Udah gak kerasa udah part 40, tapi aku belum nemu titik endnya hhhh.
Aku rasa part-nya bakal banyak deh, pada bosan gak sih??
Humm oh iya aku cuman mau minta pendapat dari kalian. Menurut kalian gimana kalau aku terbitin cerita My Twilight jadi buku? Kira kira ada yang mau gak ya?
Aku butuh saran, dan kritik dari kalian karna serius ini pertama kalinya untuk aku.
Tolong komen pendapat kalian
Setuju atau tidak untuk jadikan My Twilight buku novel? ➡️
Ada yang mau meluk novel My Twilight versi cetak? ➡️
♣♠♣
Happy reading...
***
Seperti janji Giren, ia akan menemani Riberto ke acara pesta ulang tahun kolega bisnisnya. Giren sudah tampak cantik di depan kaca. Ia tak terlalu bisa make up jadi ia mengikuti tutorial yang ada di YouTube.
"Gak terlalu buruk" Ucapnya melihat pantulan wajahnya di cermin.
Dandanan Giren biasa saja, tak terlalu menor dan itu membuatnya semakin cantik. Baju yang ia kenakan juga sangat pas di tubuhnya walau bagian bahu terekspos.
Tok Tok
"Sayang, ini ayah" Ucap Riberto dari balik pintu.
"Masuk aja yah"
Suara pintu terbuka membuat mata Giren mengarah kesana. Riberto kini juga sudah sangat rapi dengan jas berwarna hitam dan dasi di lehernya.
"Cantik sekali anak ayah."
"Ayah juga ganteng."
"Kamu ini bisa aja" Riberto mencubit hidung Giren gemas.
Giren memegangi hidungnya dengan wajah cemberut menatap Riberto.
"Ayahhh make up Iren nanti rusak"
"Rusak pun gak akan ngurangin kecantikan kamu. Ayah yakin, pasti nanti banyak cowo yang lirik kamu disana."
"Apaan sih yah" Pipi Giren memerah.
"Ciee pipinya merah"
"Ayahhh!"
"Hahaha, ayah bercanda. Ayo berangkat sebentar lagi acaranya mulai"
Mereka berdua keluar dari kamar, berjalan beriringan. Saat tiba di lantai bawah, mereka di suguhkan dengan kehadiran teman teman sikembar, dan di sana juga ada Miranda yang tengah duduk di samping Jerome.
"Kutukupret itu lagi" Gumam Giren.
"Kamu bilang apa?" Tanya Riberto samar samar mendengar suara Giren.
"Ah engga kok yah" Riberto hanya mengangguk lalu melanjutkan langkahnya.
"Abizer gak dateng?" Batinnya. Ia menatap seluruh inti Fegozy yang datang tapi memang Abizer tak terlihat sama sekali.
Giren terus memohon agar mereka tidak menegurnya saat melewati mereka yang tengah sibuk mengobrol, ralat hanya Miranda, Yezril dan Yezran yang asik mengobrol.
Giren sedang malas untuk berdebat, cukup pesta yang akan ia hadiri membuatnya kesal.
"Malam Om, kak Giren. Mau kemana?" Ucap Miranda sok akrab. Sudah Giren duga, gadis tak tau malu itu pasti akan membuatnya kesal lagi.
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...