Apa kabar readers setia My Twilight
Maaf karna telat up-nya, belakangan ini aku lagi sibuk jadi gak sempat lanjut.
Di chapter ini ada sekitar 1900 kata, kalau votenya banyak, di chapter berikutnya aku tambahin deh, atau engga aku bakal double up.
Buat kalian yang nemu typo atau kalimat yang gak masuk akal, langsung komen ya.
Komen kalian itu sangat membantu aku. Aku orangnya emang kebiasaan typo jadi mohon di mengerti😁
Jangan lupa vote dan follow untuk kalian yang belum follow.
Oke segitu aja penyampaiannya, selamat membaca.
♣♠♣
Happy reading...
***
Giren sedang bermain basket di lapangan. Berkali kali ia mencoba memasukkan bola basket ke dalam ring namun selalu saja meleset.
"Gak gitu caranya Ren, pegangnya tuh gini nih" Dimas, teman kelas Giren membantunya belajar.
Abizer terbakar api cemburu melihat ada laki laki lain mendekati Giren. Tatapannya semakin tajam kala melihat Dimas memegang tangan Giren walau hanya sekedar membantunya untuk belajar.
Dengan langkah besar, Abizer menghampiri mereka. Abizer mendorong Dimas sampai sang empu bergeser ke samping.
"Jangan sentuh cewe gue," Ucapnya berapi api.
"Bi lo apa apaan sih," Tegur Giren.
"Gue gak ngapa ngapain kok, cuman sekedar bantuin dia aja."
"Gue gak perduli, pergi." Dimas benar benar pergi, ia tidak ingin memperpanjang masalah hanya karena hal sepele. Berurusan dengan Geng Fegozy? tidak untuk murid yang ingin hidup tenang.
"Lo apa apaan sih, Dimas cuman ngajarin gue main basket"
"Ngapain minta ajarin cowo lain kalau gue ketua basket di sekolah ini" Giren memutar kedua bola matanya jengah, manusia di depannya ini akan memperbesar masalah lagi.
"Terserah lo deh" Giren hendak pergi tapi tangannya di cekal.
"Ayo gue ajarin"
"Gak mau"
"Sama cowo itu mau, kenapa sama gue gak mau. Apa jangan jangan lo suka sama dia? Jawab gue!" Ucapnya dengan amarah yang tertahan.
Giren menghela nafas "Gak gitu Bi."
"Gak gitu gimana?" Mengapa laki laki di hadapannya itu sangat cemburuan. Belum jadi pacar saja sudah cemburuan apalagi nanti benar benar jadian. Mungkin saja ia akan di kurung.
"Yaudah ayo ajarin gue," Giren kembali mengambil bola di tanah.
"Kenapa tiba-tiba mau"
"Mau lo apa sih?! Tadi gue gak mau lo marah marah, sekarang gue mau lo malah tanya kenapa tiba tiba gue mau," Emosi Giren sudah tidak dapat di cegah lagi. Sangat sulit menghadapi Abizer, entah apa maunya.
Semua orang menatap mereka. Ada yang menatap mereka dengan tatapan heran, ada juga yang menatap mereka dengan tatapan terkejut. Mereka menatap terkejut karena melihat kedekatan Giren dan Abizer, sangat plot twist.
Siapa yang tidak tau jika Giren dulu selalu mengejar ngejar Jerome dan sekarang berpindah haluan pada wakilnya. Bahkan kesannya sekarang dia yang di kejar kejar oleh pangeran tampan.
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...