7.ISTANA DAN PINTU

118 54 21
                                    

Hi call me Nana

Sebelum baca alangkah indahnya untuk budayakan vote dan follow dulu oke besty.

Yuk bisa yuk tinggal pencet doang kok,nggak bikin tangan indah kalian sakitkan?

Oke,tanpa lama-lama lagi

Para Princeton tunjukkan pesona mu...

Happy reading 🎉💋

Janlup follow Ig @nana_debuho

****

"Takdir seseorang itu berbeda-beda,
Apapun rintangan dan halangan nya jangan pernah nyerah,karena akan ada hal indah yang menanti kamu di depan sana"

Gheriya nadzigaza
*
*
*

Dengan penuh semangat,Gheriya masuk kedalam toko laundry.tempat dimana dia berkerja selama ini.

"Wahh,Daebak dari siapa tu?"tanya gadis yang berambut ikal itu.

Gheriya tersenyum,dan memandang tas yang berada di tangan nya.

"Cieee ada yang kasmaran ni ya,pangeran mana tu yang rebut hati Lo?"goda cewe yang bernama Sania Menaik turun kan alis nya menggoda.

Yang digoda hanya bisa cengengesan dengan menggaruk tengkuknya,lantas langsung saja ia beranjak pergi dari hadapan Sania yang tersenyum jahil sekarang.

Setelahnya,jam istirahat bagi para pekerja di laundry.Gheriya dan Sania sedang asik membungkus semua pakaian yang sudah siap untuk di antar ke pemilik nya,sambil berbincang ria dan tertawa khas perempuan.

"Jadi Lo di bully,terus di rendahin.Dan sekarang,dia minta Lo jadi babu nya?"ujar Sania dengan ekpresi terkejutnya.

Gheriya berdecak kesal,mood nya runtuh seketika mengingat wajah tampan menyebalkan itu,etss tampan ni ya.

"Gue nggak mau,tapi beasiswa gue terancam.bokap dia tu yang bangun sekolah sampai jadi seperti sekarang ini,ahhh frustasi gue."

Sania manggut-manggut seolah mengerti,"kalau saran gue ni ya,Lo plorotin aja hartanya,kan dia tu tajir.mana tau nanti dia malah kiw kiw sama lu."

Gheriya terbelalak sempurna,punya teman gila seperti Sania membuat tensi darah rendah nya menjadi darah tinggi.

"Lo gila!!dah lah cape bet gue."ketus Gheriya memijat pelipis nya.

Sania hanya tertawa,sungguh jahat kan punya teman seperti dia.

"Ya kan itu saran gue,kalau Lo gak mau ya udah jangan usah di pikirin."Sania membungkus pakaian yang terakhir.

Gheriya menghela napas panjang,"gue juga mau pindah sekolah aja dah,gue cuma mau dapat beasiswa supaya ntar gak susah buat kuliah."

Sania menggelengkan kepalanya menandakan ia tidak setuju,"gak harus Lo seperti ini Gheya.kalau Lo pindah,itu tanda nya Lo pengejut buat gak mau hadapin mereka."

Gheriya tertegun,ada benar nya apa yang di katakan oleh Sania.
"Gue cuma mau damai,tentram aja San."lirih Gheriya.

Sania mengerti,dia mengangguk lesu juga.
Memang susah jadi orang susah kemana-mana pergi selalu di rendahin.sedangkan mereka yang punya harta melimpah,akan selalu menjadi kuasa yang mutlak.

"Setidaknya kamu beruntung Gheya."celetuk bi Jan yang sejak kapan sudah berada di belakang dua gadis cantik ini.

"Orang diluar sana banyak yang tidak dapat beasiswa,gak bisa sekolah padahal kepingin banget tu mereka bersekolah.sedangkan kamu,sudah ada beasiswa,pinter,dan sekarang?kamu
mau nyerah karena di ganggu gitu aja?"sambung wanita paruh baya yang berbadan gempal itu.

CAMELLOPARDALIS Where stories live. Discover now