chapter 26

120 12 0
                                    

vote di awal or akhir chapter!!
komennya juga jangan lupa!!

happy reading...

----------------------------------------------------------------------

selama diperjalanan dari rumah katya ke rumahnya, yudha terus memikirkan kejadian di rumah azriel

dia jelas tau apa yang terjadi, hal ini sangat mirip seperti kehidupannya yang selalu dituntut ini itu oleh kedua orangtuanya

dan hal ini membuat yudha sedikit kasihan kepada azriel, dia dengan cepat mengurungkan niatnya untuk menjadikan azriel sebagai mainannya

tidak masalah bukan bila menambah satu teman? dan lagi yudha yakin bila selama ini azriel itu pasti merasa kesepian, dan yudha berjanji akan membuat azriel merasa bahagia berteman dengannya

tapi, apakah azriel akan menuruti keinginan orangtuanya? masa iya tidak ingin memiliki teman

yudha pun sampai dirumahnya begitu masuk untuk memarkirkan motornya ia melihat mobil sang mama yang terparkir di garasi, tumben sekali mamanya pulang tanpa sang papa

"lingga mama mau berbicara serius dengan kamu" ujar sang mama tiba tiba bahkan dirinya saja baru sampai di pintu masuk

"mau bicara apa? diruang tamu aja ma" jawab yudha dengan melangkahkan kakinya menuju sofa yang berada di ruang tamu, disusul oleh sang mama

mereka berdua pun akhirnya duduk hadap hadapan, "kamu mau ikut mama atau papa nak?"

pertanyaan sang mama tentu saja membuat dirinya sedikit terkejut, namun yudha sangat pandai mengatur ekspresinya

dirinya sudah menebak pasti suatu saat akan ada omongan seperti ini, dan benar bukan tepatnya detik ini

"kamu bingung kan? kamu pasti tau kalau dulunya mama sama papa itu dijodohkan dan gak ada perasaan hingga sekarang di hati kami masing masing, dan lagi kita juga menikah hanya untuk bisnis dan penerus" jelas sang mama dengan santai tanpa ada nada sedihnya sama sekali

"delapan belas tahun bersama mana mungkin ma gak ada perasaan cinta sama sekali" ujar yudha tak lupa dengan nafas yang memberat seperti menahan emosinya

"apa kamu pernah lihat mama sama papa luangim waktu cuma untuk berdua? apa kamu liat mama sama papa tidur diranjang yang sama? apa kamu liat kami berbicara yang gak formal?" tanya mamanya dengan beruntun

semua benar, dirinya tidak pernah melihat adanya cinta dikeduanya bahkan mereka sibuk dengan urusan masing masing tanpa memikirkan pasangan

dan untuk pulang selalu berbarengan juga habis itu pasti mereka pergi lagi untuk melanjutkan pekerjaannya masing masing

"kamu tenang aja, kamu gak akan kekurangan apapun lingga sebab nanti kamu mewarisi semua yang mama serta papa kamu punya, kita berdua juga sudah menetapkan untuk tidak menikah lagi" sungguh apakah yang diotak orang tuanya ini hanyalah harta?

"nominasi orang tua terburuk mungkin jatuh kepada kalian, apa yang ada diotak kalian itu cuma bisnis aja?" tanya yudha dan tanpa basa basi dirinya berdiri lalu menatap mata sang mama

"yang lingga butuhin bukan harta bukan juga kemewahan ma, tapi yang lingga butuhin itu kasih sayang dari kalian dan lagi lingga butuh sosok pendamping untuk mendidik lingga saat beranjak dewasa, jangan tanya lagi lingga mau ikut siapa lingga milih tinggal sendiri di apartemen yang oma kasih" celetuk yudha

dirinya pun berlalu meninggalkan mamanya, menaiki tangga saat memasuki kamar dirinya dengan sengaja menutup pintu sangat kencang hingga menimbulkan suara yang cukup keras

"sialan harta harta harta, kalau mati juga gak akan dibawa tuh harta" teriak yudha dengan membanting seluruh miniatur yang berada dikamarnya

berjalan menuju pojok kamarnya yang terdapat beberapa koper disana, mengambil salah satu koper lalu menyeretnya menuju lemari tempat bajunya berada, dan yudha pun mulai memasukan satu per satu bajunya kedalam koper itu

hanya beberapa baju serta celana dan dalaman yang dirinya bawa sebab nanti di sana sudah ada lumayan banyak baju yudha

apartemen itu sudah menjadi atas namanya saat yudha berumur 17 tahun dan jika dirinya kesepian dirumah sebesar ini biasanya akan tidur diapartemennya

ngemas mengemas pun selesai dengan segera dirinya mengambil jaket beserta dompet dan kunci motornya

begitu tiba dibawah ternyata sudah ada papanya, mungkin saat yudha keatas papanya baru pulang

"ingat yudha walaupun mama sama papa pisah kamu akan tetap kami pantau, jangan sampai nilai sekolahmu jelek" celetuk sang papa ketika yudha hendak berjalan menuju pintu rumahnya

"egois" hanya satu kata itu yang yudha sampaikan dengan terburu buru dirinya berjalan keluar rumah

"sialan punya orang tua kaya setan" gumam yudha begitu tiba dimotornya

dengan segera dia melajukan motornya keluar dengan kecepatan penuh, masa bodoh jika dirinya kecelakaan toh tidak ada yang peduli juga

----------------------------------------------------------------------

tandai kalau ada typo 😭🙏

kalau pada bingung kenapa latarnya cuma disitu situ aja soalnya sengaja ya pendekatan yang bisa mereka lakukan ya cuma disekolah

kalau latar lain nanti dibikin waktu masuk sad konflik ☺️☺️

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)On viuen les histories. Descobreix ara