"Aku tau kalian kaya bahkan emas yang hanya sekotak ini mungkin tidak berarti di mata kalian. Tapi ini memang untuk kalian! Aku bukan gadis matre yang haus akan uang! Aku juga masih banyak emas di rumah! Aku bukan gadis miskin ya!"
"Tidak ada yang bilang nona miskin disini" seru tian
"Aku tidak bicara denganmu!"
"Oh ya?! Masaaaaa???" Ledek tian
Mereka heran melihat athena yang mendadak emosi dan tersinggung.
"Bukan itu maksudku.." bela aiden
"Pokoknya aku tidak akan membawa kembali kotak berat ini! Pakai saja untuk membayar orang orang yang sudab membantu kalian!"
"Santai santai jangan bertengkar" kata dylan
"Dasar aneh" setelah itu athena pergi dari ruangan itu
"Wah.. gadis yang sangat keras kepala.." kata gale
"Kalah singa sama dia." Seru tian
"Wanita memang sulit di mengerti.." kata dylan
"Memangnya kau tidak?" Tanya james
"Memangnya aku kayak kamu yang remaja labil!"
"Siapa yang kau bilang labil?!"
"Benar kata nona.. kalian aneh.." gumam jeremy
"Yaudah kita terima saja daripada dia emosi lagi?" Usul nathan
Setelah itu mereka pun bubar dengan kegiatan masing masing. Jeremy menghampiri aiden yang kembali ke mejanya
"Ada yang perlu aku bantu?"
Aiden tersenyum dan menggelengkan kepala "Sudah selesai jere, tinggal beres beres aja nih"
"Kalau gitu aku bantu beres beres"
"Sudah kamu duduk aja kan cape abis dari hutan, temani aku saja sembari bercerita tentang pencarian nextarnya" aiden mulai menggunakan sarung tangan kembali untuk membersihkan perlatan yang sudah di pakainya. Jeremy mengambil kursi dan duduk di sebelah meja
"Paman grant mencarimu!"
Aiden langsung tertawa sampai matanya hilang.
"SUDAH KUDUGA! DIA TIDAK MUNGKIN TIDAK KANGEN PADAKU!"
Jeremy pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya "Aku senang setidaknya di dunia ini kamu masih memiliki keluarga selain kak james" aiden berjalan ke tempat wastafel dan mulai mencuci beberapa mangkok.
"Aku juga senang ternyata kamu tidak hanya punya oma rose tapi punya tuan gustaf juga! Tapi kalau aku di lihat lihat mereka itu bukan suami istri kan? Sepertinya kakek mu itu berasal dari pihak ibumu.."
"Kalau itu.. aku belum membicarakannya lagi dengan kakek, dia sibuk sekali. Tapi dia berjanji akan menceritakan semuanya, katanya aku tidak usah memikirkan hal itu dulu, aku harus menikmati masa remajaku"
"Oke balik ke topik! Kenapa bunganya sudah mati?"
"Oh itu paman grant bilang nextarnya tetap bisa diambil meski bunganya sudah mati"
"Hebat juga bunganya.."
"Aiden.."
"Ya?" Aiden berjalan ke arah jeremy dan duduk di seberang meja, mereka berhadapan sekarang
"Mm... aku.."
Aiden menghela nafas dan meminum air di gelas "Bicara saja jere.. kenapa kamu masih ragu berbicara denganku??"
Jeremy hanya diam dan menatap aiden tanpa ekspresi
"Pernahkan aku marah padamu?"
"Tidak"
"Pernahkah aku meninggalkanmu?"
"Tidak"
"Pernahkah aku meremehkanmu?"
"Tidak"
"Itu kamu tau! Aku kan sudah bilang kita akan terbuka dan mengenal satu sama lain! Jadi bicaralah.. aku akan menjawab semua perkataanmu.."
Jeremy menghela nafas panjang lalu menatap mata aiden
"Kenapa kamu bisa sembuh?"
Aiden sedikit terkejut dengan pertanyaan jeremy tapi dia tetap tenang dan tersenyum
"Seperti yang kamu tau.. aku menggunakan kekuatanku.."
Jeremy menaikkan alisnya "Kok bisa? Kenapa kamu tidak pernah bilang kalau kamu bisa menyembuhkan diri sendiri?"
"Aku memang menggunakan kekuatanku untuk menahan racun itu agar tidak menyebar tapi tidak mematikan racun itu"
"Lalu kenapa bisa sembuh?"
"Aku merasa ada seseorang yang menyentuh tanganku saat aku tertidur, lalu beberapa jam kemudian aku terbangun seperti lahir kembali"
"Jadi kamu tidak menyembuhkan diri kamu sendiri? Tapi ada orang yang membantu? Kamu tidak ingat siapa orang itu?"
"Tidak jere.. aku tidak ingat tapi yang jelas dia pasti ada niat yang baik.."
"Terus memangnya elemen api bisa memperlambat racun di tubuh?"
"Tidak bisa"
"Tapi kamu.."
"Kecuali aku."
Jeremy terdiam lalu aiden tersenyum manis kepadanya
"Mungkin kamu bertanya tanya kenapa aku terlihat lebih kuat? Atau mungkin terlihat pintar? Atau aku seperti menyembunyikan kekuatanku? Apakah aku tau kekuatanku atau tidak?.."
"Itu semua pertanyaan yang ada di isi kepalamu kan?"
Jeremy terkejut dan hanya bisa mengangguk
"Masalah menghentikan racun.. ini bukan pertama kalinya aku berjuang melawan racun mematikan di tubuhku.."
Jeremy membulatkan matanya, dia tidak percaya kalau aiden pernah berada diposisi hampir kehilangan nyawa.
"Aku akan menceritakan semuanya padamu.."
"Pertanyaannya apa aku tau aku punya kekuatan lebih? Ya aku tahu... Apa aku tahu kenapa alasan aku bisa melakukan banyak hal yang belum tentu kak james bisa lakukan? Ya aku juga tahu penyebabnya.."
Aiden sudah mempersiapkan hatinya jika suatu saat ada seseorang yang bertanya padanya tentang kekuatannya..
Kekuatan tambahan yang diberikan kepadanya dalam masa dimana aiden hampir meregang nyawa. Masa masa dimana dirinya hampir kehilangan semua yang dia miliki..
Aiden sudah siap bercerita kembali.
YOU ARE READING
ELEMENT
FanfictionDewa menciptakan 4 kekuatan inti bumi. Api, Air, Angin dan Tanah Jeremy menemukan fakta bahwa dirinya anak yang berbeda. Oma kesayangannya memberitahu sesuatu hal penting yang selama ini dirahasiakan dari dirinya sejak ia lahir. Rahasia tentang asal...
Rencana Sukses
Start from the beginning