Prolog

64.6K 2.6K 72
                                    

Terlihat sosok pemuda yang tengah menatap tajam jalan didepa ya. Suara deru mobil yang saling beradu, membuat kebisingan yang disertai dengan suara teriakan manusia diarea balap mobil.

"Lo siap Ray?" tanya sosok pemuda lain melalui jendela mobil milik Rayanza yang terbuka.

Rayanza mengangguk dengan berdehem pelan. Kemudian menutup kembali kaca mobilnya dan kembali fokus kearah jalanan, karena sebentar lagi lomba akan dimulai.

"Kalo gue gak menang, bukan Rayanza namanya," monolognya dengan seringai tipis.

"Are you ready?" Teriak heboh sosok gadis diantara para mobil yang berjejer, ditanganya memegang bendera dengan motif kotak kotak berwarna hitam putih.

"One, two, Three..."

Dalam hitungan ketiga, semua mobil yang mengikuti lomba melaju dengan cepat. Tak halnya dengan Rayanza yang melesat sangat cepat hingga memimpin dibarisan paling depan.

Matanya melirik sekilas kesamping mobilnya saat  terdengar suara gesekan yang berasal dari mobilnya yang sengaja ditabrakkan oleh lawannya.

"Ouh shit! Gamanjing..." umpatnya dengan membanting setirnya sendiri.

"Nih anak kerjaannya kalah, tapi masih aja suka nyari gara-gara sama gue. Dasar Gamanjing, titisan anjing!" dumelnya tanpa henti.

Hingga Rayanza menyeringai kecil saat melihat tikungan didepannya. "Kita liat seberapa hebatnya Rayanza dijalanan."

Dengan sengaja Rayanza melambatkan mobilnya agar mobil Gama dapat mendahuluinya. Dan tentu saja kesempatan itu tak disia-siakan oleh Gama. Mobil Gama segera melaju cepat, hingga tak sadar saat tepat berada ditikungan mobilnya ditabrak keras dari arah samping. Membuatnya oleng dengan mobilnya yang berputar-putar tak tentu arah karena sulit dikendalikan.

Rayanza yang melihatnya tersenyum puas dengan apa yang dilakukannya pada Gama, "Gue gak peduli orang mau ngomong gue licik atau apapun. Karena prinsip gue, lo curang ya, gue harus tambah curang lah. Ya kali enggak! rugi dong."

Pada akhirnya pertandingan malam ini dimenangkan oleh Rayanza. Sedangkan Gama dilarikan kerumah sakit karena kondisinya yang lumayan parah.

"Keren lo Ray, tapi ngomong-ngomong nanggung banget sih nabrak si Gama, cuman luka-luka doang. Harusnya tadi sampe mati aja yakan?" ujar Mahen sahabatnya.

"Gak seru kalo kutil tikus mati, ntar kalo dia mati gak ada lagi saingan gue. Kan cape kalo gue menang terus." Songongnya yang langsung mendapatkan jitakan cinta dari Mahen yang berdiri disampingnya. Membuat Rayanza sedikit meringis menahan sakit diarea kepalanya.

"Anak setan! Sombong amat," sindirnya.

"Iyalah...hari gini gak sombong, rugi dong!" dengan wajah tengilnya. Membuat Mahen makin geram dibuatnya.

Mahen akui jika Rayanza memanglah raja jalanan yang sesungguhnya, baik dalam arena balapan mobil maupun balapan motor liar. Rayanza selalu menjadi nomor satu disetiap pertandingan.

Gak cuman soal pertandingan yang nomor satu, dari segi wajah dan prestasi disekolah Rayanza juga nomor satu. Menurut Mahen hidup Rayanza terlalu sempurna.

_________

Setelah pulang dari arena balapan Rayanza segera pulang dengan motor sportnya. Tepat pukul dua malam dirinya baru sampai rumah, bukan rumah tapi lebih tepatnya kos-kosan yang cukup lumayan layak ditempati olehnya.

Setelah masuk kamar kos Rayanza segera melepas semua bajunya hingga menyisakan bokser dengan gambar wajah Lisa blackpink kecil-kecil. Masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka dan kakinya. Setelahnya segera menjatuhkan tubuh tegapnya keatas kasur minimalisnya.

Mata tajamnya memandang langit-langit kamarnya dengan isi otaknya yang ribut. Kebiasaannya sebelum tidur memikirkan hal tanding dikepalanya hingga pusing, lalu menghalalkan hal-hal tak mungkin untuk digampai.

