chapter 12

230 47 5
                                    

{ sebelum membaca harap follow akun wattpad gue, dan tinggalkan jejak berupa vote ataupun komen di setiap chapternya }

happy reading...

***

yudha menatap ngeri pemandangan didepannya, bagaimana tidak sudah sepuluh menit dia menyaksikan keberutalan katya yang saat ini tengah menjambak rambut milik aldy

entah apa kesalahan yang aldy lakukan hingga membuat katya marah seperti itu, "udah dulu berantemnya, ayok berangkat nanti keburu telat"

saat yudha mengatakan itu dengan spontan katya segera melepaskan jambakannya, nafasnya jelas sekali memburu namun tiba tiba air matanya jatuh begitu saja, yudha yang peka langsung membawa tubuh katya kedalam pelukannya

berada di pelukan yudha membuat katya menambah volume suara menangisnya, "kat maafin gue, semalem gue bener bener lupa soalnya banyak proposal osis yang harus gue kerjain"

katya mendengus tak suka di sela sela nangisnya, dia lalu melepaskan pelukan dari yudha dan menatap aldy nyalang, "proposal? sejak kapan proposal ngerjain di handphone? mana handphone nya miring"

aldy menegang, bagaimana katya tau kalau dirinya main game malam itu? tidak aldy tidak bohong memang ada proposal yang harus ia kerjakan namun itu diberikan ke guru dua hari lagi jadi aldy masih bisa santai

seolah faham dengan pikiran aldy kini katya mengeluarkan ponselnya, lalu membuka roomchatnya dengan umi aldy, "semalem gue chat umi karna panggilan telfon gue gak diangkat sama lo, kata umi lo lagi ngegame makannya gue pinta pap lo" terangnya

oke aldy tak bisa berkutik kali ini bahkan sampai katya meminta untuk dibonceng dengan yudha saja, sebenarnya jengkel melihat katya dan yudha berboncengan namun kali ini dia tak bisa membantah, jika menyela kemauan katya bisa bisa katya akan terus memusuhinya.

saat sampai disekolah aldy menatap datar pemandangan dihadapannya, apa apaan yudha itu bisa bisa murid disini akan salah faham kembali, dan pasti akan banyak yang mengira mereka pacaran, tidak telinga aldy akan panas bila sampai kejadian itu beneran terjadi

"yudha emm aku bawain kamu bekal anggap aja sebagai permintaan maaf dari aku soalnya kemarin bikin kamu kesel, karna kurang fokus latihannya, tolong diambil dan dimakan yah"

seruan itu menghentikan aktivitas yudha yang tengah merapihkan rambut milik katya, yudha menatap azriel lalu turun kearah bekal yang berada genggaman pemuda itu, sudah banyak yang mencoba memberikan yudha bekal namun selalu dia tolak dengan alasan dia tak mudah menerima apapun itu dari orang asing

namun sekarang mengapa keadaannya berbeda? melihat tatapan memohon itu membuatnya tak tega bila menolak, sebelumnya tidak seperti ini

tangannya terulur mengambil kotak bekal itu, setelah mengucapkan terima kasih yudha langsung pergi begitu saja disusul dengan katya dan aldy yang senantiasa mengekor

****

bel istirahat berbunyi seperti biasanya aldy dan yudha segera menjemput katya terlebih dahulu sebelum ke kantin, namun lagi dan lagi katya sudah tidak ada dikelasnya sudah jelas bukan bahwa dia duluan berangkat ke kantin, jika sedang marah dengan salah satunya selalu saja begitu

setibanya dikantin aldy melihat ada katya yang tengah antri di stand penjual bakso, dia meminta izin kepada yudha untuk menghampiri katya dan setelah melihat yudha menganggukkan kepalanya aldy lantas meninggalkan pemuda jangkung tersebut

kantin sangat ramai bahkan meja yang tersedia sangat penuh, dimana yudha dan sahabatnya akan duduk jika penuh seperti ini? mengedarkan pandangannya lalu fokusnya kini pada meja paling pojok, ada yang kosong disana dan cukup untuk mereka bertiga nantinya

"boleh gue gabung?", tanpa menunggu jawaban dengan tidak sopannya pemuda itu langsung saja duduk padahal belum ada ucapan setuju yang dilontarkan oleh pemilik meja yang duluan menempati

"berasa buronan yang lagi di interogasi gue" celetuk yudha lagi karena beberapa tatapan mata yang ada di meja itu terus menerus mengarah kepadanya

faris pemuda itu yang duluan tersadar dengan tersenyum canggung faris pun meminta maaf kepada kakak kelasnya ini walaupun dia tak punya salah sama sekali, "ekhem sorry ya kak udah natap lo kaya gitu, pasti lo risih kan?"

yudha mengangguk karena jujur saja jika menyinggungnya yudha tak segan segan berkata sejujurnya seperti yang dia rasakan

senyum canggung kembali tercipta namun kali ini bukan cuma faris saja melainkan jemmy dan zaidan juga seperti itu, hei mengapa kakak kelasnya ini jujur sekali

namun kecanggungan itu tak bertahan lama karena kedatangan aldy dan katya yang tengah adu mulut, atau cuma katya saja yang mengoceh karna kelihatannya aldy cuma menunduk takut?

"udah gue bilang gue mau pake sambel aldy, bakso apaan ini kuahnya gak ada warna"

yudha merontasi matanya malas, ia fikir tadi pagi pertengkaran itu selesai nyatanya masih dilanjut sampai sekarang, perkara apalagi ini?

"lo mau perut lo sakit lagi? gue larang lo makan pedes demi kebaikan lo juga kat" aldy sangat sabar menghadapi sifat kekanak kanakan yang dimiliki katya, berteman dari kecil membuat aldy faham apa yang baik atau tidak untuk gadis itu

gadis itu langsung mendudukan tubuhnya dengan kasar disamping yudha, bahkan tak memperdulikan tatapan para penghuni kantin yang tertuju padanya, bisikan bisikan jelek mulai terdengar membicarakan sifatnya tapi katya hanya acuh tak acuh malas menanggapi juga

si katya kekanak kanakan banget jatuhnya malah kaya pickme

gue sih kalau jadi aldy udah gue tinggalin cewek kaya gitu, nyusahin gak tau terima kasih

kecuali kedua cowok yang ada dibelakangnya, dengan spontan katya berdiri lalu menghampiri meja belakangnya, "ngomong apa lo barusan? cowok kok mulutnya lemes banget kaya perempuan, kalo berani sini ngomong langsung di depan gue jangan beraninya dibelakang"

laki laki yang tadi membicarakannya langsung berdiri lalu menatap remeh gadis didepannya, "bukannya gue bener? cewek manja kaya lo itu emang nyusahin" ujarnya remeh

bughhhh

****

jika banyak typo harap maklum 🙏

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)Место, где живут истории. Откройте их для себя