chapter 40

160 12 0
                                    

vote diawal or akhir chapter!!
komennya juga jangan lupa!!

happy reading...
----------------------------------------------

akward menggambarkan keadaan saat ini, aura permusuhan terus saja menguar ketika kedua manusia ini disatukan

padahal mereka berada di tempat orang lain namun seolah tak peduli, keduanya masih saja terus menatap satu sama lain

"gue mau pulang aja kak" celetuk jemmy

"sarapan dulu baru gue anter pulang" ujar yudha menahan jemmy

"gak, gak sudi gue makan masakan dia dan juga gue bisa pulang sendiri naik ojol" ucap jemmy dengan tangan yang menunjuk kearah azriel

azriel hanya menyimak saja walaupun masalahnya bersumber dari dia

"sarapan dulu jem abis itu terserah lo mau apapun yang penting sebelum itu sarapan dulu" mohon yudha

jemmy ingin menolak lagi namun melihat tatapan yudha kesian juga, akhirnya mau tak mau jemmy pun ikut sarapan bersama mereka

ini yang azriel harapkan dari dulu yaitu jemmy yang kembali mau memakan masakannya, tetapi ditengah perseteruan yang terjadi itu membuat azriel bingung mendeskripsikan suasana hatinya

marah, kecewa dan senang bercampur aduk di perasaan azriel untuk jemmy.

semua makan dengan tenang di sofa, saat ini dipikiran yudha mulai dibumbui oleh kecurigaan

pasti ada sesuatu diantara azriel dan jemmy yang yudha tidak tahu, ditambah dari tatapan mata jemmy yang terlihat sangat benci terhadap azriel seperti mereka sudah mengenal sejak lama

apakah yudha harus mencari tahu? tapi dia takut dianggap tidak sopan untuk mencari tau latar belakang seseorang

namun ke ingin tahuannya sangat besar, jadi yudha harus apa?.

"abis makan gue mau langsung pulang" celetuk jemmy dengan mulut yang masih dipenuhi oleh makanan

"telen dulu baru ngomong, jangan sambil ngunyah takut keselek" nasihat azriel yang hanya ditanggapi delikan kesal oleh jemmy

benar saja setelah makan jemmy langsung pergi, niatnya yudha ingin mengantar namun jemmy tetap pada pendiriannya yaitu pulang menggunakan ojek online

"yudha bisa anter aku pulang?" sedang asik melamun dia disadarkan oleh suara azriel

"bokap lo? gak mau ngenep lagi?" tanya yudha hati hati, sedikit khawatir dengan azriel jika pulang kerumahnya

"kalau aku gak pulang pasti nanti papah tambah marah" jawab azriel terselip nada panik disuaranya

mau tak mau yudha mengiyakan permintaan azriel, dirinya juga tidak ada hak untuk mengatur kehidupan azriel

dari apartemen ke rumah azriel lumayan jauh jaraknya ditambah sekarang weekend dan pagi, jalanan lumayan rame dan sedikit macet

yudha ingin menyalip dan menambah kecepatan motornya namun dia ingat jika azriel sangat takut bila yudha mengendarai motor dengan cepat

begitu sampai disana yudha terkejut seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya

jemmy?

dengan buru buru yudha hendak berlari menuju objek yang dilihatnya namun dengan cepat tangan azriel menggenggam tangan milik yudha seolah menahan agar yudha tidak pergi kesana

"aku mohon jangan kesana" gumam azriel terlihat jelas tatapan memohon diwajahnya

tapi seolah tak peduli yudha malah menyentak kasar tangan azriel dan akhirnya genggaman itu terlepas

berlari dari gerbang rumah azriel hingga sampai ke objek itu, dirinya dibuat lebih terkejut lagi ketika melihat pemuda dibawahnya ini tengah meringis kesakitan

dengan panik yudha berjongkok lalu mengguncang tubuh pemuda itu, "siapa yang ngelakuin ini jawab jem" ujarnya kalut

karena bibirnya sedikit sobek dibagian pinggir pemuda itu yang tak lain adalah jemmy hanya menatap kearah seseorang dibelakang yudha

yudha menoleh kebelakang kemudian mengerutkan keningnya bingung, dia ingat pria paruh baya ini juga yang dulu pernah menampar azriel

"pahlawan anak sialan itu datang rupanya, dibayar berapa kamu sama anak itu?" tanya pria paruh baya tersebut

mendengar itu yudha segera bangkit dan melayangkan pukulan kearah pipi pria paruh baya tersebut

mendapatkan pukulan yang bisa dikatakan lumayan kencang tentu saja membuat pria paruh baya tersebut marah dan hendak membalas pukulan yudha sebelum seseorang berdiri didepan yudha seolah menjadi tameng

"pah cukup jangan pukul yudha" meski suaranya kecil namun cukup terdengar

"masuk azriel jangan ikut campur" bentak pria itu

azriel menyatukan kedua tangannya lalu berlutut dihadapan papahnya, "dia teman azriel pah, azriel mohon jangan pukul dia"

"papah sudah bilang jangan memiliki teman, lihat semalam kamu gak pulang pasti karena pengaruh dia kan?" ujar papanya tak lupa dengan telunjuk yang mengarah ke wajah yudha

lalu setelahnya pria tersebut menyuruh azriel berdiri dan mulai menggandeng tangan azriel memasuki rumahnya

yudha lihat itu, sekarang terbongkar semua mengapa azriel dan jemmy sangat tidak akur

kasih sayang yang orangtuanya berikan sangat tidak adil, kini pandangan yudha mengarah ke wanita yang berdiri tak jauh darinya, "kalau tante seorang ibu pasti tante bisa mencegah anak tante yang mendapat kekerasan" ujarnya lantang

bukan saatnya dia emosi karena saat ini prioritasnya adalah jemmy

"k - kak bunganya"

***
kalau ada typo tandai😭🙏

Jemmy : complicated story ( REVISI TOTAL)Where stories live. Discover now