Happy reading...
***
Di depan pintu ekskul musik, banyak siswa maupun siswa yang sedang berdiri disana. Terdengar suara merdu dari dalam ruangan itu.
Suara itu berasal dari Giren.
Huoo, hmm~
Hangat senyummu memastikan harapanku padamu, padamu, oh yeah
Meski kutahu tak akan mudah bagiku denganmu, denganmu, oh yeahSegala tentangmu istimewa
Andai aku mendapatkanmu bintang dunia
Coba sejenak mengenal aku
Bukan tak mungkin kau akan menemukan
Aku yang berbeda dari semua yang pernah kautemui
Dan berharap untuk memilikimuGiren menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan nyanyiannya.
Kau keindahan di mataku kau sempurna
Tak kurang tak lebih, oh
Izinkan aku untuk mencoba
Andai aku mendapatkanmu bintang duniaCoba sejenak mengenal aku
Bukan tak mungkin kau akan menemukan
Aku yang berbeda dari semua yang pernah kautemui
Dan berharap untuk memilikimuHouoo, dededeu hoo~
Giren bernyanyi sambil tersenyum manis, ia tidak menyangka banyak yang datang menyaksikannya bernyanyi. Bahkan sahabatnya juga datang.
Segala tentangmu istimewa
Andai aku mendapatkanmu bintang dunia
Coba sejenak mengenal aku
Bukan tak mungkin kau akan menemukan
Aku yang berbeda dari semua yang pernah kautemui
Dan berharap untuk memilikimuCoba sejenak mengenal aku
Bukan tak mungkin kau akan menemukan
Aku yang berbeda dari semua yang pernah kautemui
Dan berharap untuk memilikimuHuooo~~
Hmmm~~Giren memejamkan matanya setelah menyelesaikan nyanyiannya lalu kembali membukanya sambil tersenyum manis.
Suara tepukan gemuruh memenuhi ruangan. "Waww Ren suara bagus banget," Puji Gala bertepuk tangan takjub dengan suara merdu Giren.
"Makasih," Balas Giren.
"Tuh kan gue bilang apa, suara Giren emang bagus banget," Sambar Deby heboh.
"Yaampun bestiii gueeee." Cassandra berjingkrak jingkrak menghampiri Giren sambil merentangkan kedua tangannya.
Giren terhuyung kebelakang karena Cassandra memeluknya.
"San, gu-gue gak bisa na-nafas," Racau Giren.
Letrina yang baru saja masuk bersama Kesya pun menarik kerah baju bagian belakang Cassandra.
"Jangan lebay deh San, malu maluin tau gak!" Kata Kesya.
"Enak aja, gue gak lebay ya. Gue cuman mengapresiasi sahabat gue doang. Kalian aja yang gak ngerti," Ucap Cassandra.
"Terserah lo deh San," Ucap Kesya.
"Ren." Giren menoleh, menatap sang pemilik suara yang memanggilnya.
"Kak Damian?"
Ya, dia Damian. Pemuda itu berjalan mendekati Giren sambil tersenyum manis.
"Suara lo bagus banget," Pujinya.
"Makasih kak," Balas Giren.
"Gue gak nyangka suara lo sebagus ini. Kenapa lo gak masuk ekskul musik aja dari awal masuk sekolah."
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...