Part 49

36.4K 1.9K 56
                                    

Happy reading...

***

Sang mentari menyapa pagi hari dengan senyumannya yang sangat mengagumkan hati. Seorang gadis sudah siap di meja rias dengan seragam sekolahnya.

Giren menatap pantulan wajahnya di cermin. "Perfect," Ucapnya tersenyum bangga.

Hari ini ia tampil beda. Rambutnya terkunci rapi dan di bagian ujung rambutnya sedikit bergelombang.

Giren mengambil tasnya di kasur lalu memberikannya. "Buku udah, pulpen udah, hp juga udah."

"Oke berarti tinggal sarapan."

Giren hendak melangkah keluar namun kembali berhenti. Giren menepuk jidatnya. "Kunci motor."

Ia kembali berbalik lalu mengambil kunci motornya di atas laci kecil di samping kasur.

"Ck kebiasaan banget sih tiap pagi pasti ada aja yang kelupaan," Gerutunya sambil berjalan keluar kamar.

***

"SAYANG! DOMPET AKU MANA?!" Teriak Riberto dari lantai atas.

Fana memijat keningnya. Setiap hari ia harus sabar menghadapi kecerobohan suaminya. Dia sendiri yang menaruh barang-barangnya tapi ia yang harus mencarinya.

"AYAH CARI YANG BENER DULU KENAPA SIH SEBELUM TANYA BUNDA!" Balas Fana ikut berteriak.

"Bunda kenapa teriak-teriak?" Tanya Giren baru saja turun.

Fana menghela nafas lelah. "Ayahmu itu loh, kebiasaannya gak bisa ilang. Cape bunda kalau gini terus tiap hari," Keluh Fana.

"Bukannya setiap hari emang udah gitu, " Ucap Devan baru saja datang.

"Iya sih!"

Giren menggelengkan kepalanya, tidak tau mengapa keluarganya sangat aneh. Begitu banyak sifat berbeda beda di rumah ini. Ada yang harmonis, ada yang suka marah-marah, dan ada yang cueknya bikin orang naik darah.

"Gimana, udah ketemu?" Tanya Fana saat Riberto menuruni tangga.

"Udah," Jawab Riberto.

"Tuh ketemu! Makanya ayah yang bener taruh barangnya," Omel Fana.

"Iya bunda iya."

"Liat ayah kalian! Sekarang aja tuh bilangnya iya iya, besok pasti gitu lagi," Sindir Fana.

"Bunda gitu banget sih sama ayah." Riberto mengerucutkan bibirnya.

"Ayah mau cosplay jadi pantat ayah?" Tanya Fana.

Devan dan Giren sontak tertawa renyah, lelah dengan kelakuan sepasang suami-isteri itu.

"Bunda tega banget sama ayah!" Ujar Riberto dramatis.

"Emang bener, iya kan anak anak."

"Evan gak ikut ikutan," Kata Devan.

"Giren juga," Kata Giren sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.

MEZOREN [Tamat]Where stories live. Discover now