MEZOREN [Tamat]

Part 31

SURPRISE...

WIHHH kali ini aku up cepet nih soalnya aku ngerasa seru aja sama part ini.

Wessss tahan dulu kawan.
Sebelum lanjut hayyu lah di vote dulu
Massa iya baca doang tapi gak di vote.

RUGI DONGG

♣♠♣

Happy reading...

***

Di sebuah hutan lebat tak berpenghuni. Giren terbangun di atas tanah yang dikelilingi semak semak belukar.

"G-gue dimana" Ucapnya saat berhasil membuka matanya.

Kondisi saat ini sedang malam membuatnya semakin takut. Suara jangkrik pun mulai terdengar di beberapa tempat.

"Hutan?" Ia menatap sekeliling dengan sulit karna di sana sangat gelap, hanya cahaya bulan yang memberinya sedikit penerangan.

Ho-Ho

Suara burung hantu terdengar membuat Giren semakin takut. Badannya kini gemetaran tak karuan, ia memeluk lututnya sambil menengok kesana kemari.

Author: anggap aja Ho-Ho itu suara burung hantu ya gess karna kata google gitu hehehe

"Gak bisa, gue harus keluar dari hutan ini." Giren berdiri lalu melangkahkan kakinya mencoba mencari jalan keluar. Namun sudah sekitar 30 menit berjalan ia malah kembali ke tempatnya semula.

Dengan kondisinya yang kelelahan ia terduduk lemah di bawah pohon beringin besar. Ia menyandarkan badannya lalu mendongak.

Ia merasa ada yang dejavu dengan tempat ini. Ia langsung saja memposisikan badannya duduk tegak.

"Kenapa gue ngerasa pernah kesini" Giren kembali menatap sekitar, dan benar saja tempat ini memang sangat dejavu.

Ia mencoba mengingat, kapan ia kesini.

"Mimpi itu" Ujarnya membulatkan matanya.

Ia sontak menunduk menatap liontin yang selalu ia gunakan.

"Apa arti semua ini"

"Apa semua ini ada hubungannya dengan liontin ini"

Giren berdiri lalu menghadap pada pohon beringin itu. Ia mencoba mendekat lalu meraba raba pohon itu. Iya mendorong setiap sisi pohon berharap ada tombol yang membuat semak semak di sekitarnya bergeser menampakkan bangunan megah.

Namun anehnya Giren tak menemukannya. Karna kesal ia meninju pohon itu.

Pohon itu bergetar, begitu pula pohon dan semak yang ada di sekitar pohon beringin itu. Dengan perlahan Giren mundur ketakutan.

Dengan jelas ia melihat pohon dan semak semak yang tadinya sangat lebat kini bergeser menampakkan sebuah bangunan megah yang menjulang tinggi.

Dengan ragu ragu ia melangkah maju dengan secuil keberanian, dan segudang ketakutan di hatinya.

Tepat di gerbang itu terpampang jelas sebuah simbol serigala di bagian atas.