HALLOO, ADA YANG KANGEN AKU GAK???
Oh tau nih aku pasti kalian kangennya sama tokoh utama cerita ini kan, yakali kangennya sm aku.
BERJANDA GESSS
Untuk kalian yang tunggu kelanjutan cerita ini dari kemarin, sorry banget baru bisa up sekarang soalnya bentar lagi ujian jadi tugas harus lengkap minggu ini makanya gak bisa lanjut dehhh
Minggu depan juga kayaknya aku gak bisa up dulu. Bisa sih tapi paling minggu doang.
Ini sekedar info ya gays supaya kalian gak kecewa karna aku gak up.
Oke seperti biasa pajak Vote, Komen, Follow dulu. Gak di paksa tapi ayo coba hargain author ya syg sygnya akuuu
♣♠♣
Happy reading...
***
Giren kini sudah berada di taman kota. Saat pulang dari rumah sakit ia memutuskan untuk mampir ke taman kota sebentar.
Giren duduk di salah satu bangku taman dengan tatapan kosong sambil memegangi map yang berisi hasil pemeriksaannya tadi.
Flashback on
"Bagaimana dengan hasilnya dok" Tanya Giren yang sudah sangat penasaran dengan hasilnya.
Dokter fajar beralih menatap Giren.
"Hasilnya–" Dokter Fajar mengehentikan ucapannya sesaat, ia menatap Giren dengan raut wajah sendu.
"Hasilnya apa dok" Desak Giren yang tanpa sadar air matanya sudah jatuh membasahi pipinya.
"Maaf Giren"
"Saya gak butuh maaf dokter, saya cuman mau tau hasilnya dok!!"
Sebelum kembali berucap dokter Fajar menarik nafas dalam lalu kembali menatap Giren. "Hasil dari pemeriksaan tadi menyatakan bahwa kanker yang sedang kamu derita sudah memasuki stadium akhir"
Deg
Bagai di timpa sebuah benda keras, hati Giren kini terasa sangat sesat mendengar pernyataan dari dokter Fajar. Suara tawa diiringi tangis terdengar sangat memilukan.
"Haha gak mungkin lah dok. Dokter kalau mau bercanda jangan sekarang, saya lagi capek dok"
Dokter Fajar semakin merasa bersalah saat melihat wajah Giren. Ia tau gadis itu sulit untuk menerima kenyataan ini, tapi mau bagaimana lagi, hal itu memang benar adanya.
"Saya tidak sedang bercanda Giren, maaf untuk ini" Mendengar itu Giren kini semakin menangis.
Flashback off
Ingatan itu terus saja muncul di fikirannya. Ucapan dokter Fajar membuatnya sangat syok. Bahkan sekarang ia sudah duduk di bangku itu selama setengah jam.
"Huaaaa hiks hiks mamii" Suara tangis anak kecil membuat lamunan Giren buyar seketika.
Giren menengok ke segala arah mencari asal dari suara itu. Matanya langsung tertuju pada seorang anak laki laki yang sedang duduk di bangku taman tak jauh dari tempatnya.
Giren bangkit dari duduknya berjalan menuju anak itu.
"Hei kamu kenapa" Giren duduk di samping anak itu.
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...