Happy reading...
***
Di kediaman Caksara. Semua orang tampak panik karena Giren tak kunjung pulang. Devan, Yezril, dan Yezran sudah mencari di seluruh kota, bahkan Riberto juga mengerahkan seluruh bodyguardnya untuk mencari Giren.
Sama seperti anggota Fegozy. Mereka juga ikut mencari Giren. Abizer sudah kalang kabut mencari Giren namun tak kunjung mendapatkan petunjuk, membuatnya semakin resah.
"Lo dimana sih Ren, gue khawatir!" Abizer mengacak acak rambutnya frustasi.
Reno menghampiri Abizer lalu menepuk pundaknya. "Kita cari dia sampai ketemu. Tenang aja dia gak bakal kenapa-kenapa, gue yakin."
Kondisi Abizer sudah bisa di katakan sangat kacau. Jam sudah menunjukkan pukul 22:13, namun mereka belum menemukan Giren.
***
"Vano!" Panggil Giren.
"Iya ada apa?" Tanya Jevano.
"Bisa tolong chargerkan hp saya," Pinta Giren.
"Tentu." Giren memberikan hpnya dan kabel chargernya pada Jevano.
"Tolong nyalakan saat sudah tercharger." Jevano mengangguk.
Ting! Ting! Ting!
Begitu banyak notif masuk saat Jevano menyalakan hp Giren. "Saya kira ini penting, mungkin nona Lony bisa mengeceknya." Ucap Jevano.
Giren meminta agar Jevano dan seluruh anggota lainnya memanggilnya dengan sebutan 'nona Lony'. Selain tidak nyaman, ia rasa menutupi identitas itu penting.
Giren mengangguk lalu beranjak dari duduknya mendekati Jevano. Jevano memberikan hp Giren.
"Saya permisi," Pamit Jevano dan diangguki oleh Giren.
Giren beralih menatap hpnya. "Astaga notifikasinya banyak banget," Ucap Giren.
'Panggilan tak terjawab dari Bunda 15 kali'
'Panggilan tak terjawab dari Ayah 17 kali'
'panggilan tak terjawab dari Bang Devan🏔️ 10 kali'
'panggilan tak terjawab dari Cowo Nyebelin😡🔥🌋 20 kali'
'Panggilan tak terjawab dari Jeromtai💩 10 kali'
Keningnya mengerut saat melihat panggilan tak terjawab dari Jerome. "Ngapain nih orang nelfon, mana nyepam lagi." ujarnya.
"Pasti semuanya lagi khawatir." Gumamnya.
Giren menekan beberapa tombol di layar hpnya lalu menempelkannya ke telinga.
Ia mencoba menelfon Fana namun tak kunjung di jawab. Giren mencoba no Riberto namun hasilnya tetap sama.
"Kenapa gak ada yang angkat ya?"
"Coba bang Devan deh." Anehnya hp Devan malah tidak bisa di hubungi.
"Pada kemana sih! Tadi aja telfon berkali kali, sekarang giliran aku yang nelfon malah gak di angkat." Gerutu Giren.
"Abizer, coba telfon Abizer aja deh siapa tau di angkat."
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...