~••~
"Pagi nona Zia" Sapa maid dalam mansion yang bisa terbilang sangat mewah
"Pagi" Balasnya singkat tak lupa dengan senyuman sekilas. " Ada yang melihat lea?. " Tanya nya sebab sedari tadi ia tak melihat Lea berada dalam mansion nya
"Nona lea belum datang non" Balas nya
Tanpa ada balasan, Zia langsung saja melangkah melanjutkan perjalanan nya menuju kantor, para maid yang ada dalam mansion kembali melakukan aktivitas masing-masing.
"Pagi bos Ziaa yang terhormat" Ucap Lea tetiba dihalaman mansion milik Zia itu.
"Pagi juga, yok berangkat"
"Ga bawa sopir nih apa bodyguard gitu"
"Nanti juga mereka ikut" Ucapnya tanpa melirik Lea sedikit pun
Lea yang sedari tadi celingak-celinguk mencari seseorang yang tak terlihat batang hidungnya pun bertanya " Farel mana Za" Tanya nya tanpa mengalihkan pandangan ke arah Mansion Zia
"Dia nanti juga nyusul ke kantor"
"Okeee"
Tak butuh waktu lama, kini Zia dan Lea sampi di kantornya, para karyawan menyapanya dengan sopan. "Pagi Bu Zia bu Lea" Ucap karyawan "pagi semuaa" Itulah Zia walau derajatnya lebih tinggi dari mereka namun tak merubah sikap sopan yang Zia miliki
..
"Pagi pak farell. " Sapa resepsionis yang kerap di panggil Anggi itu pada farel, asisten pribadi Zia
"Pagi Anggi" Balasnya. "Pak Farel sudah di tunggu bu Zia
di ruangannya" Ucapnya sopan sesekali memberi senyuman untuk Farel
"Ya terimakasih Anggi"
"Sama-sama pak "
Pintu Ruangan Zia terbuka, menandakan ada seseorang yang masuk yang tak lain adalah Farel kekasih dari Lea sekaligus asisten pribadi Zia
"Ada apa nona nunggu saya?. " Tanya nya . Zia yang semula duduk di kursi kebesaran nya itu seketika berdiri dan mendekat Farel " Duduk sini rel Le" Ajak Zia menuju sofa yang ada dalam ruangan itu.
Mereka hanya menurut dengan apa yang Zia inginkan.
"Jadi gini gimana perkembangan perusahaan Pradana" Tanya Zia
Seperti dari awal perusahaan Padana merupakan perusahaan Lian ayah dari Gibran. Yang tanya apa hubungan nya? Simak terus yaa.
"Semakin berkembang pesat non, " Jawab Farel yang memang sedang ditugaskan untuk memata mata keluarga Pradana"
"Kalo Gibran dia belum bisa melupakan Adara, dan bahkan mempunyai firasat bahwa Adara masih hidup sama halnya dengan Rasya" Jelasnya, Zia hanya bisa memicingkan matanya tanpa berkata sepatah kata pun."Selanjutnya apa yang harus Farel lakukan .? " Tanya Lea mewakili Farel
"Terus cari tau dan kalo bisa buat semua keluarga nya tau bahwa Lian lah yang menyebabkan bunda kandung saya meninggal. " Ucapnya penuh penekanan dan hanya dibalas aggukan Lea dan Farel.
~••~
KENZIA VALERIE
"KENZIA VALERIE sangat mirip bukan dengan Adara. " Ucap Naura dengan memandang foto Zia dengan seksama, seakan Adara lah yang berada dalam foto itu
"Bener banget, gue dapat info nih, CEO muda dari perusahaan Valerie perusahaan paling besar bahkan bisa mengalahkan perusahaan Gibran bahkan Rasya" Jelas Vio membaca detail info yang dia dapat dari sosial media.
"Jelas sih orang nya aja seterkenal ini tapi kenapa bisa mirip banget dengan Adara" Jeni bahkan yang lain juga merasakan hal yang sama dengan Naura
"Kalo kembar mirip harusnya ada yang berbeda, tapi ini gak ada sedikit pun" Vio juga merasa heran tentang kesamaan kedua gadis itu antara Adara dan Zia
"Tapi bukannya kenzia itu nama Adara kan itu marga keluarga Adara" Pikir Vio
"Aletta kenzia Nadara dan Alaska Kenzio Narasya sangat mirip dengan Kenzia valerie. " Tekan Lisa
"Kita harus selidiki ini tapi kita harus bicara dulu sama yang lain gimana?. " Saran Naura dan diangguki oleh semua
"Tapi ini mirip banget dengan Adara sya" Gerutu Gibran yang tak habis pikir dengan kemiripan yang mereka miliki
"Gue ada foto Adara bentar" Ucap Rasya seraya merogoh Saku celananya untuk mengambil hp
Rasya pun menyodorkan hp nya ke depan dan menampilkan foto Adra." Kenzia valerie, kenzia Nadara ga mungkin mereka kembar kan sya" Ucap Arsya yang merasa banyak kejanggalan untuk peristiwa ini
"Gak lah adik gue cuma Adara" Tekan Rasya
"Kita harus selidiki ini sih sya" Benar yang di katakan Gibran. Rasya mengangguk setuju dan akan menyelidiki ini bersama. Hati kecil Rasya mengatakan itu adalah Adara namun pikirannya bertolak belakang, mana bisa orang meninggal bisa hidup lagi apa lagi ia udah di ke bumikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG MATAHARI [END]
RomancePerjalanan cinta sepasang kekasih yang ingin bahagia, namun banyak rintangan yang harus mereka alami untuk menuju cinta abadi. "Gue bakal perjuangin lo ra" ~GIBRAN PUTRA PRADANA~ "Mungkin matahari itu tidak akan bersinar pada waktunya" ~ALETTA KENZ...
ZIA DAN ADARA
Mulai dari awal