chapter 3

375 66 3
                                    

{ sebelum membaca harap follow akun wattpad gue, dan tinggalkan jejak berupa vote ataupun komen di setiap chapternya }

happy reading...

***

yudhana kalingga orienzo siapa yang tidak kenal pemuda berdarah campuran tiga negara tersebut, selain parasnya yang rupawan diatas rata rata, dia sangat kaya namun enggan mengakui itu karena menurutnya semua harta tersebut milik papah dan mamahnya walaupun akan diwariskan kedia kelak

susana sarapan pagi ini cukup canggung karena hanya dia berdua dengan sang mama, "kemarin ulangan berapa nilai kamu lingga?"

yudha menundukkan kepalanya bosan selalu seperti ini, jika ada ulangan orangtuanya selalu menanyai nilai, hei kesuksesan bukan hanya dilihat dari nilai tapi dari usaha yang kita raih untuk masa depan

"delapan puluh dan yudha yang paling tinggi nilainya" bohong yudha tengah berbohong saat ini nyatanya ada remaja manis yang nilainya lebih diatas yudha

"kamu semalaman belajar hanya dapat nilai segitu? dimana otak kamu lingga? kalau seperti ini terus mama gak yakin kamu bisa meneruskan empat perusahaan sekaligus"

yudha muak dan jika boleh jujur hatinya sedikit sakit mendengar ucapan mamahnya, harus sesempurna apa lagi yudha ini? mengapa semua prestasi yang yudha raih selalu kurang dimata kedua orangtuanya

"iya nanti lingga belajar lebih lagi" hanya itu yang dapat yudha katakan, dia masih mempunyai sopan santun dan takut berdosa

seusai berbicara seperti itu tanpa banyak bicara lagi yudha pun pamit untuk kesekolah, masa bodoh dengan sarapannya yang belum abis itu.

tepat saat sampai diparkiran sekolah sudah terdapat kedua sahabatnya yang setia menunggu yudha tiba, saat yudha turun dari motor pelukan hangat dari seorang gadis menyambutnya

yudha tak menolak pelukan tersebut, dia malah menyambut pelukan itu dengan mengeratkan pelukannya

"bisa stop? punya gue" suara itu membuat yudha berdecak, mengganggu saja sahabatnya yang satu itu

aldy fahrezy dan katya aderson kedua sahabat yudha yang dikenalnya saat memasuki taman sekolah kanak kanak, selain kenal disekolah tk, orang tua mereka pun rekan bisnis walaupun tidak dekat dekat banget

"ayok masuk kekelas sebentar lagi bel" ujar katya menengahi, selama diperjalanan banyak sekali yang menatap kagum kearah mereka bagaimana tidak selain visual yang oke mereka juga sangat populer, namun ada juga yang memandang iri serta benci kearah katya namun tak dihiraukan oleh sang empu

liat tuh si katya kecentilan benget nempel mulu sama mereka

pake pelet kali padahal mukanya biasa aja gak cantik cantik amat

sirik aja lo berdua, kalah cantik mah bilang aja

diem lo cowok gak diajak

gue tau kayanya si katya ngangkang ke yudha sama aldy

ucapan terakhir membuat yudha yang mendengar menghentikan langkahnya, lalu berbalik dan berjalan menuju siswi yang dari tadi menggosipkan sahabat perempuannya

"ngomong apaan lo barusan?" tanya yudha penuh penekanan, terlihat dua siswi yang membicarakan katya tengah bergetar ketakutan

"gue tanya sekali lagi ngomong apa lo barusan?" masih dengan nada yang tenang namun menekan yudha lagi lagi bertanya kepada kedua siswi tersebut

katya yang berada dibelakang yudha sudah ketar ketir tak jelas lalu meminta bantuan kepada aldy, namun apa yang didapatkan? aldy malah mendukung yudha

katya berdecak, "udah yudh biarin aja, udah bel gue gak mau telat masuk kekelas"

berhasil yudha langsung mengalihkan perhatiannya kepada katya namun hanya sebentar karena sekarang perhatian yudha kembali teralih kepada kedua siswi yang tadi, "kali ini lo selamat jangan seneng dulu soalnya gue udah nandain muka lo berdua, sekali lagi bicara yang enggak enggak tentang katya gue pastiin sekolah manapun gak ada yang mau nerima kalian"

setelah berbicara seperti itu yudha berbalik lalu menggandeng tangan katya menuju kekelas gadis tersebut, dari tadi banyak yang menonton mereka, bahkan ada yang sempat memvidiokan aksi yudha

aldy melihatnya menatap malas siswi siswi yang mengarahkan kameranya ke yudha, tidak aldy tidak iri akan kepopuleran yudha hanya saja setelah vidio itu tersebar pasti makin banyak yang mengira yudha dan katya berpacaran

membayangkan hal itu saja sudah membuat otak serta hatinya panas apalagi kalau kejadian beneran? mungkin aldy akan menghancurkan seluruh dunia ini.

sampai dikelas katya benar saja semua sudah duduk rapih bahkan hanya tinggal bangku milik katya saja yang kosong, "belajar yang bener jangan tidur" ujar aldy mengingatkan sebab kebiasaan katya kalau mata pelajaran yang tidak disukainya pasti akan lebih memilih tidur

"iya iya tapi gak janji" dengan cengiran konyolnya katya segera memasuki kelasnya, namun sebelum itu dia menyempatkan untuk mencium pipi aldy.

"adek gue bukan jemuran jangan lo gantung mulu kesian, minimal kasih kepastian takutnya nanti adek gue diambil orang" ingatkan yudha hanya untuk meledek diakhir kalimatnya, namun dia lupa jika menyangkut tentang katya seperti biasa aldy tak akan bisa bercanda

"gampang tinggal gue bunuh tuh orang" hanya kalimat simpel tapi terdengar serius ditelinga yudha, mereka pun berjalan menuju kelas mereka

aldy dan yudha memang sekelas namun berbeda dengan katya dia berada dikelas ips karena dia merasa otaknya tidak akan mampu bila masuk kekelas ipa

didalam ternyata sudah ada guru, apakah mereka peduli? tentu saja tidak

"ah yudha dan aldy hari tadi kepala sekolah kesini beliau bilang bahwa yudha kamu disuruh keruangannya sedangkan kamu aldy kepala sekolah bilang kamu harus mengurus anak baru"

perintah tersebut langsung diiyakan oleh mereka, setelah menaruh tas kini keduanya berjalan menuruni tangga untuk menuju tujuan masing masing.

***

jika banyak typo harap maklum 🙏

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)Where stories live. Discover now