalkan dapur

Salma benar-benar mengatur nafasnya, karena ulah Rony jantungnya benar-benar berdegub kencang.

Setelah selesai membuat kopi, Salma membawanya pada Rony yang sudah berada di meja makan. Tidak ada percakapan lebih lanjut karena mereka memilih untuk menyelesaikan sarapannya

Saat sarapan sudah selesai, Salma mengantar Rony ke depan pintu karena suaminya harus berangkat kekantor lagi ini.

"Kamu hati-hati ya mas. Kabarin aku kalau udah sampai kantor. Oh iya nanti siang kamu di kantor kan? aku bawain makan siang ya buat kamu, jangan makan diluar. Oke" ucap Salma dengan cerewet

"Hahaha bawelnya istri aku" Rony mencubit pipi Salma

"Isshh sakit mas. Parah banget KDRT"

"Hahah mana ada aku KDRT sama kamu" Rony menaikkan alisnya

"Itu barusan kamu nyubit pipiku sampe merah gini"  Salma menunjuk pipinya yang habis di cubit Rony

"Hahaha abis kamu gemesin banget" Salma memutarkan bola matanya

"Ya udah pokoknya nanti aku tunggu kamu di kantor ya."

"Iyaaa" Salma mengambil tangan suaminya dan menciumnya bolak balik

Rony mendekatkan kepalanya ke kuping Salma.

"Aku berangkat ya sayang" setelah mengucapkan itu Rony mencium pipi Salma dan meninggalkan Salma yang masih terpaku didepan pintu

Salma hanya menatap punggung suami yang saat ini sedang berjalan. Hatinya semakin hangat dan bahagia bersama Rony.

"Semoga ini awal yang baik untuk rumah tangga mereka kedepannya ya"

Haiii guys, happy weekend kalian. Semoga bahagia terus ya 🥰

Gak nyangka udah sampe part segini, senang banget rasanya. Terima kasih support kalian dan komen baik kalian buat cerita ini.

Jangan lupa vote terus ya ceritanya 🙏🤍

JANGAN LUPA!! Support dan streaming terus ya :
👇👇
Abang - mengapa
Adek - bugati

Love all ❤️

TAKDIRKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang