"Tolong jangan renggut dia dariku ya tuhan. Jika bisa, aku akan menggantikan posisinya. Beri aku sempatkan untuk membuatnya tersenyum."
_Abizer Davin Agamor
🌿🌿🌿
Happy reading...
***
Setelah perdebatan hebat antara Abizer dan papinya yaitu Aldero, ia mengajak Giren untuk ke stan makanan. Awalnya Giren menolak karena Kean terus memaksa untuk tetap bersamanya namun Abizer memberi alasan bahwa ia sangat lapar. Pada akhirnya Diandra harus turun tangan untuk melepas cengkraman Kean dari gaun Giren.
"Giren," Panggil Abizer.
Giren tidak menggubris Abizer yang terus memanggilnya. Ia sedang asik menyantap makanannya dengan lahap. Entah mengapa belakangan ini selera makannya meningkat. Mungkin itu adalah salah satu efek dari datang bulan.
"Serius banget sih makannya!" Ucap Abizer mulai kesal karena terus di acuhkan oleh sang kekasih.
"Ren!"
Abizer menghela nafas kesal. Ia mendekatkan wajahnya pada Giren yang sibuk mengunyah. "Sayang!" Ucap Abizer dengan nada lembut.
Giren menegang, ia langsung menghentikan kunyahannya. Giren menoleh ke arah Abizer dan itu membuat jarak wajah mereka begitu dekat.
Mata mereka saling bertatapan, seakan waktu menjadi berhenti. Mereka saling terhanyut dalam pesona masing-masing.
Tangan Abizer terangkat untuk memegang tengkuk Giren. Kepalanya menjadi miring, Giren yang mungkin masih loading pun hanya diam tidak berkutik. Abizer semakin mendekatkan wajahnya pada Giren.
BRAK!
"EKHEMM TENGGOROKAN GUE SAKIT BANGET NIH VAN, BELIIN AIR DONG!" Datang-datang, Reno langsung menggebrak meja stan makanan.
Sontak Giren dan Abizer langsung saling menjauh. Mereka gelagapan, baru sadar dengan apa yang hampir mereka lakukan tadi.
"Aduh mak mata gue hampir aja ternodai," Ujar Ovan.
"Kenapa tuhhh?" Tanya Reno.
"Hampir liat orang...." Ovan menautkan jari jemarinya yang kanan dan kirinya menjadi satu lalu menautkan pada keduanya.
"Brisik lo!" Ucap Abizer datar.
"Hehehe bercanda Zer, suer!" Kata Ovan.
"Woyyy sobat brader kuu!!" Teriak Cassandra heboh.
"Bukan temen gue bukan temen gue!" Gumam Kesya di belakang Cassandra.
"Lagi pada ngomongin apa nih, gue ketinggalan gosip apa aja?" Tanya Cassandra heboh.
"Aishhh HEH TOA MESJID, bisa gak sih lo gak usah pake teriak! Suara lo merusak gendang telinga orang tau gak!!!" Sergah Ovan.
"APA LO BILANG BARUSAN? TOA MESJID?!" Pekik Cassandra mengamuk.
Cassandra maju ke arah Ovan lalu menarik kerah bajunya. "Lo dengerin nih ya jamet pengkolan! Suara gue lebih bagus dari toa mesjid dan suara gue bisa lebih besar dari itu. Lo mau coba? HAH?!"
Ovan meneguk salivanya mendengar ucapan Cassandra. Ia tidak menduga gadis di hadapannya saat ini adalah jelmaan singa jadi jadian. Mungkin jika di bandingkan dengan amukan mamanya, ia rasa Cassandra lah yang akan menang.
YOU ARE READING
MEZOREN [Tamat]
Teen Fiction[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK MASUK AKAL] Seorang gadis desa yang tidak sengaja jiwanya singgah pada satu tubuh yang mengalami kece...