chapter 37

124 13 0
                                    

vote diawal or akhir chapter!!
komennya juga jangan lupa!!

happy reading...

----------------------------------------------

selesai membereskan kotak obat yang tadi, dengan segera jemmy kembali keruang tamu untuk menemui yudha

tak akan jemmy biarkan azriel mengambil kesempatan untuk mencuri perhatian yudha

"kak gue tidur bareng lo ya" celetuk jemmy begitu tiba dihadapan yudha dan azriel

yudha tentu saja mengiyakan permintaan tersebut namun sebelum membuka mulut sudah didahului oleh azriel, "yudha tidur bareng aku, aku gak bisa tidur sendiri karena biasanya tidur bareng adek aku" ujar azriel dengan mata yang berkaca kaca, entah nangis beneran atau hanya ekting

"gak usah bohong, lo bukan anak kecil lagi mana mungkin masih tidur sama adik lo itu" ucap jemmy dengan menekan kata adik

"lagian juga kita udah dewasa pasti punya privasi, klasik banget bohong lo" lanjutnya

setelah berbicara seperti itu bisa jemmy lihat azriel yang semula memandangnya angkuh dengan kepala yang didongakan namun kini malah menunduk

sedangkan yudha hanya menatap keduanya bingung, perasaan mereka bilang hanya kenal nama saja namun mengapa dari gaya bicara mereka ini terkesan sudah saling mengenal sejak lama?

"gue tidur sendiri, kalian tidur berdua di kamar satunya" final yudha karena tidak ingin terjadi keributan

jemmy cengo mendengarnya sedangkan azriel yang semula menunduk kini menaikan kepalanya dan menatap yudha dengan tatapan tak percayanya

"apa? mau protes?" tanya yudha menaikan sebelah alisnya santai, namun dengan segera berbalik badan guna berjalan menuju kamarnya

"ck ogah gue tidur sekamar sama lo, mending gue tidur disini" celetuk jemmy lalu merebahkan tubuhnya di sofa yang disediakan di ruang tamu itu

"gitu banget bahasa kamu, kamu pikir kakak kuman?" tanya azriel dengan memelankan suaranya agar yudha tak mendengar, bahaya bila yudha mendengar ucapannya bisa ketauan kalau mereka ini adik kakak

mata yang semula tertutup kini terbuka kembali, "lebih dari kuman, sana pergi lo ganggu aja orang mau tidur juga" usir jemmy

walaupun kesal akhirnya azriel pergi dari sana menuju kamar yang berada di sebelah kamar milik yudha

setelah mendengar langkah kaki milik azriel yang menjauh kini jemmy mulai membuka matanya kembali lalu terdiam

"kenapa gue kepikiran terus sama yang katya ucapin" menolog jemmy dengan sangat pelan

perkataan katya itu membuat kepala jemmy pusing, seperti banyak sekali bisikan bisikan dari perkataan katya yang memenuhi telinga serta otaknya

"sialan fokus jem fokus jangan pikirin apapun yang akan merubah rencana lo" gumamnya lagi

saat mau menutup matanya kembali tiba tiba suara notifikasi dari ponselnya berbunyi dengan segera jemmy mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang mengirimkannya pesan

rupa rupanya yudha lah yang mengirimkan pesan menanyakan apakah azriel udah tidur atau belum jika sudah tertidur yudha menyuruh jemmy untuk berpindah kekamarnya

alis jemmy mengerut untuk apa yudha mengirimkannya pesan padahal tinggal hampiri saja apa susahnya dan jarak mereka pun tidak terlalu jauh masih satu rumah.

disinilah mereka berdua sekarang yaitu dibalkon kamar milik yudha, tadi sehabis yudha memberi pesan tanpa berlama lama jemmy pun menghampirinya

ya memang siapa yang mau tidur disofa begitu bisa bisa saat tidur akan jatuh dirinya

"kenapa milih lantai tiga? kenapa gak lantai lima atau sepuluh, bisa enak kalo lagi dibalkon gini malem malem" tanya jemmy basa basi karena sudah lima belas menit mereka berdua hanya berdiam diri saja tanpa ada pembicaraan

"sengaja gue males kalo naik turun lift pasti lama kalau ngambil kamar yang ada di lantai atas" jawab yudha seadanya

sunyi kembali, jemmy bingung mau berbicara apa lagi, dan suasana canggung seperti ini yang paling jemmy tak suka

"lo tadi kayanya panik banget padahal kak katya cuma kena pecahan piring aja" entah mengapa kalimat itu tiba tiba meluncur dari bibir jemmy

"katya itu saudara satu satunya yang gue punya makannya gue panik" ujar yudha kini tatapannya mengadah kelangit diatas

"orangtua lo?" tanya jemmy lagi, ah seharusnya dia tak melakukan ini untuk apa mencari tahu seluk beluk yudha

terdiam beberapa saat, yudha bingung harus mengatakan apa karena jujur baru kali ini ada yang menanyakan orang tuanya

karena aldy dan katya yang notabenya tau masalah yang yudha alami dari kecil tidak pernah mengungkit pembahasan tentang orang tua

"punya tapi gak ada" jawab yudha lagi, dan itu sukses membuat kerutan di kedua alis jemmy

sangat sulit memahami perkataan yudha, maksudnya bagaimana?

"hah? maksudnya?" tanya jemmy kebingungan

"lupain, ayo tidur" sela yudha menyudahi topik yang menurutnya sangat sensitif

"gue belum ngantuk kak, masih jam segini biasanya gue tidur diatas jam dua belas" melas jemmy dan sedikit dibumbui tatapan memohon agar tidak diajak tidur

"pantes mata lo mirip panda" ejek yudha

jemmy mendengus, mau ngelak tetapi benar adanya terlalu sering begadang lingkaran hitam dibawah matanya kian terlihat

"apapun masalahnya cerita ke gue jem, jadiin gue sandaran atau kalau perlu jadiin gue rumah lo" celetuk yudha tiba tiba bahkan nadanya terlihat sangat serius

yudha tau jika jemmy kurang akur dengan keluarganya, entah karena apa namun yang pasti jika jemmy meminta datang ke apartemennya pasti dalam keadaan yang entah itu pipi yang memerah, punggung yang dipenuhi cambukan ataupun dalam keadaan mata yang bengkak sehabis menangis

mengapa yudha bisa tahu bahwa keluarganya yang melakukan itu karena setiap pulang sekolah jemmy selalu diantar oleh yudha walau naik motor masing masing

yudha hanya ingin memastikan jika jemmy selamat sampai tujuan, namun anehnya bila sudah didepan kompleks jemmy selalu berhenti dan menyuruh yudha untuk pulang saja

dan malamnya jemmy kembali datang ke apartemen yudha dalam keadaan yang mengenaskan hingga yudha menyimpulkan jika luka tersebut dibuat oleh keluarganya

mungkin karena itu pula jemmy melarangnya untuk mengantar sampai rumah.

jemmy diam, bingung harus bereaksi bagaimana namun jantungnya berdegup sangat kencang entah mengapa perasaannya bahagia begitu mendengar kalimat yudha

namun keterdiaman jemmy malah dianggap lain oleh yudha, dirinya menganggap kalau jemmy ini tak suka oleh perkataannya.

***
tandai kalau ada typo 😭🙏

wkwkwk yang sadar sadar aja di chapter ini ada bocoran part final konflik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

wkwkwk yang sadar sadar aja di chapter ini ada bocoran part final konflik

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)Where stories live. Discover now