Entah apa faedahnya tapi yang namanya kebiasaan mau bagaimana lagi?

"Hidup sebatang kara gini, kadang seneng kadang senep juga ya njir..."

"Sebatang kara tuh senengnya gak ada yang ngatur-ngatur inilah itulah, terus gue bebas mau ngapain aja. Mau mabok, mau balapan, mau pulang ke rumah apa enggak aja,enak gak ada yang nyariin, gak ada yang marahin.Tapi tuh sepi anying!"

"Masa setiap pulang gak ada yang nyambut, gak ada yang nyiapin makanan, gak ada yang perhatian, kan gue mengiri sama temen-temen gu.Lama-lama nikah juga gue!" frustasinya yang malah melantur samapai ke mana-mana.

Rayanza mendesah berat, "Andai aja mamah masih hidup, sumpah demi apapun gue rela denger ocehanya tiap hari. Huft... gak kerasa mamah udah ninggalin gue empat tahun. Rasanya kaya baru kemaren gue disayang-sayang terus dimanja-manja sama mamah.Gue kangen mamah ya Tuhan."

Rayanza selama hidupnya hanya tinggal berdua dengan mamahnya yang bernama Adinda Georland.Dan untuk ayahnya Rayanza sama sekali tidak tau keberadaanya. Mamahnya hanya mengatakan jika ayahnya masih hidup, tapi tak tau dibelahan dunia bagian mana yang katanya sudah bahagia dengan keluarga barunya. Dan berpesan pada Rayanza jika kelak bertemu ayahnya terserah Rayanza mau ikut ayahnya atau tidak karena itu adalah pilihan Rayanza sendiri.

Mamanya meninggal karena serangan jantung saat masih melakukan pekerjaan dicafe. Saat dibawa ke rumah sakit nyawanya sudah tidak dapat diselamatkan. Hal itu adalah pukulan keras bagi kehidupan Rayanza.

Dari kejadian itulah Rayanza berubah. Mengubah dirinya menjadi sosok yang lebih mandiri, dan pekerja keras. Melakukan segala macam pekerja demi menghidupi dirinya sendiri.

Setelah lelah mengoceh sendiri tanpa ada tanggapan dan saran dari orang lain. Rayanza tertidur dengan sendirinya.

_______

Dilain tempat ada dua orang pria yang sedang duduk di ruangan kerja dengan segelas wine ditanganya masing masing.

"Dad ada urusan apa Daddy memanggilku?" tanyanya to the point, membuat pria yang jauh lebih tua itu berdecih pelan.

Kebiasaan dari putra sulungnya ini yang tidak suka berbasa-basi dan langsung pada intinya.

"Daddy bertemu Dokter Edo di Makasar saat pesta pembisnis kemarin lalu..."

"Langsung intinya Dad!" sela anaknya itu. Membuat Rama sang daddy menggeram kesal.

"Dengarkan dulu!" tegur nya.

"Hm," dehemnya pelan.

"Dokter Edo mengatakan jika enam belas tahun yang lalu dirinya pernah membantu mommymu melakukan operasi cecar. Sedangkan mommymu meninggalkan kita sudah hampir tujuh belas tahun. Jadi kemungkinan besar anak yang dilahirkannya itu bisa jadi adikmu son!" jelasnya.

Arga yang awalnya tidak terlalu tertarik menjadi sangat tertarik sekarang. Jika benar dirinya memiliki adik lagi, bukankah akan sangat seru.

"Tapi belum tentu juga adikku Dad, bisa jadi itu anak mommy dengan lelaki lain kan?" Ragunya.

"Tapi Daddy yakin Arga, jika itu adalah anak daddy, mommymu tidak mungkin dengan mudah berselingkuh dengan lelaki lain, daddy yakin itu!" tegasnya penuh keyakinan.

"Mari kita selidiki Dad, tapi jika anak itu adalah anak mommy dengan lelaki lain, maka aku akan langsung melenyapkannya detik itu juga!" tegasnya dengan wajah datarnya.

"Terserah padamu!" ucap daddynya.

Hai Hai haiiiiiiiiiiiiii, selamat datang di novel terbaru Ballver anak kesayangan Natkat periii. Jangan lupa tinggalkan Vote ya boss.

Rayanza [SEGERA TERBIT]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora