Bricia 5🔮

39.3K 2.6K 68
                                    

H̤̮a̤̮p̤̮p̤̮y̤̮ R̤̮e̤̮a̤̮d̤̮i̤̮n̤̮g̤̮!̤̮



●○●○●○●○















"Apes banget gue hari ini ketemu dua pemeran penting sekaligus."

Bricia misuh-misuh menendang kerikil kecil dengan sendal capitnya, ia benar-benar merutuki sikapnya yang begitu genit pada si protagonis pria tadi.

"Ya gue mana tau dia pemeran disini, kirain cuman figuran ganteng taunya malaikat maut kedua gue," cibir Bricia berkacak pinggang menghentikan langkahnya dekat pohon ditaman belakang. "Gue inget banget chapter dimana Arthur ngamuk-ngamuk ke Bricia karena imbas fitnahan si gila Renata, gasudi banget gue lihat mukanya walaupun ganteng kaya tadi."

"Cia! Cia tungguin!" Aira berlari memegang bahu Bricia dengan menormalkan deru nafasnya.

"Lo ngapin ikut gue? Udah sana pergi deh!" usir Bricia ketus lalu lanjut melangkah, kenapa juga si protagonis wanita ini malah terus mengusik dirinya. "Dia kan harusnya mulai kasmaran sama si Arthur."

Dengan cepat Aira mengintili nya.
"Cia kenapa malah pergi? Kamu marah sama aku ya?"

Bricia melirik Aira yang tertunduk memilin jemarinya bak kucing murung, gadis itu berdecak antara harus peduli atau acuh.

Ia sudah memutuskan, Bricia benar-benar tak mah berurusan dengan pemeran penting disini titik! Dia mau hidup sebatang kara saja di panti ini sampai dirinya bisa mencari kerja sendiri.

"Ra, denger gue. Gue ini orang jahat jadi lo jangan mau temenan sama orang kaya gue, sekarang gue minta lebih baik lo pergi dan jangan ikutin gue lagi," Bricia memegang bahu Aira dengan tatapan serius yang dibuat-buat seolah ia adalah antagonis disini. "Lo sama gue beda jauh, sekarang coba fikir apa yang bakal dikatakan orang-orang kalau lihat lo temenan sama cewek miskin dan yatim piatu kaya gue? Lebih baik lo ajak main cowok tadi aja."

Lama Aira terdiam menatap balik wajah Bricia yang menaikan sebelah alisnya, tak lama respon Aira hanya menggeleng kecil.
"Bricia gak pernah jahatin Aira ko, kenapa Aira harus jauhin Cia?"

Bricia menggulum bibirnya lantas meremat angin diwajah polos protagonis yang satu ini, kenapa susah sekali untuk mengambil pengertian anak ini?!

Jahat! Lo harus jadi jahat Bricia kalo perlu peran antagonis wanita harus lo yang peranin dengan baik! Angguk Bricia pada pemikirannya sendiri.

"Oke, lo mau lihat seberapa iblisnya gue?" Bricia meniupkan hawa panas dari mulutnya ke telapak tangan.

Aira hanya diam bingung menatapnya tanpa mengerti apapun, dengan keberanian penuh tangan Bricia terayun tinggi dengan mata terpejam erat hendak melancarkan aksi jahatnya sebelum...

"Bricia! Kamu dipanggil Ibu panti cepat!" seorang anak berseru pada mereka.

Sialll!!!

Aira menoleh kebelakang dan tersenyum mendengarnya sebelum beralih pada Bricia yang kini terdiam menetralisir kekesalannya, gadis itu meraih tangan Bricia yang masih di udara.
"Bricia ayo!"

Bricia mengehentak-hentakan kakinya kesal dan pasrah.
Gue tau gak boleh ringan tangan ke cewe, tapi kalo ceweknya modelan gini wajib disikat!

 Gue tau gak boleh ringan tangan ke cewe, tapi kalo ceweknya modelan gini wajib disikat!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bricia's world Where stories live. Discover now