.

Sebagian pengawal naik ke kapal dan menggeledah kapal. Bahkan awak kapal semua di giring turun. 

Zee berdiri di tengah dan menunggu laporan tapi mereka mengatakan tidak ada yang tersisa di dalam kapal.

Melihat kembali ke orang-orang itu , Zee tidak menemukan omega kecilnya.

Dia hampir frustasi.

Jelas dia telah memerintah helikopter itu untuk menjelajahi laut dan hanya menemukan satu kapal ini.  Dan dia sudah menunggu hingga mereka berlabuh karena menyerang langsung di tengah lautan sangatlah berbahaya.

Zee hampir naik ke kapal untuk memeriksa sendiri karena tidak percaya. Namun sebelum ia naik matanya tertuju pada sebuah kotak kayu yang dijatuhkan beberapa orang tadi.

Kakinya bergerak ke kotak itu dengan tidak percaya.

Tangannya jelas gemetar tapi dia masih menggulurkannya untuk mendorong penutup kayu yang sedikit berat itu.

Ketika kotak di buka matanya terbelalak tidak percaya..

Omega kecilnya..Yang ia pegang di telapak tangannya dengan hati-hati.

Bagaimana bisa mereka begitu kejam!

Zee mengangkat Nunew dengan pelan takut menyakitinya lagi.

Seolah merasakan pelukan yang familiar, omega kecil itu mengencangkan cengkeramannya pada pakaian Zee.

Wajahnya pucat dan tubuhnya dingin dengan sedikit gemetar.

Zee berbalik dan membawa omega kecil dalam pelukannya.

Melihat itu Duta besar buru-buru menghampiri.

"Kurasa sebaiknya biarkan dokter memeriksanya terlebih dahulu, kami telah menyiapkan dokter di kediamanku. Anda bisa membawanya kesana.. bagaimana ?"

Zee awalnya berpikir untuk segera kembali tapi dia juga takut omega kecilnya tidak bisa bertahan. Jadi dia akhirnya mengangguk.

Sebelum pergi dia berkata..

"Kirim mereka kembali ke tempatku. Aku akan menangani mereka sendiri"

.

Ketika mereka tiba , Zee segera menempatkan Nunew di sebuah ranjang king size yang telah di atur untuk mereka.

Dokter dan perawat segera menangani dengan terampil.

Mereka mengambil sempel darah, membersihkan luka-luka, mengobati dan memasang infus.

Itu dua jam kemudian ketika semuanya selesai

Duta besar melihat tidak mungkin untuk membahas apapun saat ini jadi dia kembali ke kamarnya. Bagaimanapun sekarang jam empat pagi dan dia tidak tidur sepanjang malam, seorang pria tua sepertinya tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

.

Setelah dokter dan perawat pergi, ruangan itu sangat sepi. Zee naik perlahan ke ranjang dan duduk di sebelah omega kecil yang terbaring dengan lemah itu.

Mengambil tangannya dan menggenggamnya dengan pelan. Pandangan Zee tidak teralihkan dari omega itu sedikitpun. Dia merasa sakit hanya dengan melihatnya seperti ini. Jelas dia menjaganya dengan baik tapi begitu dia menghilang dari pandangannya kurang dari dua puluh empat jam keadaannya sudah seperti ini.

Kedepannya omega kecil ini tidak diizinkan menghilang dari pandangannya lagi. Dia pasti akan selalu membawanya di sisinya kemanapun dia pergi.

.

Zee hanya duduk seperti ini selama berjam-jam tanpa beranjak sedikitpun. Bahkan ketika matahari perlahan bersinar dan cahaya di luar semakin terang dia tetap tidak tidur ataupun bergerak satu inci pun.

Ketika Duta Besar datang lagi untuk mengajaknya makan dia juga tidak bergerak.

Dia hanya ingin disana karena takut ketika Nunew bangun, omega kecilnya akan ketakutan lagi di tempat yang tidak dia kenal.

Jadi beberapa jam kemudian saat Nunew terbangun, hal pertama yang ia lihat adalah Zee.

"Bangun ?" Zee bertanya dengan pelan takut mengejutkannya.

Tapi omega kecil itu tidak menjawab. Dia hanya menatap Zee dengan linglung yang membuat Zee takut..

"Nhu..?" Zee memanggilnya. Tapi Nunew masih melihatnya dengan bingung.

"Nhu..Sayang.. katakan sesuatu.. jangan menakuti Hia.." suara Zee bergetar dengan nada sedikit memohon. Dia benar-benar takut melihat omega kecilnya seperti ini.

"..Hia ?" Nunew memanggil dengan tidak percaya.

"Khab"

"Hia!"

Detik berikutnya dia memeluk Zee dengan erat. Dia pikir dia bermimpi beberapa saat yang lalu. 

"Hia..uuuu.." 

Zee mengeratkan pelukannya saat mendengar omega kecil dalam pelukannya menangis. Yah dia pasti sangat ketakutan. 

"Maafkan Hia na"

Tidak ada yang bisa Zee katakan selain maaf. Dia hanya bisa memeluknya erat-erat agar dia bisa merasakan bahwa dia sudah aman.

Mereka tidak tahu berapa lama mereka berpelukan seperti itu. Yang jelas sampai Nunew berhenti menangis dan berhenti gemetar.

"Apa ada yang tidak nyaman ?"

Nunew yang masih berada dalam pelukan Zee hanya menggelengkan kepalanya. Tangannya masih melingkar di pinggang Zee dan tidak mengendur.

"Apa Nhu lapar ?"

Dia menggelengkan kepalanya lagi.

"Nhu ingin pulang"

.

.

To be Continue

Jangan lupa like, comment and follow!

01032024
❤️💙💚💜🧡🤎💛

Alpha meets Omega ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang