8.KEHUJANAN

121 50 10
                                    

Hi call me Nana

Sebelum baca alangkah indahnya untuk budayakan vote dan follow dulu oke besty.

Yuk bisa yuk tinggal pencet doang kok,nggak bikin tangan indah kalian sakitkan?

Oke,tanpa lama-lama lagi

Para Princeton tunjukkan pesona mu...

Happy reading 🎉💋

Janlup follow Ig @nana_debuho

****

"Kehidupan itu gak tentang peraturan selalu kan?gue cuma mau bebas,bebas melakukan apa pun.contoh nya seperti burung yang terbang kemana saja tanpa larangan!!"

Natheo darenard morgan

****

Suara rintikan hujan bersahutan jatuh dari langit untuk membuat bumi menjadi lebih tenang,tapi tidak bisa membuat tiga remaja itu menjadi dingin.

Gheriya menelan saliva nya susah, tatapan elang milik cowok ini sangat menyeramkan.benar apa kata orang, jangan pernah berurusan dengan salah satu anggota Princeton.

"Dah sana balik cepetan, gue gak terima hama masyarakat seperti kalian."perintah Natheo sambil menyeruput secangkir jus nya.

Sania menelan saliva nya, lidah nya kelu sekali untuk berkata-kata.bukan karena dia takut atau segan, tapi haus cok, gerah everybody!!!

"Ghe, gue haus banget njir."bisik Sania pelan tapi di hadiahkan cubitan kecil di paha dari Gheriya.

"Siapa tau ini rumah punya lo, tujuan kami juga mau antar pakaian kalian."jawab Gheriya seraya menarik tangan Sania.

"Ya udah sana balik, jangan buat rumah gue kotor."ujar Natheo dengan nada santai nya.

Dengan langkah seribu Gheriya menuju kepintu besar itu dan menoleh ke belakang untuk melihat cowok menyebalkan ini.

"Dahhh sampai jumpa besok babu."teriak Natheo ketika Gheriya sudah di ambang pintu.

Gheriya memicingkan mata nya,lalu menjulurkan lidahnya.meledek cowok yang masih tersenyum simpul kearahnya.

"Gheya, itu Natheo kan?"tanya Sania sekali lagi.

Gheriya, gadis itu berdecak kesal."iya Sania Nia."

"Itu Natheo ya?mata gue gak salah liat kali kan,"lalu gadis itu menampar dirinya sendiri membuat Gheriya terbelalak sempurna

"Berati gue gak mimpi, ketemu sama salah satu anggota Princeton.OMAYGATTTT!!!"
Sania sekarang berteriak dengan histeris.

"Udah ayuk pulang."ajak Gheriya,terlalu berdiri di rumah yang lebih tepat nya gedung ini membuat kakinya terasa gatal sekali,kepengin nendang seseorang deh.

Hujan memang tidak bersahabat dengan kedua gadis itu, membuat mereka terpaksa berhenti di sebuah halte.

"Dinginnnn!!!"ujar Sania mengibaskan rambutnya yang sudah basah.

"Yah hujan nya lebat banget."ujar Gheriya menyilangkan tangannya karena kedinginan.

"Baju Lo transparan."ujar cowok yang berdiri bersebalahan dengan mereka.

Gheriya menatap lekat wajah yang tertutup dengan topi itu."Raghaf ya?"

Raghaf hanya melirik tanpa ekspresi,"ni pakek, baju Lo transparan banget."

CAMELLOPARDALIS Where stories live. Discover now