89

3.8K 433 3
                                    

"Apa yang terjadi?" Tanyanya penuh kebingungan. "Dimana Thalia?" Ujarnya lagi karena ia sudah tidak bisa merasakan dan memperhatikan Thalia lagi.

Ace mencoba berdiri dari tempat tidurnya, kakinya tidak bisa diajak berkompromi. Ace masih dalam proses pemulihan yang menyebabkan ia masih belum bisa turun dari tempat tidurnya.

Suara pintu terbuka membuat atensinya berpindah. Kedua mata merahnya melihat sosok pria berwibawa masuk kedalam ruangan. "Yang Mulia."

Raja Helium terkejut Ace sudah sadar. Ace terbangun setelah 3 hari tidak sadarkan diri semenjak jantungnya kembali berdetak. Pemimpin Renegades memboyong semua yang terlibat dalam peperangan ke wilayahnya dan ia juga mengklaim sementara Orthello sebagai bagian dari wilayah Renegades akibat kekalahan Raja Ricard.

"Bagaimana keadaanmu, Ace?" Tanya Raja Helium yang sudah duduk dipinggir tempat tidur Ace.

"Cukup baik, terima kasih sudah menolongku." Jawab Ace.

Raja Helium tersenyum, "Berbaringlah! Aku akan sedikit membantumu dengan sihir penyembuhan agar kamu bisa lekas membaik."

Ace kembali berbaring, Raja Helium merapalkan mantra sihir penyembuhan. Sinar biru kehijauan menyelimuti tubuh Ace. Pemuda itu merasakan hangat dan sejuk secara bergantian, rasa sakit serta tidak nyaman ditubuhnya berangsur-angsur menghilang. Raja Helium membenahi sirkuliasi peredaran darah dan sedikit memberikan energi positif menggunakan sedikit mana-nya. Setelah beberapa menit, sinar tersebut hilang karena ritual penyembuhan telah selesai.

"Terima kasih, Yang Mulia." Sahut Ace yang sudah berdiri dari tempat tidur. Ia berlatih menggerakan badannya agar lemas dan tidak kaku.

Raja Helium tampak takjub karena penyembuhan dan kesadaran Ace bisa berlangsung cepat. Biasanya, kehidupan kedua yang dialami seseorang akibat sihir terlarang membutuhkan paling lama 7 hari ia dapat bangun dari kematiannya. Ace hanya membutuhkan waktu 3 hari saja. Dalam hati Raja Helium kagum dengan kegigihan Thalia yang mengorbankan dirinya.

"Dimana Nathalia-istriku, Yang Mulia?" Ace tiba-tiba bertanya.

Raja Helium terdiam, ia menatap lekat Ace yang diam menunggu sebuah jawaban. "Setelah kamu bisa berdiri dan berjalan dengan baik, aku akan mengantarmu bertemu dengannya."

Ace tidak membantah lagi, ia lebih memilih untuk menurut dan fokus pada kesembuhan diri terlebih dahulu. Raja Helium memerintahkan beberapa pelayan dari kerajaannya untuk melayani Ace.

Semilir angin berhembus menerpa rambut kehitaman milik Ace. Kedua matanya menatap jauh kedepan, otaknya tidak pernah lepas memikirkan keadaan istrinya. Pria itu bersandar di balkon tempat ia dirawat. Ia merasa sudah lebih baik daripada awal-awal ia bangun dari kematian, butuh dua hari untuknya bisa melemaskan semua otot tubuhnya yang terasa kaku.

Sebentar lagi, Ace akan melihat istrinya-sesuai janji Raja Helium yang akan menemaninya. Hatinya sudah tidak sabar.

"Tuan Ace, Raja Helium sudah datang." Sahut pelayan membuyarkan lamunan Ace.

Ace hanya mengangguk, ia segera beranjak menemui Raja Helium yang sudah berdiri didepan pintu. "Kau sudah siap?" Tanya sang raja.

"Aku sudah siap, Yang Mulia." Jawab Ace.

Ia mengikuti kemana Raja Helium berjalan hingga mereka berdua sampai didepan pintu. Terdiam sejenak, Raja Helium membalikkan badannya, menatap Ace yang menatapnya lurus.

"Aku akan dibelakangmu. Dan berusahalah untuk bisa mengendalikan diri." Ujar Raja Helium. "Aku akan menunggu diluar saja." Sambungnya.

Tidak lama pemimpin Renegades beranjak menjauhi pintu, ia mempersilahkan Ace untuk membuka pintunya sendiri.

I WANT YOU (END)Where stories live. Discover now