chapter 1

801 76 11
                                    

{ sebelum membaca harap follow akun wattpad gue, dan tinggalkan jejak berupa vote ataupun komen di setiap chapternya }

happy reading...

***

jika pagi hari jemmy akan selalu semangat maka pagi berbeda, lihat bahkan matahari sudah terbit hingga cahayanya memasuki kamar jemmy melalui celah celah kecil jendelanya

jemmy sudah bangun hanya saja dia malas untuk bersiap siap ke sekolah, membayangkan akan bertemu kakaknya membuat remaja baru puber itu mual seketika

cih ingat sampai kapanpun jemmy tak mau ada kakaknya memasuki lingkaran kehidupan yang jemmy miliki

"den bangun siap siap kesekolah, kata tuan kalau den jemmy belum bangun juga semua fasilitas aden akan disita oleh tuan"

lagi? selalu saja itu yang menjadi ancaman, jemmy muak namun papahnya ini tak pernah bermain main jika dia bilang a maka akan tetap a

menghembuskan nafasnya jemmy pun dengan terpaksa harus bangun dari tidurannya dan bergegas mandi bahkan dia tak menjawab apa yang maidnya ucapkan

cukup lama jemmy menyiapkan dirinya, bahkan saat ini remaja baru gede itu masih sibuk didepan cermin, tangannya sibuk merapihkan rambut agar terlihat lebih perfect

lagi lagi jemmy terlihat menghembuskan nafasnya perlahan, entah apa yang ada dipikiran remaja itu seperti banyak sekali pikiran yang masuk

melihat jam dinekas membuat matanya melotot tak percaya karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit, itu artinya dia sudah telat lima menit

dengan buru buru dia keluar kamar bahkan saat dibawah jemmy tak memperdulikan maid yang menyuruhnya untuk sarapan dahulu.

percuma bila dia mengebut di jalan karena gerbang sudah ditutup, kenyataannya memang begitu

cukup lama jemmy berdebat dengan satpam sekolah barunya yang sangat menyebalkan menurut jemmy, "ck pak udah berapa kali saya bilang kalau saya ini murid baru" jemmy lelah berdebat seperti ini tapi mau bagaiman lagi satpamnya ini sangat ngeyel tidak mau membuka gerbangnya untuk jemmy

"halah saya gak percaya, kamu tau? murid disini yang telat sering pake alesan seperti itu"

rahang jemmy rasanya mau turun, kini mulutnya menganga tak percaya saat sang satpam mengatakan seperti itu

berdehem sebetar untuk mengurangi emosinya kini jemmy mulai memiliki ide agar gerbangnya terbuka, "gini aja deh bapak panggil kepala sekolah pasti dia tau siapa saya"

"kepala sekolahnya sedang ada rapat" cukup sudah jemmy menyerah membujuk satpam batu seperti itu

saat mau menaikan motornya kembali tiba tiba sebuah suara menginstruksikan nya agar berhenti, "ada apa ini? dan kamu di depan bukannya masuk malah mau bolos?"

bola mata jemmy menatap malas seorang pemuda yang berdiri disamping satpamnya, jemmy sangat yakin pasti disini ia yang akan disalahkan lagi

"gue mau masuk tapi gerbangnya gak dibukain noh sama satpam padahal gue udah bilang kalau gue anak baru, cih satpam aja sok banget paling berkuasa" ujar jemmy memelankan kalimat terakhirnya agar tak didengar oleh kedua orang didepannya

"pak bukain tadi saya diperintahkan sama kepala sekolah buat urus anak baru, mungkin dia anak barunya"

lagi lagi jemmy menganga tak percaya dengan mudahnya sang satpam langsung membukakan gerbang untuknya, jadi dari tadi dia berdebat tak ada gunanya?

dengan mengeluarkan tatapan emosi untuk satpam tersebut, jemmy dengan segera memasuki motornya menuju parkiran

