Chapter 28. Perubahan pada Dicathen

Mulai dari awal
                                    

"Selamat datang! Ada yang bisa ku bantu untuk kalian berdua?" Senyum resepsionis wanita yang sudah dilatih itu memancarkan cahaya putih mutiara.

Sebelum aku sempat menjawab, Jasmine menyodorkan secarik kertas ke arah wanita itu.

"Aku ingin mensponsori dia untuk ujian kenaikan pangkat." Wajahnya tetap tanpa ekspresi saat dia berkata dengan lirih.

"Y-Ya! Aku mengerti," jawab resepsionis itu, menganggukkan kepala dengan sungguh-sungguh sambil menyerahkan kembali secarik kertas itu. "Silakan, lewat sini."

Sambil bangkit dari tempat duduknya, wanita itu membukakan pintu di samping kami dari sisi lain. Saat kami masuk, aku tidak bisa tidak memperhatikan ejekan di sekitar kami.

"Oy, ada seseorang yang sedang mengikuti ujian kenaikan pangkat," bisik seseorang.

"Itu hanya seorang gadis dan orang cebol bertopeng," suara serak lainnya mengejek dengan terang-terangan.

Aku menahan diri untuk tidak bertanya dan hanya mengikuti petugas dalam diam. Melewati pintu, kami dibawa melewati deretan kursi di belakang meja kaca tempat resepsionis ditempatkan dan masuk ke sebuah ruangan kecil.

Kantor itu didekorasi minimalis dengan dua sofa kulit yang diposisikan saling berhadapan. Di ujung ruangan terdapat sebuah meja kayu berwarna gelap yang menghadap ke pintu; seorang pria bertubuh ramping duduk di belakang tumpukan kertas yang tertumpuk rapi, mencatat sesuatu dengan pena berlapis.

Terbangun oleh suara pintu kantornya yang dibuka, pria itu mendongak untuk memperlihatkan wajahnya yang tajam dan bersudut. Rambut hitam yang tadi ku tatap dibelah di bagian tengah dan mencapai lehernya yang kurus. Di balik kacamata tebal dan tanpa bingkai, ada sepasang mata tajam yang menatap kami dengan saksama.

"Petualang Kelas A, Jasmine Flamesworth telah meminta..." suara petugas itu terputus-putus saat dia menatapku dengan hati-hati. "... Tuan ini untuk dibawa mengikuti ujian kenaikan pangkat."

"Ya, aku cukup tahu siapa Nona Flamesworth. Kau bisa menunggu di luar, Mary." Pria ramping itu melambaikan tangan sambil berdiri dari kursinya. "Nona Flamesworth, apa kabar mu? Aku bertemu dengan ayahmu belum lama ini."

Jasmine hanya mengangguk singkat, yang hampir tidak menyerupai anggukan, saat pria itu mendekati kami. Ekspresi Jasmine semakin tajam sejak masuk ke ruangan ini, namun saat nama ayahnya disebut, tangan Jasmine mengepal.

"Pokoknya, senang bertemu dengan mu." Pria itu mengalihkan perhatiannya padaku, akhirnya mengakui kehadiranku. "Namaku Kaspian Bladeheart, dan aku bertanggung jawab atas cabang ini. Aku kira kau pasti memiliki hubungan dekat dengan Nona Flamesworth. Apa ada nama yang bisa ku panggil untuk mu?" Tatapannya mengarah ke atas dan ke bawah saat dia dengan cepat menilaiku.

"Kyu!" Sylvie menjawab menggantikan ku.

Aku telah membuat Sylvie berubah kembali ke bentuk aslinya selama aku menjadi petualang sehingga tanduknya menonjol dan duri-duri merahnya terlihat.

"Aku menggunakan nama Note," jawab ku dengan ketus. Nama itu tidak terlalu berarti dan dibuat dengan asal-asalan berdasarkan garis biru yang melintasi celah mata kiri ku; mengingatkan ku pada sebuah batangan nada.

Mata Kaspian membelalak kaget, namun ia segera pulih dan menanggapinya dengan senyuman biasa. Selain itu, melihat binatang 'Mana' tampaknya tidak mengejutkannya, yang ku asumsikan karena pekerjaannya. "Ya! Baiklah... Tuan Note, kita akan melanjutkan dengan Nona Flamesworth di sini sebagai sponsor mu. Apakah kau tahu bagaimana ini akan bekerja?"

Sambil menggelengkan kepala, aku membiarkannya menjelaskan. "Petualang kelas B atau lebih tinggi berhak mensponsori seorang petualang baru untuk mengikuti ujian. Tergantung pada seberapa baik kau mengerjakannya, ujian ini akan memberimu kesempatan untuk ditempatkan di peringkat yang sesuai. Dengan cara ini, kau dapat menghindari perjuangan yang tidak perlu untuk memulai dari awal. Ujian kenaikan pangkat hanya akan terdiri dari praktik. Sekarang, dilihat dari senjatamu, aku bisa berasumsi bahwa kau adalah seorang petarung atau Augmenter, ya?" Dia menatap dengan penuh tanda tanya pada tongkat hitam yang diikatkan di pinggangku di bawah pedang pendekku.

The Beginning After the EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang