"Yaudah kalian lanjut dulu ya, bunda mau beresin mainan Freya tuh," ucap Shani.

Setelah itu sambungan telepon terputus. Chika meletakkan ponselnya begitu saja.

"Udah selesai, sekarang apa lagi?" ucap Aran meniriskan sayuran yang telah ia cuci.

"Kamu potongin baksonya ya," ucap Chika.

Aran pun melakukannya di samping Chika memotong wortel.

Chika memperhatikan hasil potongan Aran yang menurutnya sangat tak lazim.

"Kamu kegedean potonginnya, harusnya segini Aran," ucap Chika memberi contoh.

"Pelit amat, gak apa-apa gede gede juga,"

"Nanti matengnya gak rata, kamu mau makan masakan yang kaya gitu?"

"Nggak,"

"Yaudah,"

"Kalo udah bakso, itu potongin brokolinya," lanjut Chika meminta.

"Siap boss,"

Tak Tak Tak...

Chika menoleh lagi untuk memastikan Aran memotong sayuran itu dengan benar. Demi Tuhan, Chika akan berteriak jika Aran keliru lagi.

"Araan!"

Aran mendengar suara Chika yang sangat tiba-tiba itu langsung mengangkat tangannya dan melepas pisau dari genggaman.

"Yang bener potongnya itu kegedean. Bagian bunganya jangan dipotong gitu,"

"Aaa gak ngerti Chikaaa," Aran frustasi.

Chika melirik tajam pada laki-laki yang memasang wajah memelas di hadapannya ini.

"Segini ya pak, dan potongnya konsisten. Jangan besar kecil," ucap Chika dengan suara yang sudah kembali lembut.

"Sepenting itu?"

"Nurut gak?"

"Yaa Chef," ucap Aran menelungkupkan tangannya sebagai simbol tunduk. Setelahnya, Aran langsung mengeksekusi brokoli miliknya.

Aran masih menonton Chika memotong wortel, wanita itu kerap menyelipkan rambutnya ke telinga. Penuh inisiatif, Aran mengambil ikat rambut di pergelangan tangan Chika dan mengikat rambut wanita di hadapannya ini.

"Gunanya ikat rambut bukan buat gelang ya cantik,"

Chika tersenyum simpul beberapa detik.

"Makasih,"

Chika masih fokus memotong beberapa sayur lainnya sampai keringat kecil mulai muncul di dahi dan pelipisnya.

Aran mengelapnya dengan tissue dan sesekali meniup belakang leher Chika agar wanita itu tak kepanasan. Chika tak menolak, jujur ia benar-benar gerah.

Satu jam lebih berlalu akhirnya makanan yang mereka masak pun jadi. Seharusnya tak akan selama ini, tapi karena Aran sangat riweh, memasak sayuran tumis dan ayam goreng jadi sangat lama.

SUPER TEACHER (CHIKARA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang