MEZOREN [Tamat]

Part 36

AKU KEMBALI...

Aduhh pada nungguin aku up ya.
Yang sabar ya, resiko sih authornya masih sekolah jadi perhatiannya terbagi hehehe.

Seneng deh banyak yang nunggu el updated. Jadi berasa gak sia sia nulis cerita My Twilight.

Seperti biasa ya syg sygnya aku, pajak Vote, Komen and Follownya.

Oke bye bye, part selanjutnya insyaallah hari Minggu

♣♠♣

Happy reading...

***

Motor Abizer dan Giren berhenti tepat di sebuah rumah yang lumayan megah. Tapi yang membuat rumah itu sedikit berbeda adalah banyak motor yang terparkir di halamannya. Bahkan ada seperti spanduk yang terpasang di bagian pagar. Spanduk itu berlambangkan burung elang bertulisan FEGOZY. Ia sekarang mengerti, mereka sedang berada di markas Fegozy.

"Kita ngapain kesini" Tanya Giren.

"Gue mau ngambil barang sebentar, lo tunggu di sini"

"Lama gak" Giren tampak ragu saat melihat ada beberapa cowo bertato yang sedang duduk di depan rumah atau markas itu.

"Gak" Abizer meletakkan helmnya lalu merapikan rambutnya yang berantakan.

Abizer melangkah meninggalkan Giren. Sebelum masuk ia di tahan oleh dua anggota Fegozy.

"Siapa tuh bang" Tanya Novan, orang yang Giren liat tadi.

"Temen" Balas Abizer seadanya.

"Pacar kali bang" Kompor Wily.

"Ck, terserah" Abizer berlalu meninggalkan Novan dan Wily.

"Hayoo bang Abizer ngambek, mampus deh lo" Ujar Novan menakut nakuti Wily.

"Sialan lo" Umpat Wily kesal.

Sementara Abizer kini telah berada di dalam. Ia melangkah ke sebuah laci lalu membukanya. Ia mengambil sebuah benda kecil dari dalam laci itu. Benda itu adalah earphone.

"Ngapain Zer" Ujar Reno yang baru saja datang dari arah dapur sambil membawa secangkir teh di tangannya.

Abizer tak menjawab melainkan mengangkat tangannya, menunjukkan earphone di tangannya. Reno ber 'o' ria lalu duduk di sofa.

"Mau kemana" Tanya Reno melihat Abizer hendak pergi.

"Pulang"

"Cepet amat, baru juga datang"

"Gue ada urusan" Abizer kembali melangka meninggalkan Reno.

"Itu Abizer? Mau kemana?" Tanya Ovan baru saja datang dari toilet.

"Pulang katanya" Jawab Reno seadanya.

Ovan duduk di dekat Reno lalu mengambil gelas berisikan teh di atas meja. Ovan dengan santainya meminum teh itu padahal sang pemilik belum sempat mencicipinya.