Bricia 13🔮

33K 2.6K 76
                                    

H̤̮a̤̮p̤̮p̤̮y̤̮ R̤̮e̤̮a̤̮d̤̮i̤̮n̤̮g̤̮!̤̮

●○●○●○●○






Felix sigap menangkap cepat tendangan bola dari Romero.
"Woi Rom! Mau kemana!"

Aldino dan Zaflan segera mendekati pria yang tengah berkacak pinggang menatap punggung Romero yang mulai menjauh.

"Kemana lagi tu anak? Udah jadi kebiasaan banget," decak Aldino sementara Zaflan hanya menatap datar tingkah semena-mena Romero akhir-akhir ini. "Eh, Zaf. Renata kayaknya manggil lo samperin."

Aldino menyenggol lengan Zaflan begitu melihat kekasih dari sahabatnya itu berdiri di pintu masuk dengan menatap mereka, Zaflan segera memisahkan diri untuk mendekati perempuan cantik dengan rambut bergelombang itu.

"Mau apa lagi? Apa perlu gue ingetin kalo kita udah gaada hubungan apa-apa," ucap Zaflan to the poin, tangan pria itu diraih Renata dengan wajah menyesal.

"Lan apa kita gabisa bicarain ini dulu? It's okay kalau kamu emang se cinta itu sama Band Moreo aku gabakal larang-larang lagi, tapi aku juga butuh waktu kamu. Kamu selalu gak nepatin janji cuma karena latihan," ungkap Renata dengan lembut dan memohon pada pria yang telah bersamanya selama tiga tahun ini. "Aku cinta sama kamu Lan, aku mohon fikir-fikir lagi."

"Ini yang gue gasuka dari lo Ren, hidup gue gabisa terus stuck di lo doang. Dan lo gak pernah nerima alasan logis gue saat kita gajadi jalan. Gue udah muak sama hubungan ini jadi lebih baik kita selesai, lo cuman beban karir gue!" ucap telak Zaflan menghempaskan tangan Renata lalu berbalik pergi.

"Lan gue gamau putus dari lo Zaflan!" Renata menggeram menyerka rambutnya kesal. "Sial, kalo sampai gue beneran putus. Gaada yang jadi sumber uang gue lagi."

Dilain tempat, Romero berjalan cepat mengimbangi langkah dua orang yang telah jauh didepannya, saat melewati belokan ia malah menabrak tubuh seseorang.

"Aira! Sini gue bantu," temannya langsung membantu gadis itu untuk berdiri kembali.

"Akh, Hati-hati Ka," ucap gadis dengan rambut se punggung yang lurus tak lupa mata monolidnya menatap lurus Romero.
"Lain kali jalan itu liat-liat dulu jangan kaya mau dikejar hantu."

Romero hanya menampilkan mimik wajah tanpa emosi, tanpa kata ia segera melewati tubuh keduanya.

Bricia was-was sendiri saat dirinya dibawa menuju lantai dua yang benar-benar sepi dari murid-murid yang lalu lalang, tepat diatas tangga darurat saat tangannya ditarik kembali untuk berlari Bricia segera menepis cekalan Kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bricia was-was sendiri saat dirinya dibawa menuju lantai dua yang benar-benar sepi dari murid-murid yang lalu lalang, tepat diatas tangga darurat saat tangannya ditarik kembali untuk berlari Bricia segera menepis cekalan Kevin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bricia's world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang