chapter 31

131 11 0
                                    

vote di awal or akhir chapter!!
penuhi setiap partnya dengan komen!!

happy reading...

----------------------------------------------------------------------

plak

baru saja masuk rumah, sudah ada tamparan yang menyambutnya dan yang lebih mengejutkan lagi yaitu azriel yang menamparnya

karena tersulut emosi jemmy pun mencengkeram kerah seragam sekolah azriel, hingga membuat sang empu sedikit kesusahan bernafas sebab jemmy sedikit menarik kerah itu, "maksud lo apa hah nampar gue" ujar jemmy sedikit mengeraskan suaranya

"jujur aja kamu kan yang ngasih garam di bekal yang aku buat untuk yudha?" tanya azriel dengan sedikit kesusahan berbicaranya

"kalo iya kenapa hah?" tanya balik jemmy dengan senyum sombongnya

"gara gara kamu citra aku jadi jelek dimata mereka, dan gara gara kamu juga aku jadi sakit hati sama ucapan aldy tentang bekal yang aku buat" menolog azriel

mendengar hal itu jemmy pun mengeraskan tawanya, lalu memberikan tatapan mengejek untuk azriel

"itu tujuan utama gue el, dan lagi walaupun gue gak tau apa yang aldy omongin tetapi gue berpihak di aldy, azriel azriel bodoh banget si lo" cemooh jemmy

"oh iya lo mau tau satu hal gak?" tanya jemmy dan hal itu membuat azriel penasaran, dengan segera jemmy pun mendekatkan mulutnya ke telinga azriel

"yudha suka sama bekal yang gue buat, dan waktu istirahat kita makan berdua di rooftop" ucap jemmy bermaksud untuk memanas manasi azriel

dan benar seketika azriel mengepalkan kedua tangannya dan terlihat raut wajahnya yang emosi, pantas saja lima menit sebelum bel istirahat berbunyi yudha seperti gelisah dan menatap kearah pintu kelas terus

begitu bel berbunyi saat azriel hendak mengajak makan bersama, dengan terburu buru yudha pergi membawa kotak bekal buatannya

itu artinya yudha lebih milih kotak bekal buatan jemmy dari pada buatan azriel?

"lepas, ada papa nanti kamu malah dipukul gara gara nyakitin aku mending masuk sana kekamar" yang diucapkan azriel benar adanya, begitu jemmy menajamkan indra pendengarannya seperti terdengar suara mesin mobil yang sangat dikenali jemmy

dengan segera jemmy pun melepaskan cengkraman itu lalu pergi meninggalkan azriel

"aku bisa aja gak ngasih tau kamu kalau papa dateng biar papa ngira kamu nyakitin aku, tapi aku gak setega itu ngebiarin kamu jadi samsak papa terus" menolog azriel dengan tatapan kosongnya

azriel terdiam sebentar dengan tatapan kosongnya, "azriel" begitu mamanya memanggil dengan segera azriel membalikan badannya kearah sang mama

"ada apa mah?" tanya azriel sopan

"mama tadi ke supermarket beli bahan masakan yang kosong, tapi mama lupa beli tepung nak kamu bisa beliin tepung ke minimarket?" tanya mamah azriel

"bisa kok tapi azriel ganti baju dulu yah" ujar azriel

"gak usah ganti baju sayang nanggung cuma beli tepung aja kok, nanti dianter supir yah" ucap sang mama sembari mengasih azriel uang bewarna merah

setelah berpamitan ke mamanya, azriel dengan segera keluar

saat diluar dirinya berpapasan dengan papanya yang hendak masuk, "mau kemana?" tanya sang papa begitu melihat azriel keluar masih menggunakan seragam sekolahnya

"mau beli tepung pah, disuruh sama mama" jawab azriel

"dianter supir kan?" tanya sang papa lagi

"eumm mau naik sepeda aja, deket kok pah ke minimarket yang di depan sana" ujar azriel dengan ragu, dirinya sudah mengira pasti tidak akan diizinkan sebab papanya sangat protektif jika menyangkut tentang dirinya

"yaudah sana tapi inget jangan mampir ke yang lain, cukup beli tepung abis itu pulang kalau terlambat kamu tau kan konsekuensi nya?" celetuk papanya

walaupun terkejut dengan ucapan sang papa yang membolehkan nya naik sepeda tetapi azriel sangat senang, akhirnya dia bebas bepergian keluar sendiri tanpa ada pak supir

"iya pah azriel faham, yaudah azriel berangkat dulu ya" pamit azriel, sebelum itu sang papa sempat mengusap kepala azriel

"hati hati naik sepedanya" nasihat sang papa

jemmy melihat dan mendengar pembicaraan papanya dan azriel, walaupun dirinya tak membutuhkan kasih sayang itu lagi namun mengapa saat melihat azriel ataupun nasya berinteraksi dengan papa dan mamanya itu sedikit membuat perasaan jemmy sesak

dan hal seperti ini yang membuatnya tak suka, harus menahan rasa sesaknya sendiri.

"mama disini, jemmy mau kan peluk mama?" ah suara mamanya sangat mengejutkan jemmy

seketika jemmy mengeraskan rahangnya, "ngapain mama disini? gak baca tempelan yang ada di pintu depan kamar jemmy? no one is allowed to enter except the owner of the room" ujar jemmy dengan sedikit penekanan

hal itu tentu saja membuat mamanya yang bernama kamila sangat sedih, sejauh apa dirinya menelantarkan sang anak hingga sang anak tidak mau menerima kehadirannya

"jemmy mau kan berinteraksi kaya azriel ke papa, nah sekarang ayo lakukan sama mama dahulu, nanti mama akan berusaha bujuk papa" ujar kamila dengan menahan tangisnya

"maaf mah jemmy udah gak butuh itu semua, jemmy maunya saat tumbuh dewasa dan sekarang jemmy udah dewasa dan udah bisa mengurusi diri jemmy sendiri, jadi mama mending keluar, jemmy capek mau istirahat" celetuk jemmy lalu melongos pergi dari balkon menuju tempat tidurnya

merebahkan dirinya disana lalu memejamkan matanya, jemmy merasa ada yang mendekat sudah pasti itu mamanya

deg

jemmy merasa mamanya mengusap rambut dirinya, "maafin mama sayang udah pilih kasih diantara kalian, kalau jemmy ada masalah apapun tolong dateng ya ke mama nanti mama siap ada untuk jemmy" ucap kamila dengan tangan yang masih mengusap rambut anaknya dan jangan lupakan air mata yang dari tadi ditahan keluar juga

kamila tau anaknya belum tidur tapi tidak apa apa seenggaknya setelah dirinya berbicara seperti itu jemmy mengetahui kalau dirinya merasa bersalah

"mama mau masak untuk makan malam, kalau jemmy gak mau makan sama sama nanti malam mama bawain ya makanan buat jemmy makan disini" ujar kamila lagi lalu dengan segera dirinya menyudahi mengusap rambut jemmy dan berlalu pergi keluar

sedangkan jemmy yang mendengar itu tanpa sadar mengeluarkan air matanya namun dengan cepat dirinya menghapus air mata itu, "shit gak gue gak boleh luluh sama kata kata itu, sakit hati yang gue terima lebih besar gak mudah untuk maafin mereka" ucap jemmy dengan pandangan lulus yang menajam

***

tandai kalau ada typo 😭🙏

sumpah part ini itu gue ngetik bagian nama azriel malah jemmy mulu heran, berkali kali baca gue cek ulang mulu sebelum publish

kalau ada salah nama tolong tandai ya😔😔

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)Where stories live. Discover now