chapter 15

206 36 0
                                    

{ sebelum membaca harap follow akun wattpad gue, dan tinggalkan jejak berupa vote ataupun komen di setiap chapternya }

happy reading...

***

biasanya jika istirahat kedua seperti ini yudha akan memilih ruang osis sebagai singgahannya, namun kali ini berbeda sebab tuan putri siapa lagi kalau bukan katya merengek ingin memakan bakso dan memakannya langsung di kantin tanpa mau keruang osis

"kat.... soal yang tadi gue bener bener minta maaf ya gak bisa bantu lo, pasti lo tau kan alesannya? tolong ngertiin ya?" mohon aldy

katya tersenyum manis mendengarnya, kalau boleh jujur dia sebenarnya kecewa tapi apa boleh buat? bukan sekali dua kali kejadian seperti itu dan katya juga sudah kebal, "gak apa apa aldy orang udah biasa juga kan? masih ada yudha juga yang bisa lindungin gue dari mereka" ucap katya sangat pelan

yudha yang seolah menjadi nyamuk hanya diam saja, dia juga bingung bagaimana meresponnya sebab ini masalah mereka dan dia tak perlu ikut campur bukan? tapi jika aldy membuat katya menangis barulah yudha akan turun tangan tak peduli adanya ikatan persahabatan

"FARIS SINI"

teriakan dari katya bukan hanya mengagetkan aldy dan yudha namun seluruh yang ada dikantin juga ikut memfokuskan tatapannya pada katya, sedangkan aldy yang mendengar nama tersebut entah mengapa menjadi emosi dia masih teringat akan bogeman yang diberikan adik kelasnya itu.

merasa dipanggil faris pun segera menghampiri ke asal suara tak lupa dengan kedua temannya yang ikut mengekori, " ada apa kak?" tanyanya basa basi saat sudah sampai di meja katya

"hehe sini duduk bareng gue sama aldy yudha" ujar katya disertai dengan cengiran konyolnya

saat faris sudah mau duduk tiba tiba lengannya dicekal oleh jemmy, dia pun menaikan sebelah alisnya seolah bingung untuk apa jemmy memegang lengannya?

seolah faham dengan kebingungan temannya jemmy pun mulai berbisik ke faris, "jangan disini pindah aja yok, lo gak liat tuh tatapan ketos ke lo udah kaya mau ngulitin lo idup idup"

yang diucapkan jemmy benar kok, tapi selain karena itu ada juga hal lain yang membuatnya risih, yaitu yudha yang menatapnya dalam sekali seolah olah ada niat terselubung dari tatapan itu, jemmy tak suka dan mengapa juga hatinya berdetak sangat kencang entah itu petanda takut atau petanda lainnya.

"cepetan duduk, kenapa malah pada diem aja"

ah suara itu lagi mau tak mau mereka mulai duduk ditempat masing masing, jemmy sangat mengutuk faris yang seenak jidat merebut tempatnya yang berhadapan dengan katya.

karena sekarang dia malah berhadapan dengan yudha yang tak berhenti menatapnya

"permisi aku boleh ikut gabung? cuma makan aja kok kalo udah selesai langsung pergi, dari tadi aku muter muter ternyata penuh semua kursinya"

semua diam seolah olah enggan menanggapi suara itu, yudha langsung menatap satu persatu yang duduk semeja dengannya, karena merasa mereka tak mau membuka suara mau tak mau dia yang berbicara, "duduk aja el"

saat diberi izin senyum azriel langsung mengembang serta dengan mata yang berbinar cerah, jujur saja sebenarnya banyak bangku yang kosong namun mereka menolak mentah mentah untuk azriel ikut menimbrung walau hanya sekedar numpang makan saja.

arah tatapan azriel mengarah kepada adiknya yang saat ini menatap tajam kearah dia, namun azriel hanya acuh tak acuh, "loh itu bekal dari aku belum kamu makan?" tanya azriel saat melihat kotak bekalnya masih utuh dihadapan yudha

senyum miring jemmy perlihatkan, sepertinya saat yang tepat membuat azriel panas, "kak yudha alergi semua sama menu yang lo buat, lain kali kalau gak tau makanan kesukaan dia tanya dulu jangan main ngasih aja kan jadi mubazir gak dimakan gitu" ujar jemmy jelas sekali raut wajah mengejeknya

"eh iya itu kok masih utuh, kalau lo gak mau sini buat gue aja yudh hehe kebetulan gue masih laper kayanya tanda tanda mau datang bulan makannya gembul gini"

yudha menatap azriel seolah memberi izin, sebenarnya dia juga tak enak sebab azriel memberikannya untuk dia masa dengan seenak jidat yudha beri ke katya dan yang lebih parahnya didepan azriel langsung

namun balik lagi kini azriel menganggukan kepalanya seolah setuju dengan apa yang katya ucapkan

mau tak mau yudha menggeser kotak bekal itu ke katya dan diterima baik oleh sang empu, gadis itu berbinar menatap makanan yang sangat mengunggah selera itu, walaupun dingin namun sepertinya masih layak dimakan

suapan pertama katya di buat melotot dengan lidah pengecapnya, yang lain seolah menunggu komentar katya terhadap makanan itu kecuali jemmy mungkin yang saat ini sudah cekikikan didalam hatinya

dia pikir rencananya sudah gagal namun ternyata salah, hei rencananya bahkan dua kali lipat dari keberhasilan, lihatlah katya pasti akan jujur dihadapan mereka, bukan hanya yudha namun juga didepan teman temannya!

"kenapa diem gitu? muka lo aneh" celetuk faris

yang ditanya masih berusaha untuk menelan makanan yang berada mulutnya, butuh usaha ekstra agar rasa asin itu tak terasa banyak walau sia sia tapi untungnya sedikit demi sedikit makanan itu masuk kedalam tenggorokannya.

"asin banget sampe susah gue nelennya, el sebelumnya gak lo cicipin dulu?" tanya katya disela sela menahan rasa asinnya itu

air minum mengarah padanya, walau enggan menerima minum yang diberikan oleh aldy namun katya mengambilnya, sungguh lidahnya langsung mati rasa!

"lo mau racunin sahabat gue? kalau gak bisa masak gak usah gaya gayaan bawain dia bekal" sentak aldy

sebenarnya azriel ingin mengelak sebab bekal yang dikotaknya enak kok tak terasa asin banget, tapi kok ini aneh?

suara aldy yang cukup besar membuat beberapa siswa siswi langsung menatapnya mencemooh, azriel mengepalkan tangannya dibawah meja lalu menatap satu orang siapa lagi kalau bukan jemmy, iya azriel yakin ini pasti ulah adiknya.

"cih sok sok an mau bawain bekal taunya gak enak"

****************

jika banyak typo harap maklum 🙏

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)Where stories live. Discover now