Bricia 12🔮

33.1K 2.6K 90
                                    

H̤̮a̤̮p̤̮p̤̮y̤̮ R̤̮e̤̮a̤̮d̤̮i̤̮n̤̮g̤̮!̤̮



●○●○●○●○









Sinar matahari tampak semakin naik diatas langit biru yang sayangnya tak tertutup awan yang sekedar lewat untuk meneduhi penduduk bumi.

Sekarang disinilah Bricia duduk bersila, dilapangan outdoor sebagai siswi baru yang diharuskan mendengar beberapa kata-kata dari para anggota OSIS yang tergabung.

Gadis itu menggembungkan pipinya lalu menghembuskan nafas bosan sembari terus mengipasi wajahnya dengan topi.
"Ini nih yang gue gak mau jadi murid baru ditahun awal masuk sekolah, mana panas banget diluar. Kapan beresnya sih kulit gue udah merah."

Sudah enak dirinya tidak merasakan lelahnya sekolah lagi dan sekarang ia harus mengalaminya kembali untuk yang kedua kali, entah Bricia harus bersyukur atau mengeluh.

"Ketua OSIS nya ganteng banget tau."

"Ka Juan itu orangnya ramah banget tiap ada orang baru pasti banyak yang nyaman sama dia."

"Tapi minusnya friendly, temen ceweknya juga banyak."

Bricia mengerutkan dahinya mendengar bisik bisik mereka, ditatap nya pria yang berstatus sebagai ketua OSIS didepan sana mencoba mengingat peran apa.

"Juan... Apa maksud mereka Kalingga Juanda Airlangga? Figuran yang diceritain sebagai teman Kevin yang juga wakil ketua-- bentar! Jadi disebelahnya itu... Kevin?!"

Syok sudah Bricia, ternyata pria tampan berkulit putih namun jutek itu adalah Kevin teman kecilnya di panti! Bricia menepuk pelipisnya dengan ringisan kecil karena tadi ia sempat menginjak sepatu pria itu karena terdesak murid lain.

"Mana gue tau itu dia astaga... Banyak banget perubahannya sampai gue gabisa kenal."

"Kamu!" suara Juan terdengar tapi entah pada siapa. "Kamu, perempuan dibarisan kedua dengan rambut di kucir kuda segera kedepan!"

Merasakan seluruh mata menatapnya akhirnya Bricia menaikan pandangan, ia melotot menunjuk dirinya sendiri.
"Gue kak?"

"Iya cepat! Biasakan untuk tidak melamun disaat kami berbicara, itu tidak sopan!" ucapnya begitu tajam.

Bricia dengan malu segera berdiri menepuk roknya sebelum berjalan kedepan sana, ia berdiri disamping mereka tanpa menghiraukan tatapan lekat Kevin.

"Kakak lihat kamu tidak mencermati apa yang kami ucapkan didepan, kamu menganggap kami ini apa?!" nada nya sedikit meninggi.

Wajah Bricia mulai sebal, dengan seadanya ia berkata.
"Orang lah Kak, yakali hantu gue ajak bicara."

"Lo gak sopan ya! Inget lo cuman siswi baru disekolah Antariksa ini jadi jangan belagu!" Kevin mulai tersulut emosi menunjuk wajah datar Bricia.

"Maaf," jawab Bricia karena orang-orang mulai menatapnya dengan mencemooh.

"Baiklah, sebutkan janji sekolah yang kami ucapkan tadi satu persatu," tanya Juan melerai keduanya.

Sial, Bricia tak mendengar apa yang mereka sampaikan tadi, ia menggaruk tengkuknya.
"Anu... Gue lupa Ka, kalian ngomongnya nyerocos tapi gak nyebutin inti dari janji tersebut yang harus kami ikuti."

Mereka mengiyakan ucapan gadis berponi itu, Kevin menarik bahunya dengan cekalan kuat.
"Itu karena lo gak denger dan cermati apa yang kami sampaikan! Harusnya di umur kalian yang sudah remaja ini kalian sudah bisa memahaminya sendiri tanpa harus dibimbing seperti anak kecil lagi. Siapa nama lo?"

Bricia's world Where stories live. Discover now