chapter 4

346 68 6
                                    

{ sebelum membaca harap follow akun wattpad gue, dan tinggalkan jejak berupa vote ataupun komen di setiap chapternya }

happy reading...

***

yudha tiba diruang kepala sekolah ternyata cukup ramai terdapat beberapa murid yang saat ini berkumpul, sepertinya dia datang terakhir

"nah karena semua sudah berkumpul, bapak langsung saja keintinya apa maksud tujuan bapak memanggil kalian, karena beberapa bulan lagi kelulusan untuk anak kelas dua belas bapak disini memberi kesempatan untuk yudha dan azriel mengikuti olimpiade, begitu juga untuk kelas kalian semua, sekolah kita mengirim enam kandidat dan setiap kelompoknya terdiri dari dua orang sesuai angkatan"

"jadi disini bapak kelompokan kelas sepuluh bima dengan aldo, kelas sebelas wulan dan cika, dan yudha dengan azriel. ini ada beberapa contoh soal kalian pelajari sampai minggu depan, bagaimana apakah ada yang ingin ditanyakan? jika tidak ada kalian bisa kekelas masing masing kembali"

semua hening seperti enggan untuk bertanya, atau memang semua sudah jelas jadi tidak ada yang perlu ditanyakan, "baik karena tidak ada yang bertanya kalian silahkan kembali ke kelas masing masing"

semua berhamburan keluar, begitu pula dengan yudha, "oh jadi lo azriel itu? nanti belajarnya kita mulai pas istirahat kedua aja lo dateng ke ruang osis gue tunggu"

tanpa banyak bicara lagi yudha pun langsung pergi begitu saja, niatnya ingin langsung menaiki tangga namun dia melihat di lapangan sana ada seseorang yang menarik perhatiannya

tanpa pikir panjang yudha pun menghampiri remaja itu yang saat ini sedang bergumam tak jelas, yudha tertawa geli begitu pemuda tersebut tengah mencarinya

"lo belum cek kebelakang" ujar yudha dan begitu tatapan mereka bertemu yudha terpana melihat gestur wajah pemuda didepannya dan apa ini? yudha tak bodoh untuk mengetahui keadaan hatinya, pemuda didepannya ini terlihat sangat manis jika lama lama diperhatikan

yudha tersadar begitu melihat pemuda itu yang seperti mengukur tinggi badannya, "gen bokap, makannya gue tinggi" celetuk yudha begitu melihat raut kebingungan diwajah pemuda didepannya

lagi dan lagi yudha merasa geli melihat pemuda didepannya yang berpikiran yang tidak tidak tentang yudha

"hilangin fikiran lo itu, gue manusia biasa" setelah berkata seperti itu yudha segera mengacak rambut milik pemuda didepannya, refleks tangannya saja yang tidak sopan, yudha meruntuki tindakan tangannya, sebelum pergi dia sempat membaca name tag pemuda didepannya. "jemmy a namanya lucu kaya orangnya"

***

istirahat tiba kini yudha dan aldy bergegas menuju kelas katya untuk menjemput gadis itu, saat sampai dikelasnya ternyata kosong hanya ada beberapa siswi disana, "lo tau katya dimana?" tanya yudha to the point kepada gadis yang tengah duduk di bangkunya

gadis yang lagi memakan bekalnya sempat terkejut bahkan seburat merah timbul dikedua pipinya, " i - itu katya tadi keluar k - kayanya pergi ke kantin"

tanpa berucap terima kasih yudha dan aldi bergegas menuju kantin untuk mencari gadis itu, disana terlihat katya asik menikmati makanannya ditemani tiga siswa yang sepertinya adik kelas

yudha menengok kearah aldy, dapat dilihat kalau aldy tengah mengepalkan kedua tangannya, tak lupa tatapan mata yang menajam

aldy dengan terburu buru menghampiri katya, saat sampai didepan gadis itu terlihat sekali perubahan wajahnya dari yang emosi menjadi kalem bahkan ada raut khawatir ditatapnya, "ck dasar bulol" gumam yudha didalam hatinya

dia tak memperdulikan pembicaraan aldy kini fokusnya tertuju pada pemuda yang berada disamping katya, remaja yang dia katai norak itu kini tengah memandang interaksi antara katya dan aldy

tanpa sadar yudha mengembangkan senyumnya, entah apa yang dipikirkan remaja berlesung pipi itu.

disisi lain seorang pemuda manis yang menyerempet ke cantik kini tengah duduk di taman belakang sekolah ditemani oleh bekal serta sebuah botol minum

remaja itu dari tadi sibuk mengembangkan senyumnya, mungkin hari ini adalah hari terbahagia baginya. karena selama hampir dua tahun setengah remaja itu mengharapkan hal ini terjadi dan akhirnya

tak terpikirkan sebelumnya bahwa dia selama seminggu akan terus bertemu dan berdekatan dengan orang yang dicintainya, siapa lagi jika bukan yudhana si pangeran sekolah

"ayolah azriel berhenti senyum senyum gak jelas gini" gumam pemuda itu azriel abhisatya, iya dia akui bahwa dia gay dan orang yang dicintainya adalah yudha

namun azriel cukup tahu diri untuk memendam perasaan ini karena dia juga tak tahu yudha normal ataupun belok sepertinya, tapi hari ini dan seminggu kedepan tidak ada salahnya bukan jika dia mencari kesempatan untuk berdekatan dengan yudha.

"seenggaknya aku bisa punya moment sama yudha"

untuk seminggu kedepan tapi kita tak tahu bagaimana takdir.

***

jika banyak typo harap maklum 🙏

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)Where stories live. Discover now