"lo masuk di kelas sebelas ips dua, sesuai tingkat kelas lo berada dilantai dua lo tinggal naik tangga aja terus nanti pas udah diatas lo belok kiri, nah kelas lo ada di tengah" jelas pemuda didepannya, mungkin ketua osis? dilihat dari adanya almamater yang melekat ditubuhnya dilengkapi dengan lambang osis disana

"jangan mentang mentang lo siswa baru disini jadi pas lo telat bakal bebas, nanti jam istirahat kedua lo wajib keruang osis buat nerima hukuman"

what? jemmy tak salah dengar kan? padahal dia anak baru mengapa harus dapat hukuman hanya karena telat? ingin mengumpat tapi ternyata osis itu sudah pergi menjauhinya

nafas jemmy memburu dengan kasar jemmy mulai berjalan untuk mencari kelasnya berada, "buset gak main main nih sekolah gedenya, gue yakin istana presiden aja kalah gedenya"

"norak"

syok padahal dia bergumam sangat pelan tapi mengapa ada yang mendengarnya, jemmy mengedarkan pandangannya untuk mencari orang itu namun nihil tak ada orang sama sekali disini

"lo belum cek kebelakang" saat orang itu berbicara kembali kini jemmy menengok kebelakang dan terlihat remaja titan? karena jemmy sampai mengadah keatas hanya untuk melihat wajahnya

"tinggi banget anjir"

padahal jemmy berbicara didalam hati tapi remaja dihadapannya ini seolah tau apa yang dipikirkan oleh jemmy, "gen bokap makannya gue tinggi"

"eh? kok dia tau yang gue pikirin, atau jangan jangan dia cenayang?"

tiba tiba remaja didepannya tersenyum lebar, jemmy sempat terpana melihat senyum itu karena ada dua lesung pipi disana, jangan berfikir macam macam! ingat jemmy masih straight!

"hilangin fikiran lo itu, gue manusia biasa" setelah berkata seperti itu remaja didepannya tersenyum kembali sambil mengacak acak rambut milik jemmy lalu pergi begitu saja

jemmy bergidik ngeri menatap remaja yang kini sudah lumayan jauh, mengapa disekolah barunya ini banyak manusia aneh?

cukup lelah juga menaiki tangga yang lumayan memakan waktu, kini remaja itu sudah sampai didepan pintu bertuliskan ips dua

jemmy ragu ingin masuk atau tidak, pasalnya jam pelajaran pertama sebentar lagi akan selesai, "bodo lah masuk aja, kalau ditanya nanti tinggal jawab kesasar pas nyari kelasnya" gumam jemmy

perlahan lahan dia membuka pintu yang akan menjadi kelasnya, saat pintu terbuka semua atensi tertuju kepadanya

jemmy sangat gugup, ini hari pertamanya jadi jemmy harus membuat image baik

"anak baru?" tanya gitu tersebut langsung kepada intinya, jemmy meneguk ludahnya kasar mengapa aura dari guru didepannya sangat pekat bahkan jemmy sampai kesulitan untuk bernafas

"iya pak tadi saya telat karena kesasar sekolah disini besar" seperti rencana awal jemmy mengambil alasan seperti itu

"ayo masuk sekalian perkenalkan diri kamu"

akhirnya guru itu kembali ketengah tengah papan tulis diikuti oleh jemmy dibelakangnya

"oke anak anak kali ini kita kedatangan murid baru atau penghuni baru dikelas ini, bapak harap kalian mau membantu anak baru ini untuk bersosialisasi"

apa katanya? membantu jemmy bersosialisasi? hei dia bukan introvert, justru jemmy tipikal orang yang banyak omong

"jemmy, gak ada nama panjangnya udah jemmy aja"

sekelas langsung bertambah hening, beberapa murid menganga tak percaya, nama sesingkat itu? apakah orang tua dari pemuda itu tidak ingin pusing mencari nama?

***

jika banyak typo harap maklum 🙏

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang