"Jangan mengelak, Tata. Semuanya sudah jelas. Kau memang menikah denganku karena perjodohan. Tapi sudah seharusnya kau menghormati pernikahan kita, seperti aku menghormati dirimu dan juga ikatan pernikahan di antara kita berdua."

"Menikah?" Callista tertegun, "Kita berdua sudah menikah?"

"Jangan berpura pura bodoh, Ta," Pria itu bangkit, melangkah mendekat. Aura dominan dan intimidasi terasa sedikit menakutkan bagi Callista.

"Kamu siapa?"

Hening

"Damn, Ta! Kamu bertanya siapa aku?" Pria itu menghela nafas kasar, menyugar rambutnya, tampak kesal.

"Tapi aku serius, aku tidak kenal kamu!"

"Kau tau siapa namamu?"

"Callista. Callista Addison."

"Good! Jadi seharusnya kau tau bahwa aku adalah Leonard, suamimu." Leonard mendekatkan wajahnya, menelisik wajah Callista yang sejujurnya memang terlihat kebingungan di sorot matanya juga ekspresi wajahnya.

"Suami?"

"Damn, Ta! Kita sudah menikah selama sebulan!"

"Tapi aku tidak pernah merasa menikah dengan siapapun. Hal terakhir yang aku ingat adalah aku tergelincir dan kemudian terjatuh di kolam renang saat sedang liburan. Aku tidak ingat apapun setelah itu dan tiba tiba saja aku terbangun di sini, di ruangan ini."

"Oh, gosh! Kau benar benar menguji kesabaranku, Ta!" Leonard menegakkan tubuhnya, menatap tajam Callista.

"Tapi aku serius!"

"Kejadian kau tergelincir dan tenggelam di kolam itu sudah terjadi tiga tahun yang lalu!"

"Apa?"

Oke sekarang Callista benar benar tidak memahami apa yang terjadi.

"Leo," Seorang wanita memakai jubah dokter, membuka pintu dan melangkah masuk, "Kita harus bicara,"

"Amber! Shit! Bisa jelaskan apa yang terjadi di sini?" Leonard menatap tajam wanita yang baru saja masuk. "Tata mengaku tidak mengingatku dan semua kejadian yang sudah terjadi selama ini!"

"Wait, Leo," Amber memberi kode pada Leo agar menunggunya, sebelum ia melangkah mendekati brankar Callista.

Amber tersenyum ramah, membuka berkas rekam medis pasien yang ada di tangannya.

"Namaku Amber. Aku dokter yang menangani dirimu. Bisa sebutkan namamu?" Amber menatap Callista, tampak penasaran.

"Callista."

"Apa yang terjadi sebelum kau terbangun di sini?"

"Aku tergelincir dan terjatuh di kolam renang." Callista menatap Amber.

"Itu kejadian tiga tahun lalu," Leonard berdecih pelan.

"Selain itu? Kau tidak mengenali pria yang ada di sampingku?" Amber menunjuk ke arah Leonard.

"Tidak," Callista menggeleng lemah, frustasi dan lelah.

"Kau ingat dengan pendidikanmu? Pekerjaanmu?"

"Aku baru saja lulus kuliah dan baru akan mulai bekerja di perusahaan asing yang bergerak di bidang produksi barang barang elektronik."

"Kau ingat siapa nama orang tuamu?" Amber menatap Callista, mempelajari ekspresi di wajah Callista.

"Tentu saja," Callista mengangguk pelan, "Reynold dan Bella."

"Oke," Amber mengangguk kecil, "Kau ingat di mana terakhir kau tinggal?"

World of Illusion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang