"Sekarang kita harus apa?" Tanya Monly lemas
"Kita tenang tunggu abang selesai mandi, sekarang kita siap-siap makan malam dulu" balas papa Daud
***
Jordan kini berada di kamar duduk di sisi ranjang dengan tatapan kosong ke depan
Bila harus kehilangan ho
Ku akan setia di sini menantimu tuk kembali
Sesakit apapun yang kurasakan
Tak sebanding dengan ku harus kehilanganmuJika ku harus terluka
Jika ku harus terluka
Bahkan ku sakit karnamu
Ku kan bertahan demi dapatkan hati
Meski hingga saat ini ku bukan
Yang pertama di hatimu
Ku akan setia menunggumu hoSungguh hal yang paling Jordan takutkan dalam hidupnya kini terjadi, mengapa harus Meli dan calon anaknya? kenapa takdir sangat menentangnya untuk bahagia?
Ia memilih menuju walk in closet, mengambil baju kaos milik Melati yang sering Melati gunakan kemudian kembali duduk mencium dengan penuh rindu kaos tersebut
"Ini sangat menyakitkan Mel" ujar Jordan dalam tangisnya sembari mengingat semua momen bahagia yang dia lewati bersama Melati
Kini Ia mengambil hasil USG kemudian mengusap lembaran itu dengan penuh kasih
"Papa titip mama ya, jagain mama jangan rewel. Papa janji papa akan menemukan kalian, maaf belum bisa menjaga kalian" ujar Jordan sembari senyum dan mencium foto tersebut
Setelah itu Jordan berkumpul bersama semuanya di ruang makan dan ata-rata mata mereka menjadi sembab karena tak henti-hentinya menangis
Jordan sendiri kembali meneteskan air mata karena kini di meja makan tidak ada istrinya
Flashback makan malam bersama
"Kamu mau makan apa Jor?" Tanya Melati kepada Jordan
"Apa aja asal kamu yang ambilin" jawab Jordan dengan nada menggoda yang membuat Melati sedikit malu karena bukan hanya mereka berdua yang ada disini melainkan keluarga keduanya pun turut hadir
Melati pun memasukan nasi dan beberapa jenis lauk di dalam piring kosong Jordan.
"Udah sayang, cukup nanti perut aku gak berotot lagi" ujar Jordan
"Makan sepiring gak akan buat kamu langsung gendut kali" balas Melati sinis
"Berasa dunia milik berdua ya" ledek Kevin tertawa
"Tahu gitu kita makan di rumah aja yak dari pada ada disini tapi gak di anggap" sambung Dava cengengesan
"Iri banget kalian, makanya cepat nikah" ledek papa Setio yang mengundang tawa semuanya
"Gak sopan kalo melangkahi kak Mon, mending kak Mon dulu baru kita berdua" sambar Dava
"Minimal cari calon dulu lah" ledek Melati
"Ih kakak kamu tuh Dav, kak Meli gak tahu apa yak Dava ini ketua basket terpopuler sejakarta" ledek Kevin
"Udah-udah makan gih" ujar mama Herlinche sembari menggelengkan kepalanya
"Sayang kamu cobain ini enak, kamu kok ambil?" Tanya Jordan kepada Melati
"Engga mau, nanti aku mual. Cium baunya aja aku pengen mual cuman di tahan" balas Melati
"Kasian ya udah gak usah kalo gitu" balas Jordan sembari mengelus perut sang istri yang masih rata
"Abang mau dedenya cowok apa cewek? Terus kak Meli juga apa?" Tanya Kevin exicted
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY PRAMEL
General Fiction"Terima kasih telah hadir untuk membantu ku menjaga dirinya serta menggenggam kedua tangannya disaat aku tidak berada di sampingnya."
Sky PraMel 41
Mulai dari awal