Bricia 24🔮

18K 1.9K 185
                                    

H̤̮a̤̮p̤̮p̤̮y̤̮ R̤̮e̤̮a̤̮d̤̮i̤̮n̤̮g̤̮!̤̮

●○●○●○●○






Ruangan mewah yang dijaga ketat oleh beberapa pria berjas rapih itu tiba-tiba didobrak kuat hingga membuat mereka mengeluarkan senjata ber apinya, siap menembak si penyusup.

Namun melihat siapa pria yang masuk kedalam dengan buru-buru, mereka segera menurunkan kembali senjatanya.

Miller berjalan tergesa menuju mejanya lantas menarik cepat layar komputer didepannya, sang asisten terlihat ikut berlari menghampiri pria yang membuat kebingungan dimata para bawahannya sekarang.

"Berikan aku akses CCTV ditempat supermarket tadi, sekarang!" perintahnya dituruti sang asisten, ia langsung mengambil alih keyboard dan membuka laman rahasia untuk melacak CCTV tersebut, "Bagaimana? apa kau bisa mendapatkan rekamannya? jika tidak akan kubeli rekaman disana beserta supermarket tersebut."

Bawahannya menelan ludah mengangguk pelan lantas fokus kembali, "Dapat! Tuan--"

"Kemarikan," potong Miller mendorong tubuh pria disampingnya tak sabaran, "Kenapa mereka hanya merekam punggungnya saja?! apa semiskin itu untuk menyimpan beberapa CCTV ditiap sudutnya?!"

Bentak Miller menggebrak meja satu kali hingga membuat para bawahannya terlonjak kaget dan memilih berbalik badan, "Tuan tenanglah nanti Tuan akan melihat wajahnya."

"Kenapa kau seyakin itu kalau dia adalah putriku?" bawahannya terdiam mengernyit, siapa yang menyimpulkan gadis yang diberinya uang adalah putri dari Tuannya ini? dia kan hanya berkata mirip saja.

"Gadis itu mirip sekali dengan Nyonya Hera, Tuan. Lihat dia menoleh kesamping!" dengan cekatan rekaman itu dihentikan hingga menampilkan wajah penuh Bricia yang mampu membuat sekujur tubuh Miller membeku, "Lihatlah Tuan, bukankah wajahnya memang mirip dengan Nyonya Hera difoto?"

Manik hitam Miller membola sempurna, dengan gemetar diraihnya foto sang istri dari saku dan menyelaraskan nya disamping layar yang menampilkan wajah gadis tersebut, matanya mulai berembun, sembari menutup mulut tak percaya Miller berucap serak hampir tak terdengar.

"Dia memang mirip, Hera ... apa ini petunjuk untuk ku darimu, apa dia putriku, putri kita. Hanya dengan melihatnya dari layar saja hatiku langsung menghangat," untuk pertama kalinya wajah sedingin es di Kutub itu mengulas senyum bahagia yang tak bisa ditutup-tutupi lagi, "Kalian, cari data gadis ini secepat mungkin dan berikan padaku!"

Mendapatkan perintah seperti itu mereka langsung membubarkan diri berlari keluar segera, Miller menutup senyum sumringah nya dengan kepalan tangan namun berbeda dengan cairan bening yang meluncur bebas dikedua pipinya.

"Aku bahagia, keajaiban itu akan segera datang ... dan aku bahagia, sangat bahagia menantikan nya."

Bawahannya ikut tersenyum senang melihat punggung tegap itu membungkuk dengan bahu bergetar menangis menutup wajahnya diatas meja, kali ini tangisan sang Tuan bukankah kesedihan tetapi kebahagiaan.

Saya harap itu memang anda Nona, maaf saya sempat menyangka anda adalah anak jalanan yang kekurangan uang.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bricia's world Where stories live. Discover now