Happy reading...
***
Jam istirahat telah tiba, dan keadaan kantin saat ini sangat padat. Giren dan sahabatnya baru saja datang kebingungan mencari tempat.
"Kita duduk dimana?" Tanya Kesya yang sedari tadi sudah menengok kesana kemari mencari tempat kosong.
"Itu kosong tuh-" Ujar Cassandra menunjuk salah satu meja.
"Eh ada orangnya deng, tapi muat tuh buat kita berempat," Lanjutnya lagi.
"Yaudah kesana aja," Ucap Letrina.
"Ayo buru gue udah laper" Sahut Giren.
Mereka pun berjalan menuju meja yang di maksud oleh Cassandra tadi.
"Misi, kita boleh duduk di sini gak," Tanya Cassandra pada pemuda yang sedang asik menyantap makanannya.
Pemuda itu berbalik, Cassandra membulatkan matanya melihat siapa orang itu. "Kak Damian?" Ucap Cassandra.
Pemuda itu adalah Damian, Ketua OSIS yang pernah meminta nomor telfon Giren pada Cassandra dan Kesya.
"Oh kalian, duduk aja duduk." Damian mempersilahkan mereka duduk.
Sebenarnya mereka ragu untuk duduk setelah mengetahui pemuda itu adalah ketua OSIS, tapi jika tidak duduk mereka tidak akan bisa makan.
"Maaf kak udah ganggu makan siangnya," Ucap Kesya.
"Gapapa, santai aja," Balas Damian.
"Kalian mau pesan apa, gue aja yang pesen biar cepet," Tanya Letrina.
"Gue bakso sama air putih aja deh Na," Ucap Giren.
"Punya gue samain kayak Giren, tapi gue minumnya es jeruk," Ucap Kesya.
"Gue juga, gue juga! Samain kayak Kesya aja," Seru Cassandra.
"Iya iya," Letrina pun beranjak dari duduknya lalu pergi ke stan makanan untuk memesan.
Keadaan sangat canggung setelah Letrina pergi. Mereka bingung harus bersikap apa di depan ketua OSIS.
Damian melirik mereka, ia sadar mereka sekarang merasa canggung. "Gak usah canggung gitu kali," Ujar Damian terkekeh ringan.
"I-iya kak," Ucap Kesya tersenyum singkat.
"Lo Giren kan?" Tanya Damian melirik Giren.
"Iya kak," Jawabnya.
"Waktu itu gue sempat minta nomor hp lo ke temen lo ini, tapi gue belum pernah sempet chat karena sibuk nyiapin acara sekolah besok malam," Ujar Damian.
"Acara sekolah?" Tanya Giren.
"Lah iya, besok kan HUT sekolah kita! Bisa bisanya gue lupa." Ujar Cassandra menepuk jidatnya.
Damian menggelengkan kepala melihat tingkah Cassandra. "Oh iya Ren! gue denger tadi ekskul musik lagi butuh vokalis buat acara besok malam, lo gak minat coba masuk?" Tanya Damian.
"Kalau lo mau, gue bisa ngomong sama ketuanya," Ucap Damian kembali menawarkan.
"Nyanyi?" Damian mengangguk.
"Um, kayaknya gak dulu deh kak. Aku gak bisa nyanyi soalnya," Tolak Giren.
"Apaan gak bisa nyanyi, lo aja dulu ketua band pas di SMP! Gimana bisa lo tiba tiba gak bisa nyanyi," Celetuk Cassandra.
"Jangan ngawur San!" Ujar Giren.
"Kita satu SMP kali Ren, masa iya gue gak tau," Ucap Cassandra.
"Emang bener kok Ren! Malah dulu lo sendiri yang ngasih tau kita," Sahut Kesya.
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...