Hallo
Aku lagi berbaik hati nih. Mumpung lagi gak sibuk jadi aku sempetin buat lanjut ceritanya.
Satu doang part-nya, insyaallah mungkin double up-nya hari minggu oke.
Sebelum lanjut baca jangan lupa pencet tombol bintang yaitu vote, komen dan follow ya gys
♣♠♣
Happy reading...
***
"Huaaa abanggg mami gak mau beliin Kean coklat lagi hiks hiks" Kean memeluk kaki Abizer dengan suara isakan yang tak kunjung mereda.
"Duh Kean dengerin mami dulu" Ujar Diandra yang baru saja datang dari lantai atas.
"Ini kenapa lagi mi" Tanya Abizer yang bingung.
"Huh, ini Kean minta di beliin coklat yang papi bawa dari Belgia kemarin" Diandra memijat keningnya pusing.
Abizer berjongkok memegangi pundak Kean. "Berhenti menangis, lo gak malu sama cewe di belakang gue" Bisiknya.
Mata Kean mengedip beberapa kali, ia mendongak menatap Giren di belakang Abizer.
"Kakak cantik" Ujarnya.
"H-hai Leynan" Sapa Giren dengan lambaian tangan walau ia masih sedikit terkejut.
"Loh kamu?!, kamu Giren kan, yang tadi di taman! Yang nemuin Kean kan" Sahut Diandra baru saja sadar jika ia sedang kedatangan tamu.
"Eh, iya tante" Giren menggaruk tengkuknya tak gatal, bingung harus bersikap bagaimana.
"Yaampun dunia memang sangat sempit ya, ayo masuk kita ngobrol di dalam" Diandra mengajak Giren mengobrol di ruang tamu, sang empu tentu tidak dapat menolak.
Sedangkan Abizer, ia masih mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Ia masih berjongkok sambil melihat ke arah Diandra dan Giren yang sedang asik mengobrol.
"Kok lo sama mami bisa kenal sama Giren?"
"Kakak cantik yang tolongin Kean waktu di taman."
Setelah menjawab pertanyaan Abizer, Kean langsung berlari ke arah Diandra dan Giren tanpa ada raut wajah sedih lagi.
"Oh udah kenal ya" Abizer menarik salah satu sudut bibirnya ke atas.
***
"Kok kamu bisa kenal sama Avin, maksudnya Abizer." Tanya Diandra.
"Kita satu sekolah tante" Diandra mengangguk angguk mengerti.
"Kamu pacarnya Abizer ya." Kali ini pertanyaan Diandra sangat di luar dugaan, tapi sangat terlihat jelas bahwa Diandra begitu antusias dengan pertanyaannya itu.
"Eng–" Belum sempat Giren menyelesaikan ucapannya Abizer sudah memotongnya.
"Otw" Sahut Abizer mendudukkan tubuhnya di sofa lainnya.
Mata Giren membulat mendengar ucapan Abizer.
Apa katanya? Otw! Jawaban yang sangat di luar prediksi BMKG.
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...