chapter 16

207 33 11
                                    

{ sebelum membaca harap follow akun wattpad gue, dan tinggalkan jejak berupa vote ataupun komen di setiap chapternya }

happy reading...

***

azriel keluar dari kantin dengan langkah yang tergesa gesa, malu bercampur emosi menyeruak didalam hatinya, toilet lagi toilet lagi yang menjadi sasaran untuk meluapkan emosinya

sungguh tak menyangka bahwa adiknya bisa berbuat sejauh ini, wajah yang memerah serta urat urat yang menonjol disekitar lehernya

tidak dia tak ingin menjadi jahat tapi jika terus menerus seperti ini dirinya tak yakin akan terus menjadi protagonis, baru permulaan saja dirinya emosi sebelumnya tak pernah seperti ini dia akui dia ini pandai mengendalikan emosi, apakah cinta merubahnya?

"oh jadi ini yang mau racunin sepupu gue?" azriel tersentak mendengar seruan seorang perempuan

azriel berbalik lalu matanya melebar melihat perempuan didepannya, audrey siapa yang tak kenal gadis itu? gadis yang suka membully siswi maupun siswa yang menyinggungnya.

"ini toilet cowok, mau apa kesini?" meskipun takut azriel tetap mempertahankan suaranya agar tak bergetar

audrey tersenyum pongah, "masalahnya? gak ada yang bisa hentiin apa yang gue mau, dan buat lo! siap siap jadi bahan bullyan gue"

"aku gak ada urusan sama kamu jadi tolong jangan bully aku" cicit azriel

"haha gak ada urusan? kuping lo budeg? gue diawal tadi bilang apa?" meski jengkel audrey masih tetap mempertahankan kesombongannya.

menarik azriel sampai ke pojok toilet cowok yang paling ujung, gadis itu menghempaskan tubuh azriel hingga kepala pemuda itu terbentur mengenai kloset, tidak berdarah hanya saja dahinya sekarang sudah memar kebiruan

menarik pelan rambut milik azriel sampai kepala itu mendongak keatas, "lemah baru didorong aja udah kesakitan gitu, ini baru permulaan azriel jadi tahan sebentar ya sayang" ucap audrey, terlihat sekali jambakan itu dieratkan lebih azriel rasa pasti rambutnya sudah banyak yang rontok

"s-sakit lepas drey, t-tolong" meski sudah memberontak namun tenaganya masih kalah jauh dengan gadis didepannya, disaat seperti ini azriel sangat benci akan tubuhnya, mengapa juga dia terlahir berbeda? azriel pengen seperti laki laki pada umumnya tapi mengapa harus terlahir dengan tubuh seperti perempuan?

bahkan disaat seperti ini pemuda itu masih memikirkan seperti tubuhnya dan tubuh audrey tertukar

"lepas? lo bilang lepas? gak akan gue lepasin sebelum gue puas" ujar audrey, jika kebanyakan pembullyan dilakukan dengan teman maka berbeda dengan audrey, dia lebih suka membully sendiri karena pemikirannya dia akan cemen bila membawa antek, agar seimbang jadilah satu lawan satu, dan audrey pastiin dia yang akan menang!

entah apa yang dilakukan gadis itu hingga keadaan azriel kini sangat kacau, muka banyak yang lebam dibeberapa bagian terdapat darah yang mengalir

sebagian baju yang sudah terkoyak dan jangan lupakan rambut yang digunting acak oleh gadis itu

audrey menatap puas hasil karyanya, meskipun dia melakukan hal ini butuh tenaga ekstra tapi tetap dia yang menang, "membusuk di toilet haha, berani main main sama sepupu tersayang gue siap siap hidup menderita! gue audrey gak akan biarin yudha kenapa kenapa camkan itu!"

audrey segera keluar dari bilik toilet lalu menutup pintu itu dan menuliskan sesuatu dikertas setelahnya ditempel dibagian tengah tengah pintu

"toilet rusak harap jangan digunakan, so cocok bukan? sebab manusia didalamnya juga ikutan rusak haha"

benar benar gila gadis itu!

***

suasana didalam kelas terasa hening, tak ada yang berani mengeluarkan suara sama sekali, didepan papan tulis seorang guru wanita yang terkenal killer tengah menjelaskan suatu materi

tapi berbeda dengan pemuda yang saat ini meliukkan tubuhnya seperti menginginkan sesuatu, jemmy, pemuda itu terlihat aneh

dengan muka memerah tetapi pucat serta badan yang tidak bisa diam sungguh membuatnya tak enak

"yang dibelakang itu kenapa?" tanya guru perempuan tersebut, kini semua pandangan mengarah kepada jemmy seolah memperingatkan dia untuk diam

"a-anu bu saya kebelet, gak tahan" meski malu akhirnya jemmy mau tak mau mengatakan keinginannya

saat setelah mendapatkan izin jemmy langsung lari terbirit birit meninggalkan kelas, tujuannya ke toilet agar hajatnya segera terselesaikan

"anjirlah lega banget rasanya" celetuk jemmy

kini pemuda itu tengah mencuci tangannya di wastafel, dengan santai sesekali matanya mengarah kepada kaca

saat ingin mengambil tissue gerakannya terhenti begitu mendengar suara ringisan, dia pikir salah dengar namun sepertinya tidak sebab makin kesini suaranya makin terdengar jelas

jemmy tak percaya akan hantu jadi dengan berani dia menghampiri ke asal suara tersebut, tak ada langkah pelan pelan yang ada jemmy berjalan dengan gerasak gerusuk tak jelas

"anjir toilet rusak tapi masih aja ada yang masuk, tuh orang tolol atau gimana"

pintu terbuka dan jemmy sempat terkejut begitu melihat objek yang ada didalam ingat keterkejutan itu hanya sesaat karena setelahnya dia tertawa terbahak bahak melihat pemandangan didepannya

"haha kalo mau cosplay jadi gembel dijalan raya sana ngapain ditoilet"

"t-tolong aku" ujar azriel terbata bata, demi apapun badannya sakit semua!

jemmy memandang remeh makhluk didepannya, menolong orang yang paling dibencinya? mana mungkin tak sudi dia, "ogah el, justru sebaliknya gue berterimakasih sama orang yang udah bully lo, udah ah gue mau balik ke kelas takutnya kena hukum.... tapi sebelum itu..."

byurrr

tubuh azriel menegang perlahan lahan rasa dingin mulai memasuki tubuhnya

"mampus makan tuh air pel, semoga muka lo infeksi haha"

********

jika banyak typo harap maklum 🙏

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)Where stories live. Discover now