The Marriage Plans || Cause ILY

Start from the beginning
                                    

Keajaiban luar biasa. Usai diawal sempat divonis nyaris kehilangan kesempatan —tidak, bahkan Zeano dinyatakan telah selesai jika saja bukan alat medis yang berusaha mempertahankan detak lemahnya. Beruntung Zayn dan Kanya tidak mengambil tindakan bodoh ..dengan merelakan semua alat medis selesai akan tugasnya, melepas fungsinya untuk menyangga tubuh bahkan nyawa Zeano. Keyakinan mereka membuahkan hasil kini, Zeano membaik.

Kondisi kritis barangkali belum sepenuhnya terlewati, tetapi terkikisnya situasi buruk ..memperbesar harapan mereka akan kepulihan Zeano. Semoga saja, harap mereka tuk si bungsu kembali membuka mata, bukanlah hanya omong kosong belaka.

Tentu saja, hari itu akan tiba. Zeano akan kembali membuka mata, berbicara, lalu keluar dari rumah sakit dalam kondisi sehat.

"Bisakah kami masuk dan melihatnya secara langsung?"

"Tentu saja."

✨ SOUL JOURNEY

Ryeon Vincent, adalah seorang anak berbakti yang tak kan pernah menolak segala kata kedua orangtuanya.

Jangan ragukan hal itu. Terlebih lagi, hanya untuk sebuah permintaan ..ingin memakan makanan seafood. Tidak ada acara apapun, hanya sedang ingin saja —katanya.

Maka Ryeon sigap turun tangan sendiri, mencari restoran yang digadang-gadang menyajikan segala macam seafood terbaik dan terlezat di seantero kota, pun memesan tempat khusus untuk mereka. Bersama sang paman dan bibi, serta seseorang lain yang telah berjanji akan memenuhi undangan —tetapi kini mereka perlu menunggu akan kedatangannya.

Tetapi katanya tak perlu menunggu, ..nikmati waktu kalian selagi aku dalam perjalanan kesana. Itulah kenapa kini sedikit demi sedikit apa yang sudah tertata di meja mulai disentuh, disela memang lapar sudah melanda. Dan ditengah-tengah ketenangan itulah, sebuah tanya mendadak mengudara.

"Kapan kau akan melamar kekasihmu, Ryeon?"

Mengejutkan, bukan? Jika saja orang lain yang berada dalam posisi Ryeon —sedang menyicip saus seafood, tersedak adalah sebuah reaksi sempurna. Tetapi ini Ryeon Vincent, bukan menjadi hal asing untuk pertanyaan itu terbang dari mulut sang Bunda. Sudah terlalu sering, hingga menjadi terbiasa.

Ryeon hanya melirik santai, selaras dengan lirikan sepasang suami-istri itu —hanya saja dengan maksud yang berbeda, dan lelaki si pemilik tatapan harimau itulah yang menjadi pusat fokus. Penasaran, apa jawaban yang akan diberi anak muda itu untuk meredam pertanyaan berulang itu.

"Kalian sudah berpacaran sejak sekolah menengah atas, berapa tahun jika perlu dihitung? Sepuluh tahun? Bunda dan ayah sudah mengenalnya dengan sangat baik, begitupun kau ..sudah dikenal lama oleh orangtuanya. Lantas, kapan pertanyaanku akan terjawab dengan baik? Kalian sudah lebih dari cukup untuk menikah, Sayang."

Baiknya masih ada panggilan manis menyertai segala macam tuntutan itu. Meski yeah.. bukan maksud hati tidak mendengarkan, terlebih tidak memiliki niat untuk segera mengabulkan permintaan sang bunda. Hanya saja —

"Biarkan dulu, Bunda. Dia masih ingin fokus dengan karirnya."

Kendalanya bukan berakar dari Ryeon, melainkan gadisnya. Ryeon sudah lebih daripada siap, seringkali memberi kode pula. Tetapi menjadi tantangan dan resiko tersendiri bagi Ryeon memiliki tambatan hati yang mempunyai karir mentereng —bahkan kini gadis itu tidak bisa ikut bergabung karena tuntutan jadwal pekerjaan yang bukan main padatnya.

Sekalipun begitu, Ryeon teramat mencintai dan menyayanginya. Tidak ingin membebani, hingga terkesan memaksa gadisnya tuk menerima rencana pernikahan ini. Ryeon ingin gadisnya terus merasa nyaman dalam hubungan mereka.

Soul JourneyWhere stories live. Discover now