Jaemin mendadak gugup saat, Bos nya itu menoleh kearahnya dengan tatapan tajam. Membuat bulu kuduknya seketika merinding

"Kau tau apa kesalahanmu Jaemin?"

"Ya? Kesalahan? Aku... aku bahkan baru saja sampai di kantor,Direktur"

Sungchan perlahan bangkit dari posisi duduknya berjalan pelan dengan tangannya ia masukkan kedalam saku celana, melangkah mendekati Jaemin lalu berdiri tepat didepannya

"Kemana kau 2 hari ini? Kenapa tidak izin padaku dulu?"

Jaemin meneguk ludahnya kasar saat Sungchan menurunkan sedikit kepalanya hingga sekarang wajah mereka sangat dekat, perlahan Jaemin memundurkan langkahnya agar ada jarak di antara mereka

"Maaf Direktur, tapi.... Tapi saya sudah menitipkan absen di atas meja Direktur"

"Seharusnya kau langsung mengatakannya padaku! Jangan hanya mengirim surat"

"Maaf Direktur" Jaemin membukukkan badannya "aku tidak akan melakukannya lagi"

Sungchan tampak puas mendengarkan perkataan Jaemin lalu mempersilahkan pria manis itu untuk keluar dari ruangannya





Bibi Kim tampak selesai bersiap untuk pergi bersama Jeno ketempat Tuannya itu biasa melakukan terapinya. Yang biasa menemani Jeno adalah Taeyong dan Jaehyun namun karna keduanya sedang tidak ada disini, jadi Bibi Kim lah yang pergi menemani Jeno

Sebelumnya Mark sempat menelfon Bibi Kim dan bertanya Jeno akan pergi terapi bersama siapa karna Mark sendiri tidak bisa menemani adiknya itu karna tugas kantor yang menunpuk jadi Mark menitipkannya pada Bibi Kim

"Tuan sudah siap?"tanya Bibi Kim saat melihat Jeno keluar dari kamar dengan balutan kemeja di tubuhnya. Tampak sangat tampan bagaimana bisa Jaemin tidak menyadari sisi ketampanan suaminya?

"Sudah bibi! Jeno sudah siap!" Bibi Kim terkekeh pelan sebelum mengajak Jeno untuk turun menuju pintu keluar lalu mereka masuk ke dalam mobil






.

.




"Kalian ingin apa?" tanya Yangyang saat mereka baru duduk di meja sebuah cafe yang berada tak jauh dari kantor tempat mereka bekerja

"Aku ingin Chiken katsu dan Ice coffe saja"balas Renjun sembari membolak balikkan buku menu yang ada di atas meja

"Kau Jaemin?"

"Aku—

"Jaeminnie"

Mereka semua kompak menoleh kesumber suara lalu mendapati seorang pria yang duduk tidak jauh dari tempat mereka berada. Hingga beberapa saat kemudian pria itu bangkit dari posisi duduknya lalu berlari kecil menghampiri Jaemin

Dengan senyuman lebar terukir diwajahnya "Jaeminnie makan siang juga? Jeno juga makan siang bersama Bibi Kim, ayo ikut bersama Jeno"

Dengan senyuman lebar terukir diwajahnya "Jaeminnie makan siang juga? Jeno juga makan siang bersama Bibi Kim, ayo ikut bersama Jeno"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjodohan |Nomin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang