Happy reading...
***
"Lo suka sama Giren?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Jerome.
Abizer tak berniat menjawab pertanyaan Jerome, ia hanya mengangkat bahunya acuh.
"Kenapa harus dia"
"Salah gue suka sama Giren?"
"Apa lo cemburu gue suka sama mantan cewe yang dulu ngejar lo?"
Deg
Jerome termenung mendengar ucapan Abizer barusan. Benar juga, kenapa ia harus tidak suka jika orang yang Abizer suka itu Giren. Apa dia cemburu?
"Mana mungkin gue suka sama cewe itu, lo cuman gak mau temen lo salah pilih pasangan aja. Iya" Batin Jerome.
"Gue cuman gak mau lo salah pilih pasangan"
"Emangnya Miranda udah pas jadi pasangan lo?" Abizer malah balik bertanya dengan nada ketus.
"Maksud lo apa bawa bawa Miranda"
"Gue cuman tanya"
Abizer memilih pergi dari sana. Ia menyambar kunci motornya di atas meja.
"Mau kemana lo" Yezril meneriaki Abizer namun sang empuh tidak menggubrisnya.
***
Matahari sudah hampir terbenam namun Giren dkk masih terus mengikuti Miranda. Mulai dari cafe, mall, taman, sampai sekarang.
Mereka belum mendapatkan petunjuk lainnya. Mereka juga belum tau siapa orang yang bersama Miranda tadi di cafe. Saat mengikuti Miranda keluar dari cafe mereka kehilangan jejak tapi tak berselang lama ia kembali menemukannya di jalan dekat mall. Tapi saat mereka mengikutinya orang yang bersama Miranda tadi sudah tidak ada.
"Ini udah mau malam, kita udah nunggu Miranda disini 30 menit loh. Gak ada gitu yang mau pulang, gue laper nih" Keluh Casandra.
Mereka sedang berada di depan rumah Miranda yaitu kediaman Zaid. Setelah pergi ke taman Miranda tak kemana mana lagi selain pulang ke rumah.
"Tapi gimana kalau Miranda keluar nanti" Sahut Kesya.
Letrina merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah alat kecil.
"Itu apa" Tanya Giren dengan alis yang mengerut.
"Ini kamera cctv, kita pasang di pohon itu biar nanti kalau Miranda keluar kita bisa tau."
"Nih San, lo tempel di pohon itu buruan abis itu kita pulang" Letrina menyodorkan kamera cctv itu pada Casandra.
"Kenapa jadi gue sih"
"Kan lo yang mau buru buru pulang" Ucap Giren.
"Gimana kalau ketahuan"
"Kita tinggal. Ya makanya hati hati naronya-"
"Nih buruan" Lanjut Letrina sembari menyodorkan kamera cctv itu.
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...