Part 33

71.2K 3.2K 51
                                    

Hallo everybody

El kembali dengan sejuta kebahagiaan.

Ada yang seneng gak el updated lagiiiii

Gak ada yah? Huhhh yaudah deh i'm fine thank you gwencana yooooo

Sesuai janji aku nihhhh
Minggu yang cerah update part 33 di tambah lagi part ini lebih panjang dari part sebelumnya.

Sebenarnya aku tuh mau mau aja setiap part di panjangin, ya cuma akunya aja yang mager + sibuk sama tugas sekolah.

Sebenarnya aku tuh mau update 1 pekan 3 atau 4 kali dengan part yang panjang, cuman idenya itu lohh susah banget dapetnya. Kadang dapet tapi lupa hehehe.

Makanya nihh kalian tuh kalau banyak yang vote banyak yang komen aku jadi makin semangat. Rasanya aku tuh pengen update terus gitu. Ya tapi itu, balik lagi sama mager + sibuk sama tugas.

Duhh jadi curhat gini.

Okee gys seperti biasa, pajak vote, komen, follownya dulu braderrrrr akohhhh🥰

♣♠♣

Happy reading...

***

Mata Giren terbuka lebar dengan nafas yang berderu.

Giren bangkit dari tidur, duduk di kasur dengan bersandar di dinding kasur.

(Author: gatau nama dinding kasur apaan, mohon di paham saja yah)

Giren menengok ke setiap sudut kamarnya mencoba mencerna apa yang sedang terjadi padanya.

Ia menutup matanya disertai dengan helaan nafas yang keluar dari mulutnya.

"Tempat itu" Gumamnya setelah membuka mata.

Giren memegang liontin di lehernya. Liontin yang selalu ia gunakan.

"Kalau yang dia bilang benar, berarti aku bisa mukul preman waktu itu karna liontin ini dong?!"

"Masa sih?!" Giren turun dari kasur lalu masuk ke kamar mandi.

Ia berjalan ke arah cermin besar di depan wastafel. Ia mengangkat tangannya yang sudah ia kepal dengan kuat. Giren berniat untuk memecahkan kaca itu menggunakan tangannya. Dengan perasaan ragu dan takut Giren mengarahkan tangannya ke depan kaca.

Mata nya tertutup, tangannya kini sudah ia layangkan ke belakang lalu ke depan tepat ke arah kaca, dan.....

Craang!..

Kaca itu benar benar pecah. Kaca itu hancur tak berbentuk lagi di sertai dengan tetesan cairan merah amis dari tangan Giren yang menempel di pecahan kaca itu.

"I-ini" Giren mundur perlahan sambil melihat tangannya yang sudah berdarah akibat pecahan kaca itu.

Jangan mengira kalau liontin itu juga bisa melindungi Giren dari luka dan lain lain sebagainya. Liontin itu hanya membuatnya kuat, seperti menghancurkan sesuatu seperti kaca itu tadi, menghajar orang seperti preman yang Giren temukan beberapa hari yang lalu.

MEZOREN [Tamat]Where stories live. Discover now